Rabu, 30 Oktober 2019

Secret I Only Share to Strangers




Sebenarnya tujuan awal saya mulai aktif menulis di blog adalah untuk media curhat selain tumblr yang sebelumnya sempat di blok pemerintah. Ingin curhat, ingin ditulis, tapi tak ingin dibaca. Jadi yang baca yang ga sengaja aja hahahaha. Saya memang tipe yang jarang membagikan tulisan organik saya terutama bagi keluarga ataupun yang saya kenal kecuali memang saya yakin ada faedahnya.

Ini bukan rahasia kelam atau aib sih sebenarnya. Bukan berarti saya tidak bersyukur juga.

Jadi ceritanya beberapa bulan yang lalu saat Ayah saya sakit dan harus dirawat di ICU selama 2 bulan lebih lamanya (sebelum akhirnya berpulang ke rahmatullah), saya mulai menyadari enaknya punya saudara banyak. Bagaimana tidak, selama 2 bulan lebih itu harus ada di antara kami yang standby di emperan Rumah Sakit menunggu jikalau ada panggilan dari dokter melalui speaker yang terpasang. Pasien yang dirawat ICU tentu saja tidak boleh ditemani keluarga di dalam ruangan karena tingginya resiko infeksi bagi pasien maupun pendamping.

Gimana rasanya? Lelah walaupun dari total 2 bulan itu mungkin jika di total saya hanya ada disana 3 minggu, karena anak-anak tidak mungkin terlalu lama tinggal di Rumah Sakit (awalnya masih booking kamar di hotel dekat RS, tapi lama-lama mayan ya sisss). Oh iya, perlu diingat bahwa kejadian Ayah saya jatuh sakit itu di Malang saat bekerja, kami bukan orang Malang dan tidak punya tempat tinggal di sana. Jadilah kami sekeluarga bergantian PP Jakarta-Malang, Cirebon-Malang untuk menjenguk ayah saya.

Alhamdulillah kami semua 9 bersaudara, jd minimal 2-3 anak menemani ibu saya di Malang. Walaupun menunggu, tapi melelahkan loh.. Fisik dan Psikis, deg deg ser setiap dengar panggilan dari speaker.

Nah, setelah pengalaman itu, saya jadi sempat berdoa kalau saya ingin juga punya anak banyak.

Dipost 2 hari sebelum Ayah saya berpulang, Alhamdulillab sempat kumpul full tim

Lalu apa yang terjadi, jeng jeng jeng. Saya hamil lagi dengan perkiraan waktu conceive nya berdekatan dengan meninggalnya Ayah saya.

Saya baru mengetahuinya setelah kehamilan menginjak hampir 6 minggu. Karena kebetulan saya memang tipe hamil kebo yang hampir tidak merasakan perubahan apa-apa kalau hamil.

Perasaan saya dan suami? Ya campur aduk

Di sisi lain, ya Allah cepat banget diijabahnya doa, apakah ini pengganti Ayah saya? Tapi di sisi lain, saya masih belum begitu siap mengingat kedua anak saya masih kecil dan butuh banyak perhatian. Walaupun setidaknya jarak antara anak kedua dan ketiga akan lebih jauh (yaitu 2 tahun) dibandingkan yang pertama dan kedua (19 bulan).


Aa dan calon teteh


Suami saya? Ya dia membayangkan bagaimana menghadapi 3 anak nanti... Dan yang paling ditakutkan adalah kalau sayanya stress dia juga yang kena kan hehehehe... Karena baginya, everything is easy as long as my wife doesn't get angry 😂


Diambil saat ngedate nonton Joker, kehamilan 18 minggu


Di lingkungan keluarga, adik saya (anak nomor 2) belum dikaruniai anak setelah tinggal 1 tahun lebih bersama (sebelumnya 2 tahun LDM), sedangkan istri adik saya yang lainnya (anak nomor 3) sedang mengandung dengan due date akhir tahun ini. Ditambah masih ada 4 sepupu lainnya di keluarga besar yang juga sedang mengandung. Saya takut ini akan menjadi pressure untuknya.

Akhirnya jadilah beberapa orang saja dalam keluarga yang mengetahuinya. Saya sendiri juga belum memberi tahu teman-teman dekat saya. Beberapa masih ada yang belum menikah, ada juga yang belum dikaruniai anak, dan saya hamil anak ketiga.

Masya Allah.

Terkadang saya bertemu dengan sesama ibu lain di playground dan bercerita bahwa saya sedang mengandung lagi. Iya ibu lain, orang asing yang mungkin saya tidak akan berjumpa kembali. Sama halnya saya akhirnya menuliskan hal ini di blog yang mungkin tidak akan ada yang membaca. Setidaknya orang yang tidak mengenal saya langsung di kehidupan nyata.

Selama ini saya memang selalu memakai baju yang longgar sehingga jika tidak diberitahu, orang tidak sadar bahwa saya sedang hamil. Belum lagi saya masih aktif berpergian dan beraktivitas bersama 2 bocah, yang satu digendong pakai carrier perut ketutupan, hehehhe. 

Sungguh bukan berarti saya tidak bersyukur. Walaupun harus diakui bahwa excitement kehamilan selanjutnya memang tidak setinggi yang pertama apalagi kalau jaraknya dekat.

Ada saatnya saya merasa overwhelmed dan merasa anak-anak saya adalah anchor bagi kemajuan saya (sebagai pribadi). Dan saya masih pada tahap belajar berdamai dengan diri sendiri dan mencintai peran saya sebagai ibu. Lalu Allah menentukan lain, dititipkannya saya 1 anak lagi.

Saya sering bercanda dengan suami ketika sedang hitung-hitungan uang. "wah ini kalo ga ada pengeluaran susu anak setahun, aku bisa beli tas louis vuitton loh satu tiap tahun" 😜🤪

Beberapa waktu yang lalu saya lewat di depan RS Bunda Menteng yang bersebelahan dengan fertility clinic terkenal Morula IVF. Tempat banyak orang melakukan bayi tabung. Parkirannya penuh sehingga agak menimbulkan kemacetan kecil jika ada kendaraan yang keluar masuk. Berapa biaya bayi tabung? Katanya sih harus menyiapkan minimal 80-120 juta tanpa jaminan berhasil ya (tetap Allah yang berkehendak). Berarti kira-kira itu biaya susu anak-anak selama 4.5-6 tahun lamanya. Hanya untuk mendapatkan seorang anak, belum biaya ke depannya. 

Jadi wahai kamu Sumayyah, syukurilah bahwa kamu dapatkan anak ini dengan percuma dengan proses kehamilan cenderung mudah dan biaya persalinan nyaman yang selalu ditanggung asuransi.

Maka Nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?

Jakarta, 30 Oktober 2019
Kehamilan 20 minggu

Selasa, 22 Oktober 2019

Review Buku Anak: Where Willy Went

Ammar, anak saya yang pertama, sekarang sudah berumur 3 tahun. Sedang cerewet-cerewetnya dan mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Tak terasa telah sampailah ia pada rasa keingintahuan darimana manusia berasal.

Ammar: Mama, adek keluarnya darimana?
Saya: Dari sini (menunjuk bagian bawah). Aa juga dulu dari sini.
Ammar: Oh, kalo masuknya darimana mah?
Saya: *Gelagapan*, hmmm jadi kalo suami istri saling menyayangi, nanti lama-lama dikasih Allah adek di perut. (Kebetulan Ammar sudah mengerti konsep suami-istri, dia tahu bahwa yang boleh cium di bibir itu suami istri, selain itu di pipi saja)

Yah, sebenarnya sih masih bisa teratasi. Hanya saja saya tidak menyangka kalau dari sekecil ini sudah perlu sex education. Tapi memang pemahaman tentang tubuh sendiri dan perbedaan laki dan perempuan sih kalau baca-baca memang dari kecil. Bisa baca di sini ya.

Karena pertanyaan Ammar mulai mengarah ke sana, saya khawatir suatu saat dia akan bertanya lagi untuk penjelasan yang lebih jelas dan tidak abstrak. Lalu saya teringat tentang suatu buku yang pernah dijual di sebuah forum ibu-ibu yang saya ikuti. Judul buku anak itu "Where Willy Went". Iseng lah saya cari di marketplace oren, eh ternyata ada dan harganya tidak sampai 70 ribu rupiah.


review buku where willy went


Buku karya Nicholas Allan ini pertama kali diterbitkan oleh Red Fox pada tahun 2004. Buku yang saya punya sendiri tidak mencantumkan sudah edisi cetakan yang ke berapa, namun buku ini dicetak di Malaysia. 


where willy went


Karena buku untuk Ammar biasanya ikut dibaca adiknya yang masih belum lancar bicara (umur 1. 5 tahun), maka sampai saat ini saya masih membatasi pengenalan Bahasa Inggris kepada anak-anak. Terakhir kali saat mereka kecanduan youtube, campuran Masha and the Bear dalam bahasa Rusia dan Inggris membuat Ammar suka membuat bahasa sendiri 🤪. Jadi saat saya membacakan buku impor biasanya masih sering saya artikan ke dalam bahasa Indonesia. Agar bisa mendapat manfaat dari read aloud, saya berusaha menggunakan artian bahasa yang sama dan konsisten setiap membacakan. 

Buku ini bercerita tentang perjalanan Willy si sperma kecil yang hidup di dalam tubuh Mr. Browne. Willy mempunyai kekurangan dan kelebihan tersendiri. Akankah ia dapat memenangkan Perlombaan Balap Renang yang akan diadakan dengan hadiah sebuah telur di dalam Mrs. Browne? Jawabannya ada di buku ini *atau di video YouTube yang saya embed di bawah*





Buku Where Willy Went ini sendiri tidaklah sulit untuk diceritakan kembali (terkadang ada kan buku anak yang jika kita baca/dongengkan kembali kurang enak/enjoy diartikannya). Penjelasan tentang bagaimana sperma dan ovum bertemu dibuat lucu dan menarik tapi tidak menyimpang dari ilmiahnya. Ide cerita yang sangat bagus menurut saya. Dan buku ini termasuk salah satu buku yang Ammar suka minta untuk dibacakan sebelum tidur atau di siang hari.

Sewaktu saya membeli buku ini, saya memang tidak mencari tahu terlebih dahulu isi detail buku ini. Namun jika anda ingin tahu bagaimana isi lengkapnya, di youtube ada versi read aloud oleh Greg Mitchell dalam bahasa aslinya tentu saja, Bahasa Inggris. 


Sebagai penikmat buku anak, menurut saya buku ini layak untuk dikoleksi. Kamu sudah punya?

Senin, 21 Oktober 2019

Review Buku: Uncensored #teronglyf by Olevelove


review buku teronglyf

Judul buku: Uncensored 18+ #teronglyf
Penulis: @olevelove/Citra Tiara Mustika
Penerbit: Kawan Pustaka
Cetakan Pertama: Agustus 2019
Jumlah Halaman: 250
Jenis Cover: Soft Cover
Harga Normal: IDR 99,000

Sudah lama sebenarnya ingin review buku ini. Buku ini saya baca sebulan yang lalu karena ada teman yang buka PO untuk buku ini di facebook. Jadi walaupun penulisnya adalah seorang selebgram yang lebih suka dipanggil tetegram, saya belum pernah sama sekali melihat post dan interaksinya di sosial media.

Kemarin tidak sengaja baca review pendek di google books dari seorang pembaca yang memang follower akun Instagram @olevelove. Katanya sih tidak begitu berbeda dengan apa yang selama ini dibahas di Instastory. Hanya saja jadi lebih terkumpul dengan rapih. Ada syukurnya juga saya karena memang belum pernah woro wiri di Instagramnya Mbak Citra, hehehehe.

Membaca buku ini apalagi jika di tempat umum mungkin akan membuat malu karena covernya 'terong' berembun. Ditambah judulnya, pasti dikira buku ini mirip-mirip kamasutra kali ya. Dicetak pertama kali pada bulan Agustus 2019, sampai saat tulisan ini dibuat sudah masuk ke cetakan enam. Yuhuuu, great job Mbak Citra! (sok ikrib)

Buku dengan tebal 250 halaman ini termasuk buku ringan yang sangat relatable dengan pasangan suami istri terutama yang sudah punya anak. Walaupun 250 halaman, tapi layout buku dibuat kekinian layaknya buku non fiksi jaman sekarang, tulisan besar, highlighted text, dan bahasa super ringan sehari-hari hampir mirip bahasa instastory. Untuk saya yang memiliki keterbatasan waktu untuk membaca (read: punya sedikit sekali waktu tenang tanpa gangguan krucil), buku ini bisa diselesaikan dalam 2 hari saja. Jadi saya rasa untuk yang kurang suka membaca pun mungkin masih bisa menikmati buku ini.

Jika anda mengira buku ini banyak mengulas tentang tips teknik berhubungan, maka anda salah. Satu-satunya tips secara eksplisit hanya ada di 5 halaman terakhir buku ini. Pada beberapa edisi PO disertai bonus sikat gigi. Yaa, tentu saja bukan buat menyikat gigi *wink

Buku ini perlu dibaca untuk pasangan suami istri, terutama yang sudah punya anak atau yang akan punya anak. Your life is about to change after kids, dude.


BACA JUGA: Pentingnya Babymoon

What a preface!

Kata pengantar dari penulis pun sungguh menarik dan benar adanya. Kita kaum wanita memang mendominasi sosial media. Kampanye untuk awareness kesehatan mental ibu itu banyak, tapi untuk ayah itu jarang, padahal mereka mengalami dampak juga loh setelah punya anak.

Di buku ini, penulis membahas banyak hal yang mempengaruhi kesehatan hubungan pasangan suami istri. Mulai dari hubungan suami-istrinya sendiri termasuk urusan finansial, hubungan dengan mertua, sampai dengan hubungan dengan Yang Maha Esa. Jadi gak langsung kesana ya, gaes. Porsi yang diambil penulis pun secukupnya dan tidak menggurui tapi ada benarnya.

review buku uncensored teronglyf
Couldn't agree more

Mbak Citra juga bercerita bagaimana kehamilan dan pasca lahiran mempengaruhi kehidupannya. Belum lagi baby blues dan drama perASIan yang saya rasa banyak Ibu yang mengalaminya juga. Walaupun rasa-rasanya buku ini mungkin lebih banyak dibaca wanita, tapi ada banyak insight yang sangat bagus untuk dibaca oleh para suami demi kehidupan rumah tangga yang lebih harmonis.

teronglyf
Salah satu yang bikin ngakak

Jadi apakah buku ini worth the hype? It is! Karena buku ini membahas hal yang sebenarnya tabu untuk dibahas dan bahkan mungkin tidak pernah kita diskusikan dengan pasangan halal kita selama ini. Selain itu, beberapa hal yang selama ini mungkin membuat kita kurang percaya diri, ternyata memang normal untuk dialami. Banyak yang bikin kita manggut-manggut, banyak juga yang bikin ngakak. Saya salut dengan penulis yang berani membuka sedikit dapurnya (dan menurut saya masih dalam batas).

Penulis buku ini menyarankan untuk membaca buku 5 love languagenya Gary Chapman. Belum selesai tapi isinya bagus deh dan ternyata rating di goodreadsnya 4.2... Bukunya membantu kita untuk memahami bahasa cinta yang kita gunakan/inginkan. Hal ini penting untuk diketahui dan dipahami dan tentu saja akan ada hubungannya dengan si #teronglyf tadi..  Kita bisa ikutan quiznya untuk mengetahui bahasa cinta kita, walaupun memang pembahasan detail ada di bukunya sih.

Lalu ada efeknya ga ke saya? Sebenarnya sih sebelum baca buku ini, saya dan pasangan memang sedang berbenah diri dan buku ini hanya sebagai affirmasi saja bahwa memang perlu berbenah. Terasa sekali memang setelah hubungan suami-istri lebih harmonis, rumah jadi lebih hangat. Says yang sehari-hari berkutat dengan anak-anak pun lebih jarang marah dan kesal atas tingkah laku anak-anak. Anak-anak sendiri mungkin karena berkurang negative vibenya dari saya menjadi anak-anak yang lebih adorable dan menggemaskan. Hari-hari bersama mereka terasa lebih menyenangkan.

Kalo penasaran, buku ini banyak kok dijual di marketplace. Versi e-booknya juga tersedia di playstore (bisa ke link ini). Kalau kurang modal ya bisa cari pinjaman ke teman, saya rasa pasti ada deh temannya yang punya buku ini, hehehe...


Thanks for writing this, Mbak Citra :)

Senin, 14 Oktober 2019

Cleansing Balm Battle: Ponds, Heimish, Banilla


ponds cleansing balm


Beberapa minggu yang lalu, iklan Pond's muncul di Instastory saya. Isinya tentang berbagai macam produk Pond's untuk make up removal. Ada beberapa varian micellar water yang disesuaikan dengan jenis kulit kita. Tapi saya tidak begitu tertarik karena sudah setia dengan Garnier Oil Infused Micellar Water. Namun satu produk lagi menarik perhatian saya, Pond's sekarang punya CLEANSING BALM! Wow, tentu saja saya tertarik dan kebetulan sedang ada diskon di Marketplace.



Tahapan favorit saya dalam skincare adalah First Cleanser (Oil Based). Selama ini saya menggunakan cleansing oil dari Hada Labo dan Senka. Untuk cleansing balm, saya baru pernah mencoba Heimish Cleansing Balm, itupun sample sizenya. Sebenarnya cleansing balm Banila lah yang booming, namun harga sample size Heimish lebih murah jadi itu lah yang saya beli. Memang sensasi memakai cleansing balm itu lebih fulfilling. Cleansing balm yang seperti butter itu, ketika bertemu dengan panas tubuh di tangan mulai meleleh menjadi minyak dan melunturkan dosa masa lalu eh maksudnya makeup dan kotoran yang ada di wajah.

Harga

Ok, balik lagi kenapa saya sangat excited dengan cleansing balm Pond's, karena dia adalah Pond's, merk yang bisa kita temui dengan mudah di minimarket.
Pond's Cleansing Balm - IDR 92.000 untuk Netto 44 ml (tapi sering diskon, harga terendah selama ini adalah IDR 59.000)
Heimish All Clean Balm - IDR 165.000-200.000 untuk Netto 120 ml, IDR 13.500-20.000 untuk Sample Size 5 ml
Banila Co. Clean It Zero Original - IDR 219.000 untuk Netto 100 ml, IDR 20.000-30.000 untuk Sample Size 7 ml
Kalau dihitung harga per ml, sebenarnya Heimish yang paling murah, disusul Ponds (jika tidak diskon), lalu Banila.

banila heimish ponds
Banila (sample) - Heimish (sample) - Ponds (full size)

Kemasan, Bentuk Fisik, dan BPOM


Untuk kemasannya sendiri karena saya tidak pernah memegang full size nya Banila dan Heimish, jadi masih belum bisa membandingkan secara objektif. 

Kemasan Ponds adalah jar plastik yang sayangnya tidak dilengkapi dengan spatula untuk mengambil produk. Sedangkan kemasan sample Heimish mirip kapsul kopi, ada kotaknya tapi tutupnya mesti dikelet (bahasa apa pulak iniii). Kemasan sample banila masih lebih "sopan", mini jar plastik walau tanpa kotak ataupun segel. 

Semua warna cleansing balmnya adalah putih dengan konsistensi yang hampir mirip. Namun cleansing balm milik Ponds adalah yang paling cepat meleleh saat bertemu dengan panas tubuh.

Di antara ketiganya, heimish lah yang paling beraroma semacam floral namun bukan mawar ataupun melati dan masih bisa tercium saat sedang memakai produk, ponds memiliki bau agak mawar namun tipis sekali (setelah liat kemasannya memang dicantumkan mengandung 100% Organic Rose Extract), banila memiliki aroma yang subtle seperti produk mahal (wkwkwkw, saya tidak jago mendeskripsikan bebauan). Saya sih tidak terganggu dengan adanya bebauan ini.

Ketiga produk ini telah terdaftar di BPOM dengan nomor registrasi sebagai berikut.

Pond's Cleansing Balm - NA49191205053
Heimish All Clean Balm - NA26181207044
Banila Co. Clean It Zero Original - NA26181212213

Removal Power

Untuk menguji kekuatan removalnya, saya mencobanya pada tiga produk: eyeliner, lipstik, dan maskara. 

Tes removal power pada eyeliner (Esqa Liquid Eyeliner)

Pertama adalah eyeliner. Eyeliner yang digunakan untuk mengetes kekuatan removal masing-masing cleansing balm ini adalah Esqa Liquid Eyeliner yang bersifat waterproof. Masing-masing eyeliner diberikan cleansing balm dengan jumlah sama dan diberi tanda: P untuk Pond's, H untuk Heimish, dan B untuk Banila. Lalu dipijat dengan gerakan memutar selama 10 detik lalu dibilas dengan air (saat dibilas air dibasuh seadanya dan tidak dikeringkan dengan handuk). 

Hasilnya, eyeliner yang diberikan banila lah yang paling pudar warnanya. Disusul oleh ponds lalu heimish.

1st - Banila, 2nd - Pond's, 3rd - Heimish


Tes removal power pada Maybelline Superstay Matte Shade Self Starter

Produk selanjutnya yang saya gunakan adalah Maybelline Superstay Matte yang memang terkenal dengan ketahanannya yang cukup awet walau diajak makan gorengan. Dengan metode yang sama seperti pada eyeliner di atas, hasilnya yang dioleskan dengan Pond's lah yang paling pudar, disusul Heimish lalu Banila. 

1st - Pond's, 2nd - Heimish, 3rd - Banila

ponds cleansing balm
Tes removal power pada L'oreal Miss Manga Waterproof


Yang terakhir saya cobakan ke maskara L'oreal Miss Manga Waterproof. Semua pasti setuju bahwa maskara adalah produk makeup yang paling sulit untuk dihilangkan. Saya sendiri selama ini selalu menggunakan micellar yang mengandung minyak untuk membersihkan mascara (pre-cleanse) sebelum akhirnya melakukan double cleansing.

Untuk menilai keefektifan pada mascara agak susah. Perlu dilihat pada gambar pertama, maskara yang diujikan untuk Pond's memang lebih pendek, sehingga lebih baik fokus pada kepudaran hitamnya maskara. Menurut saya pemenangnya Pond's lagi, sedangkan Heimish dan Banila bisa dibilang seri.

1st - Pond's, 2nd - Heimish & Banila (Seri)


Jika dilihat dari harga (apalagi kalo diskon dan kemudahan produk tersebut didapatkan) serta keefektifan dari uji yang saya lakukan di atas, pemenangnya adalah Pond's. Namun tes yang saya lakukan hanya dengan memijat selama 10 detik, pada kenyataan aslinya biasanya lebih lama lagi kan. 

Namun jika anda ingin lebih teliti lagi dalam memilih produk, anda dapat membandingkan komposisinya di cosmily.com.

Cosmily.com adalah website untuk para enthusiast makeup dan skincare. Di website ini kita dapat melihat komposisi suatu produk beserta efeknya pada kulit. Kita juga bisa membandingkannya dengan produk lainnya. Selain itu dilengkapi juga dengan review dari anggota yang terdaftar.

Cosmily.com front page


banila review
Contoh informasi produknya seperti ini, informatif banget kan.

Saya ingin bandingkan ketiga produk ini di website cosmily, namun ternyata untuk produk ponds belum terdaftar akhirnya saya tambahan produk ini dengan menuliskan informasi komposisinya sesuai dengan urutan yang ada di kemasan.

Komposisi Pond's Cleansing Balm

Siwer juga mata ini ngetik komposisinya manual karena tidak menemukan komposisi yang bisa tinggal copy-paste dari website pond's. 


Setelah klik 'Submit a Product', jeng jeng langsung lah keluar hasil seperti ini

ponds cleansing balm
Pond's Cleansing Balm on Cosmily

Sayangnya website cosmily hanya bisa menampilkan perbandingan 2 produk saja, tidak bisa 3 sekaligus, jadi saya edit dan merge ya agar bisa gampang dibandingkan ketiganya.

comparison on cosmily

Nampaknya gambar di atas kurang jelas karena tampilan dari handphone ataupun gambar yang cukup panjang ke samping. Biar saya jabarkan ya

  • Dari ketiga produk di atas, Banila saja yang memiliki 1 produk high hazard yaitu 'Fragrance'. Namun sebenarnya Pond's juga memiliki 'Perfume' pada komposisinya, namun tingkat bahayanya tidak ter-rating oleh cosmily.
  • Produk pond's memiliki paling banyak 'Positive Effect' dari data yang ditampilkan. Buat saya pemilik kulit kering dan umur hampir kepala 3, anti aging serta moisturizing cukup penting dan kedua poin ini dimiliki oleh semuanya. Untuk anti aging, ponds memiliki 6 bahan yang mendukung anti aging pada komposisinya, banila 1, heimish 3. Sedangkan untuk moisturizing, pond's 3, banila 1, heimish 2. Hmmm, pond's menang lagi nihh
  • Banila memiliki tingkat comedogenic paling tinggi yaitu 2, sedangkan yang lainnya 1.
  • Pond's memiliki tingkat Fungal Acne Feeding paling tinggi yaitu 7 (Banila hanya 2 dan Heimish 3). Nah bagi yang memiliki fungal acne harap hati-hati ya. Apa itu fungal acne bisa cek disini ya.


Jadi mau pilih yang mana? Saya sih Pond's dulu yaaa... Nanti kalau suplai popok dan susu anak baru coba-coba cleansing balm yang lebih bagus dan mahal lagi, hehehhe


Selasa, 01 Oktober 2019

Buku Wajib Pegangan Orang Tua: Berteman Dengan Demam

Berawal dari festival buku online (yang memberikan harga diskon tentunya), akhirnya saya membeli sebuah buku kesehatan yang ditulis oleh Dr Arifianto Apin. Mamah muda jaman sekarang mana (terutama domisili jadebotabek) yang ga kenal dr. Apin, dokter spesialis anak tempat para ibu mencari ketenangan karena tidak mudah memvonis anak stunting dan pendekatan yang digunakannya RUM (Rational Use of Medicine). Pengikut Akun Instagram @dokterapin sendiri sudah lebih dari 200k, jadi bisa dibilang dokter selebgram. Hehehehehe




Judul buku: Berteman dengan Demam
Penulis: dr. Arifianto, Sp.A & dr. Nurul I. Hariadi, FAAP
Penerbit: Kata Depan
Cetakan Pertama: Oktober 2017
Jumlah Halaman: 250
Jenis Cover: Soft Cover
Harga Normal: IDR 78,000

berteman dengan demam
Cover depan

buku dr apin
Cover belakang

Awalnya buku in masih tertumpuk bersama buku-buku baru lain yang masih bersegel. Lalu suatu waktu, anak saya demam. Seringnya ketika demam, bapaknya anak-anak langsung menyuruh saya membawa anak ke UGD Rumah Sakit walaupun baru demam 1 hari saja. Akhirnya saya meminta suami untuk membuka dan membaca buku ini (sementara saya sibuk menenangkan anak saya yang sakit). Duh membayangkan antrian UGD yang lama saja sudah membuat saya tidak nyaman, belum lagi banyak potensi virus dan bakteri lainnya yang dapat tertular pada kita dari Rumah Sakit.

Berikut adalah daftar isi bukunya

Di dalam buku ini, penulis memudahkan kita untuk melakukan analisis pendahuluan sendiri terlebih dahulu sebelum pergi ke Rumah Sakit, seperti suhu badan anak (menggunakan termometer), apakah anak rewel, apakah ada gejala lain yang menyertai seperti flu atau diare, dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk penanganan yang lebih tepat dan kalaupun harus dibawa ke dokter, hal ini dapat membantu diagnosis dokter lebih akurat.


Buku ini juga memiliki layout yang tidak membosankan dan menarik (yang saya perhatikan memang begitu tren buku non fiksi saat ini) dan cocok untuk kaum millenial. Bahasa yang digunakan juga mudah dipahami oleh orang yang awam dengan dunia kedokteran.

buku dokter apin

Buku ini sangat cocok untuk dimiliki oleh orang tua terutama yang memiliki anak kecil. Boleh juga jadi kado saat teman kita lahiran karena pastinya akan ada momen dimana kita panikan saat anak demam.

Sekian review singkat dari saya, semoga berguna ya :)