Hampir jadinya review satu buku, bukan reading list lagi... Akhirnya saya berhasil menyelesaikan dua buku pada tanggal 31 Mei 2020. Saya menargetkan 24 buku untuk dibaca pada tahun 2020, sejauh ini saya sudah berhasil menyelesaikan 22 buku per bulan Mei. Yeayy.. Agar tetap termotivasi dan bisa konsisten untuk membaca buku, maka saya menuliskan daftar bacaan saya setiap bulan di blog.
1. The Hating Game
Penulis: Sally ThorneGenre: Chick LitRating Pribadi: 6.5/10Review Singkat: Sejujurnya saya tidak paham kenapa pengguna Goodreads memberikan rating tinggi untuk buku ini. Ceritanya cukup tipikal untuk chicklit, dari benci jadi cinta. Bermula dari dua orang rekan kerja bernama Lucy dan Joshua yang saling bersaing dan bermusuhan yang akhirnya berujung saling suka. Ada twist tipis pada cerita ini namun tidak sampai membuat saya wow. Novel ini lebih cocok untuk dewasa karena termasuk cukup deskriptif ketika menceritakan keintiman antara dua tokoh utama.
2. The First Phone Call From Heaven
Penulis: Mitch Albom
Genre: Fiction
Rating Pribadi: 8.5/10
Review Singkat:
Ini adalah buku ke-6 dari Mitch Albom yang saya baca. Penulis yang populer dengan karyanya "Tuesdays with Morrie" ini memang cukup sering menulis tentang nilai hidup dan afterlife. Buku ini bercerita tentang sebuah kota kecil bernama Coldwater yang dihebohkan dengan panggilan telpon dari surga. Beberapa penduduk menerima telpon dari keluarga mereka yang telah meninggal beberapa tahun sebelumnya. Keajaiban ini membuat heboh satu Amerika dan membuat Coldwater didatangi oleh banyak "pilgrimage" yang mengharapkan keajaiban yang sama. Terkecuali seorang bernama Sully yang baru saja ditinggalkan istrinya setahun lepas. Sully kembali ke kampung halamannya di Coldwater untuk memulai hidup baru setelah dipecat dari Angkatan Udara. Ia muak dengan euforia panggilan dari surga ini dan berusaha membuktikan kebenaran di baliknya.
Buku ini bagi saya cukup menarik. Saya bisa relate bahwa kita sebagai yang ditinggalkan pastinya ada keinginan untuk berkomunikasi kembali dengan kerabat atau keluarga yang meninggalkan kita, meskipun hanya untuk satu kali. Saya pun juga sangat merindukan ayah saya. Alhamdulillah, di agama saya dijelaskan bagaimana kehidupan dan perjalanan manusia setelah kematian sehingga setidaknya saya punya gambaran. Saya melihat bahwa topik afterlife ini mungkin semacam kegelisahan dan keingintahuan yang dimiliki penulis, sehingga bukunya sering sekali bersinggungan dengan hal ini.
Sampai jumpa di reading list bulan depan, atau jangan-jangan resensi satu buku, atau tidak ada sama sekali. Hiksss... Saya baru baca 20% dari satu buku saja per 22 juni ini.