Minggu, 20 Agustus 2017

Setahun menjadi Ibu. Selamat Ulang Tahun Ammar



7 Agustus 2017.
Genap setahun saya menjadi ibu dari seorang bocah lelaki yang kadang tengil bernama, Ammar Ghiffari Nugraha.

Bunda dan Ammar, Agustus 2017


1 tahun. Itu artinya kewajiban saya memberikan ASI sudah setengah jalan. Semoga dicukupkan sampai 2 tahun. Sungguh dulu saya menanti-nanti masa 1 tahun, kenapa? Karena katanya kalau di atas 1 tahun, sudah tidak apa-apa minum susu UHT, tidak mesti susu formula. Jadi kemungkinan terburuk kalau ASI saya tidak ada, yaaa bisa susu UHT. Tapi itu dulu saat saya frustasi dengan sakit dan tantangan dalam menyusui. TAPI sekarang, saya bisa bilang, menyusui adalah THE MOST REWARDING MOMENT FOR MOMMY AND BABY. Pantas saja ibu-ibu yang mau menyapih anaknya seperti sedih sekali, now I can relate.

Selama 1 tahun ini, ada beberapa poin yang bisa saya simpulkan dan bisa menjadi saran untuk ibu-ibu lainnya (walaupun bisa aja ya ini agak sesat, biasanya saya kasih hashtag #ibumalas kalau di instastory):

  1. Tabunglah berat anak sebanyak-banyaknya di 6 bulan pertama - Iyes, soalnya 6 bulan pertama gerakan anak belum begitu banyak, otomatis energi yang diperlukan tidak terlalu besar sehingga ASI masih cukup untuk memenuhinya. Lagipula tidak ada istilah Gerakan Mogok Mimik selama anak sehat (kecuali kalau lagi batpil parah). Setelah 6 bulan, susah banget naikin berat badannya. Padahal anak saya termasuk yang jarang sekali sakit.
  2. Transfer Factor to the Rescue! - Kaya iklan yaa, cuma sungguh saya tidak akan menulis ini kalau saya tidak merasakan manfaatnya sendiri. Transfer Factor (TF) adalahsemacam suplemen untuk pendidik sistem imun keluaran dari 4Life, produk Amerika. Nah saya masih teringat saat horor Ammar sakit batpil parah di umur 5 bulan sampai dia susah sekali untuk mimik karena sulit bernafas dan bunyinya grok grok. Kebetulan orang tua saya termasuk yang anti banget minum obat (kecuali terpaksa) dan mereka ga rela si Ammar masih kecil udah minun antibiotik. Dengan pertimbangan bahwa dengan mengkonsumsi TF tidak membuat Ammar berhenti ASI eksklusif (kan imunisasi juga kadang obatnya diminum toh, dan anak hitungannya masih ASI Eksklusif), akhirnya saya setuju untuk ikhtiar meminumkan TF ke Ammar. Yang akhirnya saya rutinkan sampai saat ini. Alhamdulillah, Ammar termasuk sangat jarang sakit. Setelah batpil parah terakhir di usia 5 bulan, Ammar pernah diare di usia 9 bulan itupun karena minum es buah abang-abang pinggir jalan. Selebihnya walaupun Ammar bukan bayi steril (saya cenderung cuek bahkan), sering traveling baik dalam dan luar negeri, dia terbukti memiliki daya tahan tubuh yang cukup baik dan tidak memiliki alergi apapun.
  3. Anak ikut prasangka orang tua. Saya percaya bahwa ikatan batin ibu dan anak itu cukup kuat. Apalagi pas masih kecil, belum ada dendam percekcokan di antara kita. Hehehhee. Tapi saya selalu yakin Ammar akan baik-baik saja, Ammar bisa diajak kesini, Ammar ga masalah kok kalau dibawa kesana. Sampai terkadang saya terharu sendiri, duh ni anak pengertian banget ya, kok dia ga rewel dibawa kesini, kok tahan ya. Bahkan Ammar juga termasuk bayi pencitraan, dimana dia selalu terlihat adorable dan low maintenance kalau di depan orang banyak sehingga tak jarang banyak yang berkomentar "duh enak banget ya anak lo, ga ngerepotin". (Please take note, Ammar belum masuk ke masa-masa "terrible two" yang kata orang-orang sangat legendaris itu)

Sungguh saya merasa beruntung dikaruniai Ammar. Saya sadar saya bukanlah ibu yang ideal dan terkadang masih lebih banyak malasnya. Sampai-sampai kadang ibu saya (neneknya Ammar) suka bilang "kasihan kamu nak punya ibu kaya gitu. Ibu kaya gitu aja kamu nempelnya kaya perangko". Hehehee... Sepertinya Allah tidak akan memberikan ujian di atas kemampuan hambanya ya. Saya tidak kebayang bagaimana perjuangan ibu-ibu dengan anak berkebutuhan atau kondisi khusus yang kadang suka muncul di explorer Instagram. Mereka pasti ibu-ibu terpilih.

Love you, Ammar. Semoga kamu selalu jadi anak baik, sholeh, dan sukses dunia-akhirat ya nak. Thanks for being my son and making me feel needed and significant.