Sabtu, 18 September 2021

Pengalaman 3 Bulan Pertama PAUD A di Sekolah Murid Merdeka (SMM)



DISCLAIMER: Tulisan ini murni opini dan kesan pribadi saya serta terbebas dari spomsor apapun. 

Tanpa terasa Ammar sudah menyelesaikan triwulan I PAUD A di Sekolah Murid Merdeka (SMM). Empat hari ke belakang sebelumnya, saya sibuk berkutat minimal 3 jam sehari untuk mengawalnya menyelesaikan tugas dan PR dari SMM. 

Alasan memilih SMM

1. Tidak ada biaya uang pangkal

Jujur price point adalah salah satu pertimbangan utama saya memilih SMM. Tidak ada uang pangkal membuat harga SMM sangat bersaing. Dengan keadaan pandemi yang penuh dengan ketidakpastian, kok rasanya berat jika harus mengeluarkan uang pangkal yang mahal "hanya" untuk sekolah online. Lagipula ini kan jenjang TK yang lebih pendek, tidak seperti SD yang durasinya 6 tahun.

2. Tidak bisa menunda tahun ajar lagi

Sebenarnya Ammar sudah sekolah Kelompok Bermain saat berumur 3 tahun, lalu naik ke kelas PAUD A tahun selanjutnya. Di semester pertama PAUD A, saya hampir tidak bisa menyesuaikan diri dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) apalagi sekolah anak tidak menggunakan zoom sama sekali namun hanya via whatsapp dan terasa sangat tidak efektif. Akhirnya saya tidak melanjutkan dan memutuskan untuk cuti selama sesemester lagipula waktu itu Ammar tergolong terlalu cepat setahun jadi masih ada cadangan waktu dengan harapan tahun 2021 sudah tidak pandemi. Dan saya salah.

Cara Mendaftar

SMM cukup gencar melakukan iklan di media sosial. Beberapa kali saya terkana iklan di Instagram Story. Anda bisa mengintip sosial media SMM di tautan ini. Sebelum mendaftar ada baiknya trial class terlebih dahulu yang disediakan gratis dan dapat dipilih sesuai waktu yang memungkinkan untuk kita.

Kelas Trial class yang diikuti oleh Ammar dipandu oleh Bu Anggi. Ada beberapa peralatan yang perlu disiapkan seperti tisu, kertas, alat mewarnai dan lem. Pada kelas trial, Ammar membuat buah Rambutan. Seingat saya, saat itu yang mengikuti trial ada sebanyak 17 orang. Trial berlangsung selama 1 jam.

Kelas Trial PAUD A dengan Bu Anggi

Ammar memang tidak pernah mengikuti kelas via zoom apapun baik yang sekolah ataupun kelas lepasan yang cukup banyak dan tren saat pandemi, oleh karena itu reaksinya cukup positif setelah mengikuti kelas trial ini.

Tanpa pikir panjang, suami pun langsung mendaftar dan membayar untuk 3 bulan kelas PAUD A yang refundable seharga 600.000 rupiah. Dana bisa direfund jika sebelum sebulan memutuskan untuk berhenti karena tidak cocok. Harga yang dibayarkan sudah termasuk dengan playkit basic yang berisi worksheet dan peralatan yang dapat digunakan untuk mengerjakan tugas yang diberikan selama masa ajar. 

Selain playkit basic, kita juga disarankan untuk membeli playkit add on, berisi alat-alat pelengkap untuk kegiatan dan tugas ajar, seperti pasir kinetik, lilin, stik es krim, karton dan lain-lain. Playkit add on ini bs dibeli melalui Tokopedia SMM. Saya pribadi menyarankan untuk membeli agar tidak repot cari bahan untuk tugas. Jangan lupa simpan playkit dengan baik agar tidak hilang-hilangan sebelim digunakan seperti yang saya alami. Alhasil harus membeli ulang barang yg dibutuhkan. Playkit add on ini hanya diskon 70% (35ribuan) saat awal masa ajar, setelah itu di set tidak diskon, jd jatuh harganya mahal. Mungkin ini agar yang mencheckout hanya orang tua murid yg memang sedang membutuhkan bukan pembeli lain. 

Untuk proses pendaftaran dan pembuatan akun di platform sekolahmu, anda bisa meminta bantuan via whatsapp/email SMM. Anda akan beberapa kali disambungkan dengan Customer Service yang sesuai dengan kelas yang dipilih.

Kelas PAUD A 

Sosialisasi orang tua murid sebelum masa ajar (ternyata) diikuti lebih dari 500 orang tua, jika zom penuh maka bisa diakses dari youtube. Sosialisasi dilakukan pada beberapa jadwal dan rekamannya bisa ditonton ulang. Durasinya lebih dari 1 jam karena banyak pertanyaan dari orang tua, saya ingat saat itu saya akhirnya menyambi dengan beberes rumah dan menyiapkan makan malam. 

Jenjang PAUD ini memang tampaknya paling banyak peminatnya mengingat tidak sedikit yang alasannya seperti saya: tidak mau rugi bayar mahal kalau hanya sekolah online. Walau sekolah konvensional lainnya juga tidak bisa disalahkan jika mematok tarif tidak jauh seperti masa normal sebelum pandemi, karena mereka kan tetap memiliki sarana dan prasarana fisik yang tetap ada walau tidak digunakan. 

Saya memilih jadwal hari Senin dan Kamis pukul 10 pagi. Setiap hari ada 2 jadwal yang berbeda, jam 10 dan jam 16. Jika terlewat sesi pagi, kita bisa mengikuti kelas sore dengan wali kelas yang sama. Jika masih tidak dapat mengikuti, maka bisa melihat rekamannya. Ini adalah salah satu poin plus SMM, jadwalnya sangat mengakomodir semua. Jika anda orangtua yang bekerja, bisa juga memilih jadwal di hari Sabtu dan Minggu.

Di perjumpaan pertama, saya cukup kaget sebenarnya bahwa ternyata satu kelas di PAUD A SMM bisa diisi oleh 70 orang anak (ya sebelumnya saat trial kan hanya belasan jadi semua bs dipanggil bu guru). Dari 70 orang itu, biasanya sebagian besar memilih mengikuti kelas di pagi hari. Di sore hari cenderung lebih sepi. 

Hari Pertama Belajar


Saya sendiri tetap memilih kelas di pagi hari. Pernah sekali waktu mencoba untuk ikut kelas sore agar jumlah murid lebih sedikit dan lebih diperhatikan, tapi jadinya kejar-kejaran dengan waktu menyiapkan dinner dan lain sebagainya. Biarlah sore hari, saatnya saya olahraga. Ammar bersekolah pagi hari saja.

Untuk materi ajar di SMM sebenarnya cukup rapih. SMM memiliki maskot bernama Meri dan Deka yang sering dijadikan tokoh dalam cerita dan narasi yang dibawakan. Walaupun animasinya masih terbatas, tapi bolehlah dihargai usahanya. Terkadang ada beberapa materi yang diambil dari YouTube, biasanya lagu anak. Salah satu lagu original SMM yang paling stuck di kepala saya adalah lagu beres-beres. Lagu ini selalu disetel oleh wali kelas setiap kali kelas akan berakhir, agar anak membereskan sampah hasil kerjanya. Me Likey

Untuk tugas yang diberikan sangat menarik dan bisa menjadi ide kegiatan anak di rumah. Sejauh ini, anak saya suka semuanya. Dalam seminggu kurang lebih ada 3-4 kegiatan yang bs dikerjakan. Semua kegiatan ini wajib dikerjakan jika kita ingin mendapatkan sertifikat. Namun jika tidak perlu sertifikat, cukup mengerjakan 5 asesmen wajib setiap 3 bulannya. Asesmen wajib ini lah yang memiliki bobot penilaian. 

Beberapa PR


Di minggu terakhir deadline PR, saya mengejar menyelesaikan semua PR selama 4 hari. Anak saya baru merasa bosan ketika hari itu memang sudah mengerjakan 4 PR. Salah satu kendala yang saya alami dan menjadi penyebab tertundanya PR adalah karena playkit saya hilang-hilangan, jadi saya harus beli lagi sendiri tambahannya karena terkadang tidak ada di rumah contohnya magnet untuk membuat pancingan ikan. 

Fasilitas Tambahan

Jika anda menginginkan interaksi lebih antara guru dan murid, tidak perlu khawatir. Ada solusinya yaitu, jeng jeng, kelas add on. Kelas add on dikenakan biaya 30ribu per pertemuan dengan jumlah anak tidak lebih dari 20. Pembelajaran menggunakan google meet bukan zoom. 

Ya disinilah saya mulai merasa, apa apa nambah, apa apa nambah. Jika kita mau mengambil kelas tambahan dan elektif lainnya, bukannya tidak mungkin ujung-ujungnya berbiaya sama seperti sekolah pada umumnya yang memiliki jadwal tatap muka 5 x seminggu dengan jumlah murid yang lebih sedikit. 

Oh iya, kelas SMM bersifat umum, jadi sapaan dan doa di dalam kelas akan menggunakan kata "tuhan" dan nilai-nilai yang ditanamkan universal. Ada kelas agama terpisah, biayanya 300ribu/bulan 🤣 lebih mahal dari kelas induknya yang hanya 200 ribu. Tentu saya tidak ambil. Namun ternyata SMM tetap menyediakan kelas agama sebulan sekali di luar jadwal kelas. Lumayan lah, 2 kali kelas yang diputar video milik Nussa Rara yang sudah tidak asing lagi. Lalu dilanjutkan dengan pembahasan nilai yang ingin ditanamkan dari video yg ditunjukkan serta membuat kreasi kerajinan seni.

Selain itu ada juga kelas PJOK setiap 2 minggu sekali. Kelas ini kelas besar digabung semua kelas PAUD A, tersedia di zoom dan youtube jika sudah penuh. 

Platform Sekolahmu
Untuk mempermudah pengumpulan tugas dan komunikasi dengan guru, maka kita harus menginstall applikasi sekolahmu di gawai. Menurut saya applikasinya cukuo baik walau terkadang ada glitch, tapi applikasi ini sering diupdate untuk memperbaiki bugs dan error yang ada. Sekolahmu juga dapat diakses menggunakan web browser di laptop. 

- link zoom kelas dapat dilihat di applikasi ini
- bisa mentrack progress tugas anak, mana yang sudah dan belum
- bisa memperkirakan berapa nilai sementara dan sebagainya
- bisa berkomunikasi dengan guru ataupun orangtua murid lainnya melalui tanya.mu
- pembelian kelas tambahan lainnya 

Kelas Offline SMM

Seiring dengan turunnya level ppkm di Jadebotabek dan kota besar lainnya, kegiatan pembelajaran tatap muka mulai dibolehkan, begitupun juga dengan SMM. Walaupun sebagian besar kegiatannya online namun SMM memiliki beberapa hub di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Depok. Untuk mengikuti kelas offline pertama kali tidak dipungut biaya, namun selanjutnya (seperti biasa) ada biaya add on. 

Saya sendiri memilih untuk tidak mengikuti kelas offline walaupun SMM memiliki hub di Depok tempat saya tinggal. Alasannya bukan karena takut corona dan protokolnya, tapi lebih karena lokasinya jauh dari tempat tinggal saya, perlu waktu lebih dari 1.5 jam untuk bolak balik. Sedangkan sesi sekolahnya hanya 1.5 jam, kok lamaan di jalannya 🤣. 

Oleh karena itu, jika kelak keadaan berangsur-angsur normal dan kegiatan pembelajaran akan lebih banyak tatap muka, maka saya akan mengembalikan Ammar ke sekolah sebelumnya. Lebih dekat rumah dan tidak perlu bayar uang pangkal (lagi). 

Overall

Saya tidak memiliki target yang muluk-muluk untuk anak. Lebih ke aliran santai. Anak saya tidak dipanggil oleh guru pun bukan masalah bagi saya, jadinya saya tidak pernah membeli kelas add on agar masuk ke kelas lebih kecil. Penilaian yang tergenerate di applikasi pun tidak memiliki banyak arti untuk saya karena saya lah yang bersama dan melihat anak saya melakukan proses pembelajaran, bukan gurunya, bukan sistem SMM. 

Saya juga bukan ibu yang kreatif dan rajin yang bisa membuat kegiatan belajar khusus di rumah. Jadi dengan adanya SMM, saya merasa terbantu untuk ide belajar sambil main. 

Sehingga Insya Allah kami akan melanjutkan ke triwulan ke 2. 

Nanti saya update dengan gambar dan contoh platform dan kegiatan SMM yaaa.. Sementara seperti ini dulu karena saya tulis dari gawai saja. Applikasi Blogger sangat terbatas. 

Cheers, 

Semoga bermanfaat





1 komentar:

  1. Mahsa Allah pinter banget anaknya, pengalamannya sama ya bun. Jazakumullah khayran >> alhamdulilah

    BalasHapus