Senin, 22 Juni 2020

My Reading List : May 2020


Review chicklit



Hampir jadinya review satu buku, bukan reading list lagi... Akhirnya saya berhasil menyelesaikan dua buku pada tanggal 31 Mei 2020. Saya menargetkan 24 buku untuk dibaca pada tahun 2020, sejauh ini saya sudah berhasil menyelesaikan 22 buku per bulan Mei. Yeayy.. Agar tetap termotivasi dan bisa konsisten untuk membaca buku, maka saya menuliskan daftar bacaan saya setiap bulan di blog.

1. The Hating Game


Penulis: Sally Thorne
Genre: Chick Lit
Rating Pribadi: 6.5/10
Review Singkat: 
Sejujurnya saya tidak paham kenapa pengguna Goodreads memberikan rating tinggi untuk buku ini. Ceritanya cukup tipikal untuk chicklit, dari benci jadi cinta. Bermula dari dua orang rekan kerja bernama Lucy dan Joshua yang saling bersaing dan bermusuhan yang akhirnya berujung saling suka. Ada twist tipis pada cerita ini namun tidak sampai membuat saya wow. Novel ini lebih cocok untuk dewasa karena termasuk cukup deskriptif ketika menceritakan keintiman antara dua tokoh utama. 


2. The First Phone Call From Heaven




Penulis: Mitch Albom
Genre: Fiction
Rating Pribadi: 8.5/10
Review Singkat: 
Ini adalah buku ke-6 dari Mitch Albom yang saya baca. Penulis yang populer dengan karyanya "Tuesdays with Morrie" ini memang cukup sering menulis tentang nilai hidup dan afterlife. Buku ini bercerita tentang sebuah kota kecil bernama Coldwater yang dihebohkan dengan panggilan telpon dari surga. Beberapa penduduk menerima telpon dari keluarga mereka yang telah meninggal beberapa tahun sebelumnya. Keajaiban ini membuat heboh satu Amerika dan membuat Coldwater didatangi oleh banyak "pilgrimage" yang mengharapkan keajaiban yang sama. Terkecuali seorang bernama Sully yang baru saja ditinggalkan istrinya setahun lepas. Sully kembali ke kampung halamannya di Coldwater untuk memulai hidup baru setelah dipecat dari Angkatan Udara. Ia muak dengan euforia panggilan dari surga ini dan berusaha membuktikan kebenaran di baliknya.

Buku ini bagi saya cukup menarik. Saya bisa relate bahwa kita sebagai yang ditinggalkan pastinya ada keinginan untuk berkomunikasi kembali dengan kerabat atau keluarga yang meninggalkan kita, meskipun hanya untuk satu kali. Saya pun juga sangat merindukan ayah saya. Alhamdulillah, di agama saya dijelaskan bagaimana kehidupan dan perjalanan manusia setelah kematian sehingga setidaknya saya punya gambaran. Saya melihat bahwa topik afterlife ini mungkin semacam kegelisahan dan keingintahuan yang dimiliki penulis, sehingga bukunya sering sekali bersinggungan dengan hal ini.

Sampai jumpa di reading list bulan depan, atau jangan-jangan resensi satu buku, atau tidak ada sama sekali. Hiksss... Saya baru baca 20% dari satu buku saja per 22 juni ini. 



This entry was posted in

Senin, 15 Juni 2020

My Reading List: April 2020


Di Bulan April ini, saya berhasil membaca 3 buku. Sudah mulai terseok-seok nih karena mulai lebih asyik menonton. Hihihihi... Bulan ini rasanya saya teracuni menonton "Hi Bye Mama", sebuah kdrama tentang seorang wanita yang meninggal sesaat setelah kecelakaan dan melahirkan lalu diberi kesempatan untuk hidup lagi. Eitsss, jadi melenceng gini. Langsung ajaaa

1. Bare Minimum Parenting




Penulis: James Breakwell
Genre: Parenting
Rating Pribadi: 8.5/10
Review Singkat: 
Sebelumnya saya adalah follower dari James Breakwell yang cukup populer di twitter dengan username @XplodingUnicorn. Ia adalah ayah dari 4 anak perempuan dengan usia putri tertua 10 tahun dan termuda 4 tahun. Rasa-rasanya saya sudah follow dari anaknya masih tiga. Isi tweetnya kebanyakan cuplikan percakapan dengan anak-anaknya yang cukup kocak khas anak-anak tentunya.

Karena saya masih dalam "pledge" saya untuk tidak membaca buku parenting, buku ini termasuk pengecualian. Karena kalau membahas parenting dengan cara nyinyir dan humor saya sukaaa... Jadi pada buku ini, James memberikan tips bagaimana untuk membesarkan anak agar dia tidak menjadi manusia yang gagal dengan usaha seminimal mungkin. 

Salah satu chapter yang cukup menarik menurut saya adalah "Substraction by Multification". Di bagian ini, James menjelaskan keuntungan memiliki anak lebih dari satu yang menurutnya bukan berarti kerepotannya dikali jumlah anak, malah tak jarang, mengurus anak satu itu lebih repot. Kenapa? Karena dengan memiliki satu anak saja, berarti kita adalah sumber hiburan satu-satunya. Sedangkan dengan adanya saudara, mereka bisa bermain bersama, atau bahkan saling bertengkar, namun mereka memiliki objek lain selain kita orang tuanya kan. Belum lagi kalau anaknya hanya satu, besar kemungkinan dia membawa temannya (anak orang lain), yang sudah pasti memiliki diplomatic immunity. 

Pokoknya buku ini kocak banget deh untuk dibaca. Seperti membaca stand up comedy yang ditulis.  

2. Norwegian Wood




Penulis: Haruki Murakami
Genre: Fiction
Rating Pribadi: 7.5/10
Review Singkat: 
Kebetulan suami saya adalah penggemar Haruki Murakami. Banyak bukunya terpampang di lemari buku kami. Saya pun penasaran dan akhirnya mencoba membaca buku yang ketika diterbitkan pertama kali di Jepang pada tahun 1987 mengundang banyak kontroversi. Buku ini bercerita tentang cinta segitiga antara Toru, Kizuki, dan Naoko. Pada suatu hari, Kizuki memutuskan untuk mengakhiri hidupnya secara mendadak tanpa alasan yang jelas bagi semua orang. Hal ini membawa dampak psikologis terhadap Toru sahabatnya, dan Naoko kekasihnya. Luka yang sama ini lah akhirnya membawa Toru dan Naoko menjadi lebih dekat walaupun hal ini ternyata tidak mampu untuk benar-benar menyembuhkan. 

Sejujurnya saya bingung kenapa semua orang suka buku ini, karena bagi saya buku ini cukup depressing dan butuh perjuangan untuk saya menyelesaikan buku ini. Karena saya perlu mencari tahu kenapa buku ini memiliki rating yang tinggi. Saya hampir saja memberinya rating 7 atau bahkan kurang, namun karena saya agak bingung dengan endingnya (dan saya suka kalau saya jadi bingung dan penasaran) maka saya berikan nilai 7.5

3. Confession of Scary Mommy




Penulis: Jill Smokler
Genre: Memoir
Rating Pribadi: 8.5/10
Review Singkat: 
Ada yang pernah nyasar ke websitenya scarymommy? Kalau saya cukup sering, misalnya mencari tips atau bacaan tentang parenting. Tulisan berisi curhatan istri kepada suami atau anak-anaknya pun juga ada dengan gaya bahasa yang lucu. Scary Mommy ini awalnya bermula dari seorang wanita bernama Jill Smokler yang menceritakan keseharian dan pemikirannya terkait perannya menjadi Ibu. Dan seperti hampir semua wanita, ternyata banyak yang berubah ketika kita memiliki anak. Tak disangka, blognya mendapatkan banyak traffic dan populer dikarenakan banyak yang bisa relate dengan apa yang Jill tulis. Akhirnya scarrymommy pun menjadi media tersendiri dengan fokus pada hal seputar kehamilan dan parenting.

Di buku ini, Jill menuliskan "The Scary Mommy Manifesto" yang berisi hal-hal seperti tidak boleh menilai dan menghakimi ibu lain berdasarkan tindakan yang terlihat, tidak boleh sok tau apalagi tentang bayi orang lain, atau merendahkan pilihan ibu lain hanya karena pilihannya berbeda dengan kita, dan harus mengingat bahwa TIDAK ADA IBU YANG SEMPURNA.

Buku ini terdiri dari banyak chapter pendek yang disertai dengan "pengakuan ibu-ibu" terkait dengan bahasan di chapter tersebut. Semacam dirty little secret gitu. Mulai dari masa transisi setelah mempunyai anak, ekspektasi yang tidak sesuai, the biggest baby of all (baca: suami), serta kelakuan-kelakuan aneh (namun sebenarnya normal) yang dituliskan dengan gaya humor pada buku ini. Jadi ini segenre lah ya dengan buku The Bare Minimum Parenting. Yang pasti ini adalah tipe buku bacaan yang menghibur bukan menggurui. No hard feeling.

Ada yang punya rekomendasi buku serupa? Saya sih penasaran banget sama buku "Hold On But Don't Hold Still" nya Kristina Kuzmic tapi masih di wishlist.