Beberapa waktu lalu beberapa teman blogger ada yang curhat kalau blogpost mereka ada yang duplikasi tanpa izin bahkan saking canggihnya post contekan tersebut dibackdate jadi seakan-akan penulis aslinya lah yang plagiat. Duh, nyebelin banget ya. Kebetulan saya blogger yang insignificant, jadi mungkin resiko diplagiat lebih sedikit, hehehehe.
Begitu pun halnya dengan buku bajakan, effort buat buku itu lebih banyak dibandingkan blogpost, pastinya nyebelin banget dong kalo dibajak dan disebarkan tanpa ijin dan royalti untuk yang nulis. Saya langsung guilty as charged, karena sering baca ebook gratisan dari Internet.
Oh iya? Pada tau ga sih kalau ternyata hukum jual-beli barang KW atau bajakan itu adalah haram hukumnya? Lengkapnya bisa baca di sini ya.
Nah sekarang ada loh solusi buat yang suka baca ebook gratisan tapi legal. Bisa melalui Applikasi milik Perpustakaan Nasional Indonesia bernama iPusnas.
Pertama kali tau tentang ipusnas adalah ketika melihat instastory mbak Antung Apriyana yang share kalau dia meminjam buku finansial "Pension Happy" karya Prita Hapsari Ghozie yang baru rilis Desember tahun lalu. Dari situ akhirnya saya mencoba sendiri memakan applikasi ini.
Applikasi iPusnas sendiri sudah tersedia untuk Android dan iOS. Namun untuk versi apple sepertinya kurang terdeveloped dengan baik karena rating review applikasi ini rendah. Saya sendiri pengguna Android, jadi tidak bisa memberikan pendapat user experience akan applikasi ini di platform iOS. Untuk yang android akan dibahas di bagian akhir post ini.
Untuk dapat menikmati fasilitas iPusnas kita diwajibkan membuat akun terlebih dahulu, bisa menggunakan email ataupun akun facebook. Walaupun bisa menggunakan akun facebook, tapi bukan berarti otomatis terdaftar dengan data dari facebook ya, kita tetap harus melengkapi beberapa isian lagi dan membuat kata sandi sendiri.
Pengoperasian applikasi ini sendiri sebenarnya cukup mudah dimengerti. Koleksinya juga cukup banyak walaupun tidak lengkap. Namun biasanya buku baru masih jarang.
Senangnya ada novel terjemahannya Mitch Albom walaupun hanya dua |
Buku yang tersedia di iPusnas walaupun berbentuk elektronik namun ada batasan jumlah copy nya.. Jadi jika semua copy sedang dipinjam maka kita tidak bisa meminjamnya. Waktu peminjaman adalah 3 hari, selebihnya akan otomatis dikembalikan ke sistem dan kita harus meminjam ulang. Batas buku yang dipinjam dalam satu waktu adalah 3 buku.
Kolom komentar review buku |
Kekurangan Applikasi iPusnas
Applikasi ini terkadang suka crash. Reader bawaan iPusnas pun tidak senyaman jika kita biasa memakai applikasi MoonReader karena fiturnya hanya terbatas dengan gaya transisi ke halaman lain serta mode background gelap dan terang (inipun saya coba ke beberapa buku tidak berubah gelap dan terangnya). Tidak ada highlight atau kaca pembesar.Reader di iPusnas |
Selain itu terkadang kita logout dengan sendirinya sehingga perlu memasukkan password lagi (masalahnya saya sering lupa dan reset password, jadi salah terus). Tak jarang pula, bookshelf kita kosong padahal kita sedang meminjam beberapa buku.
Walaupun masih banyak kekurangan, inisiatif Perpustakaan Nasional dengan membuat applikasi ini patut diacungi jempol. Mengingat minat baca orang Indonesia berdasarkan studi World Most Literate Countries yang dilakukan oleh Presiden Central Connecticut State University (CCSU), John W Miller, berada di peringkat 60 dari 61 negara pada 2016.
Semoga dengan kemudahan akses terhadap buku melalui applikasi ini bisa meningkatkan minat baca di Indonesia. Kalau buat saya sendiri sih baca buku dari handphone bisa mengurangi sedikit waktu berseluncur di media sosial. Yah walaupun memang banyak godaannya sih tapi lebih mudah dijangkau kapan saja daripada harus ambil buku fisik.
Tertarik untuk coba iPusnas?