Senin, 27 Februari 2017

Pengalaman Sunat menggunakan Smart Clamp untuk Bayi

Huwoww, Bulan Februari hampir lewat tanpa post, padahal udah men-challenge diri sendiri untuk 1 month 1 post.

Si Ibu Malas (baca: saya) yang satu ini memang sudah niat untuk menyunat Ammar sedari bayi, kenapa:
  • Saya malas repot, jadi sebelum Ammar gulang guling sana sini lebih baik disunat dari sekarang
  • Agar tidak ada drama nantinya di kemudian hari, semakin besar anak akan semakin mengerti apa yang akan dia hadapi... Hence, makin susah bujukin buat sunatnya.
  • Menghindari trauma pada anak, karena saat bayi dia tidak ingat.
  • Nyontoh ibu saya yang menyunatkan tiga saudara laki-laki saya sedari bayi.
Namanya juga Ibu malas ya, jadi sebelumnya kurang baca-baca tentang metode sunat yang ada. Taunya yang paling canggih itu yang laser, dulu adik saya yang terakhir disunat menggunakan laser sambil dikelilingi 8 kakaknya yang berakhir dengan bau semerbak daging kebakar kaya sate saat proses sunat dilakukan. Tanya dengan teman yang sebelumnya menyunatkan anaknya, dia menyarankan rumah sunatan

Rumah Sunatan yang kami pilih adalah yang terletak di Depok dan beralamat di Jl Margonda Raya no. 49 samping kantor walikota Depok. Cara reservasinya cukup telpon dan pilih tanggal, lalu pihak rumah sunatan akan mengkonfirmasi pada H-1. Sebenarnya kalau mau konsultasi terlebih dahulu tentang metode apa yang cocok dengan keadaan anak, bisa. Cuma yaa, dengan super koboynya kita ngga pake konsultasi dulu. Ketika datang memang sudah niat sunat.

Dokter di rumah sunatan tidak standby setiap saat oleh karena itu kita harus mengkonfirmasi kedatangan dulu sehari sebelumnya. Jika kepepet bisa juga telpon, kalau kebetulan hari itu dokter ada jadwal untuk sunat, kita akan tetap dilayani.

Saat awal kita akan dijelaskan metode sunat apa yang akan digunakan. Yang paling direkomendasikan adalah metode smart clamp yang diklaim paling aman dan cepat kering. Untuk metode sunat yang paling minim perawatan memang dengan menggunakan laser, oleh karena itu di sunatan masal biasanya yang digunakan adalah laser. Namun metode laser ini masih kalah aman dibandingkan dengan smart clamp. Smart clamp lebih aman dari potensi "kesalahan" yang bisa mempengaruhi bentuk, dll (you know what I mean)

Sebelum Sunat

Ketika dokter membuka dan memerika Ammar, dokternya bilang gini: "Bu, anaknya fimosis ya.."
Saya: Hah, fimosis apaan tuh dok? *panik, istilah apapula ituu*
Dokter: jadi kulup/kulit pembungkus penisnya menutupi lubangnya.
Saya: terus gimana dok
Dokter: ya sudah tepat, memang harus segera disunat
Saya: fiuhhh *lega*


Proses sunat pun berjalan tidak lebih dari 30 menit, awalnya akan ada pengetesan apakah bius lokal bekerja pada anak, agak lupa detailnya, sebenernya ada videonya, tapi suka ngilu sendiri. Intinya proses pengguntingan kulit luar, tapi setelah itu tidak ada jahit menjahit, adanya penjempitan dengan smart clamp, dimana jaringan kulit dijepit dengan clamp agar mati dengan sendirinya, sementara itu penis terlindung dari gesekan karena ada di dalam clamp.

Selama proses sunat, dokter ditemani oleh satu orang asisten. Kita juga tetap harus membantu untuk memegang tangan anak untuk membuatnya tenang. Rumah sunatan juga menyediakan 1 ipad untuk distraksi anak namun karena Ammar juga masih belum bisa main, jadi hanya dibukakan applikasi Talking Tom. 

Setelah selesai, dokter menjelaskan cara perawatan pasca sunat. Waktu itu Ammar sunat hari jumat sore dan bisa datang kembali pada hari senin siang untuk melepas clamp. Kami juga ditawarkan opsi pembelian Kit PK (Pasca Khitan) yang berisi macam-macam seperti: kassa steril, hand sanitizer, syringe irigasi (untuk siram/cebok anak), antiseptic wash (sabun mandi antiseptik pada intinya), obat tetes sunat (diberikan 2-3x perhari), betadine, dll. Agak lupa juga, nanti diupdate lagi disini. Harganya IDR 150.000. Ditawarin juga celana sunat yang kaya batok kelapa itu, karena panik, semua saya beli aja, celana sunat 2 buah (@ IDR 50.000), pasca sunat 1 (kaya plastik aja, harganya IDR 30,000). Padahal mah akhirnya yang kepake celana sunat cuma pas malem pertama dan yang pasca ngga kepakai sama sekali.

Kit Perawatan Paska Khitan

Setelah dilepas klamp, kira-kira perlu seminggu sampai sembuh total, dan anaknya ga ngerasa sakit juga sih. Paling emaknya aja yang ngilu liat merah gitu. Seminggu kira-kira waktu yang diperlukan untuk lukanya mengering, nanti jadi ada kaya semacam cincin berwarna hitam gitu di sekitar kepala penis si anak, ini kaya koreng lah gitu kalo kita jatuh.

So far sih, saya merasa beruntung sudah menyunat anak saya sedari dini, karena walau bagaimana pun juga sunat adalah wajib bagi laki-laki muslim. Dan yang diwajibkan oleh Allah pasti ada manfaatnya dan baik bagi kesehatan. 


UPDATE 5 Mei 2017: 2 minggu yang lalu saya membawa Ammar ke Rumah Sunatan lagi. Kenapa? Penisnya mulai kulup lagi. Kalau kedinginan dia sampai tenggelam kaya menghilang, dan karena saya jarang tarik-tarik, akhirnya kulitnya lengket lagi. Untung aja saya bawa lagi ke Rumah Sunatan lagi dan segera diperiksakan. Ammar dibius lokal dan ditarik lagi kulitnya. Jadi agak ngilu karena penisnya jadi kemerahan. Saya harus rutin menarik kulitnya 2x sehari, 5 detik setiap kalinya. Sekarang sudah kembali normal. Masa depan istrimu terselamatkan, nak. Hehehehe