Minggu, 17 Maret 2019

Staycation Bersama Keluarga di Hotel Padma Bandung

review hotel padma

#sobatmisqin bisa nginep di Padma?

DISCLAIMER: Non Sponsored Post, Review murni pendapat dan pengalaman pribadi

Awal Desember 2018 lalu, saya dan keluarga kecil saya berkesempatan untuk menginap di hotel yang dari dulu suka bikin jiper karena harganya, Hotel Padma Bandung. If you know me, then you'd know kalo saya anaknya modis banget. Modal Diskon.

Akhir tahun memang identik dengan diskon di sana sini. Ya baju, ya perlengkapan rumah, dan tentunya komoditas kesukaan millenial yaitu traveling juga ikut menebar promo. Masih ingat ga di WAG (Whatsapp Group) pada heboh booking tiket ke KL cuma 30 ribuan aja PP pake full board airlines? Nah aku salah satu yang ketinggalan dan ga kedapetan promo harga gledek dari tiket.com ini... Hiks.. 

BACA JUGA: Sudah ke New York tapi Belum ke Mekkah

Ya sudahlah, lagipula salah satu resolusi keuangan keluargaku adalah, no more impulsive traveling because of discount ticket. Karena yang impulsif gitu tuh yang biasanya bikin bocor keuangan. Pengalaman ke Amerika bermodal tiket diskon memang berbekas sekali di kami, karena setelah jalan-jalan, setahun ke depannya kami berhemat. Ingat, everyone looks better on instagram, try read their blog... curcolnya di situ. Hihihi.

Oh iya, bagi yang lebih suka liat review singkat bisa lihat di instastory saya. 

Saya akhirnya merelakan ga hunting promo tiket, alih-alih saya cari penginapan untuk acara reuni angkatan kuliah di Bandung. Eh tau-tau di suggestion paling atas hasil pencaharian muncul lah trans luxury hotel dan hotel padma. Saya ngga terlalu tertarik sama trans karena lokasinya. Tapi Padma, saya punya history tersendiri. Dulu suami saya pernah acara kantor dengan client (BUMN besar) di hotel Padma tapi hanya meetingnya aja, nginepnya di hotel lain karena harga tidak masuk di budget harian baik perusahaan suami maupun client. Hihihi. Ini yang buat saya jadi jiper kalo dengar padma, ahhh pasti mahal. 

(Iye iye, terus dapet berapa cum?)

Dari harga gledek tiket.com, kamar paling murah di Padma dari harga 2,5 juta dibanderol 1,2 juta per malam. Di tanggal dan kamar yang sama, di Traveloka harganya 1,7 juta. 

Sudah nemu harga segitu pun, #sobatmisqin tetap sibuk mencari review hotel ini untuk memastikan worth it atau engganya. Setelah baca blog sana sini dan review di google, akhirnya saya book 1 malam di padma. Itupun setelah selesai acara reunian, jadi saya berencana untuk staycation dan ga keluar dari padma supaya bisa menikmati fasilitasnya secara maksimal (read: ga mau rugi). 

Waktu check in hotel ini sebenarnya jam 3 sore dan check out jam 12 siang. Namun #timantirugi menelpon ke hotel dan bertanya apakah bisa early check in dan menunggu sembari menikmati fasilitas yang ada di hotel? Jawabannya bisa, nanti akan masuk ke daftar prioritas, saat ada kamar yang ready bisa segera masuk. 

Datanglah kami pukul 12 kurang. Kesan pertama datang sih tipe hotelnya bukan yang wah gimana gitu ya walaupun bintang 5. Cukup homy. Kami langsung disambut dan diarahkan ke front office. Tak lupa welcome drink disajikan beserta tisu basah berbentuk tablet yang lucu namun tak kupakai. Kami dimasukkan ke urgent list dan meninggalkan nomor HP agar pihak hotel bisa menghubungi saat kamar sudah siap. Setelah itu kami langsung ngibrit liat fasilitas yang ada. 

Lobby hotel ini terletak di lantai 1 sedangkan kolam renang ada di lantai 5, dan tempat bermain outdoor ada di lantai 8. Uniknya, liftnya turun ke bawah untuk mencapai lantai yang nomornya lebih tinggi. 

Setelah sampai di lantai 8, ternyata kids playground, area petting zoo dan lain-lain masih ada di bawah lagi dan harus ditempuh dengan tangga. Sedang asyik-asyik bermain ayunan, eh pihak hotel menelpon untuk mengabari bahwa kamar sudah siap. Wah ternyata tidak sampai 15 menit dari kami datang loh. 

Saya baru ingat bahwa saya kamar yang saya pesan adalah twin (duhh namanya juga book yang paling murah sambil ngarep pas di hotel bisa diganti atau diupgrade gitu *ngelunjak). Namun tidak bisa tapi bisa dibantu agar kasurnya didempetkan. Sesampainya di kamar, ternyata kasur dengan mudah bisa didempetkan sendiri tanpa bantuan dan ternyata kalau disatukan jatuhnya malah lebih luas daripada kasur ukuran King justru malah enak untuk saya dan 2 krucil yang tidurnya lasak ini.



Kamarnya sendiri menurut saya sih tidak wah (mengingat ini bintang 5), lumayan luas, amenitiesnya memang lengkap, dari setrika dan papannya, sampai pembuat kopi yang pakai kapsul. Kamar mandi kamar yang saya tempati memakai shower dan tanpa bath tub. Ada balkon dan kursi di luar untuk menikmati pemandangan yang menghadap ke kolam renang.


Setelah golar-goler sebentar di kasur dan sholat, kami bersiap-siap untuk pergi berenang. Saya yang selama ini biasanya nunggu di pinggir aja kalau suami dan anak-anak berenang, kali ini pun ikut nyebur. Keliatan kan ga mau ruginya.

Eits, yang ga mau rugi ternyata bukan saya sendiri. Saat sedang duduk di pinggir kolam, ternyata yang di samping saya belum kebagian kamar untuk check in tapi sudah nyebur ke kolam renang. Iyaa, memang sah sah saja menikmati fasilitas yang ada asalkan sudah pesan. 

Terdapat 3 kolam yang berbeda di area kolam renang. Satu kolam yang besar dengan kedalaman mulai dari 1 meter, kolam anak-anak yang dilengkapi dengan air mancur dan keranjang basket. Kedua kolam ini heated pool, airnya pas, tidak membuat menggigil layaknya air di Lembang, tapi juga tidak panas. Tak lupa ada satu kolam lagi, jacuzzi dengan air bersuhu 39 derajat. Berbagai macam ban disediakan oleh pihak hotel, mulai dari ban leher untuk bayi, ban anak-anak, sampai ban besar.



Selesai berenang, kami bergegas pergi ke Restaurant di lantai 1 untuk menikmati Afternoon Tea yang tentu saja gratis. Waktunya hanya dari jam 15.30 sampai dengan 16.30. Makanan yang disajikan adalah snack-snack dan minuman tradisional seperti wedang jahe, sekoteng, dan lain-lain. Cocok banget kalau orang asing stay di sini, tetap dapat exposure lokal yang kental. Favorit saya adalah Pisang Goreng tentunya. Enak bangetttt..



Sehabis menyantap snack sore, kami pergi ke playground di bawah yang sebelumnya belum sempat kami nikmati. Sayang waktunya mepet, ternyata wahana-wahana binatang tutup pukul 5 sore. Jadinya hanya sempat kasih makan kelinci dan main-main sebentar di kandang burung. Yowisss, besok lagi deh. Rasanya capek juga badan aktivitas tanpa henti walau setengah hari di hotel saja, hihihi. *jompo detected.


Untuk makan malam, kami memesan dari bebek goreng Ali borromeus via Grabfood. Salah satu kelebihan Padma adalah letaknya yang masih dekat dengan pusat kota sehingga masih memungkinkan jika kita ingin memesan aneka ragam kuliner bandung yang terkenal. Sebenarnya sih menu steak yang dimasak live tiap malam hari di restoran Padma cukup menarik, harganya saja yang tidak. Hehehe. Menu-menu Indonesia juga tersedia dengan harga 200ribu ++.

Keesokan paginya, cepat-cepat kami bergegas sarapan jam 7 pagi sebelum mandi. Agar dapat tempat di pinggir saat sarapan sehingga bisa menikmati pemandangan yang ada. Dari atas restoran dapat dilihat beberapa orang sedang menunggu kelas yoga yang dimulai jam 7 pagi. Beberapa orang dewasa dan anak-anak juga sudah nyebur ke kolam renang.


Sarapan di Padma cukup lengkap. Mulai dari menu Indonesia sampai Barat. Semua yang disajikan halal, namun jika ingin bacon pun bisa request. Minumannya bermacam-macam, susu, teh berbagai rasa dan aroma, kopi, sampai jus yang lebih cenderung disebut puree (bisa banget buat yang MPASI karena tidak ada gula tambahan). Pastrynya pun lengkap, rekomendasi saya, Croissant Coklatnya. SEDAPPPP. Jangan lupa bawa tas atau kantong atau tempat makan, untuk bawa beberapa makanan kecil, lumayan untuk snack anak-anak. Saya bahkan membawa semangkok bubur dan 2 gelas puree kembali ke kamar dan diperbolehkan.


Selagi sarapan, ada staff khusus yang berkeliling untuk menanyakan kabar kita dan kira-kira kegiatan apa yang bisa dia rekomendasikan untuk kita. Satu-satu, semua pasti disapa. Jangan merasa aneh karena semua karyawan Padma sangat ramah dan suka menyapa. Mereka juga suka bertanya dari kamar berapa (mungkin ini kalo kita sebenarnya ga nginep disana tapi cuma numpang main, jadinya berasa guilty). Mereka juga dengan senang hati menawarkan mengambilkan foto dan mengingatkan untuk tidak lupa memberikan review hotel di TripAdvisor karena berhadiah voucher 1 malam gratis dan upload Instagram. Tapi saya ga ikutan, review ini saya tulis murni karena terkesan dan butuh bahan tulisan.

Selepas sarapan, kami mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke Adventure Park di bawah. Berbekal kertas kecil berisikan jadwal kegiatan hari itu yang diselipkan di kunci kamar, dengan niat teguh kami memanfaatkan fasilitas yang ada. Sayangnya kertas tidak saya foto, jadi tidak bisa dimasukkan kesini. Padahal penting banget loh supaya maksimal pemanfaatan fasilitas yang adanya. Hehehehe


Ada banyak sekali kegiatan yang dapat dilakukan bagi setiap orang. There's always an activity for everyone. Baik berkeluarga atau belum, baik punya anak atau belum, baik muda ataupun tua.

Bagi anak-anak, bisa menikmati berbagai macam kegiatan seperti melukis tembikar, fun tattoo, mewarnai layang-layang, sampai nail art. Semua kegiatan berbeda setiap harinya, didesain agar tidak bosan jika anda menginap 2 malam. Sedangkan yang ada setiap hari tentu saja feeding zoo yang terdiri dari kelinci, burung, ikan, dan kambing. Tenang saja, semua makanan untuk binatang sudah disediakan gratis dan sepuasnya.





Bagi remaja dan orang dewasa, bisa bermain permainan outbond seperti flying fox, tali gantung, memanah,  bahkan hiking dengan trail khusus disertai pemandu.

Saya sebelum flying fox. Suami kebagian jagain anak-anak :p

Gantian


Fasilitas playground juga lengkap, ada labirin setinggi pinggang orang dewasa, replika kapal laut dilengkapi dengan pelosotan, mini golf, dan fasilitas playground umumnya.

Playground

Labirin menuju dan dari tempat kelinci

Tempat bermain dari atas


Sepertinya belum habis menikmati fasilitas yang ada, tapi sudah lelah dan tepar serta jam sudah menunjukkan waktu jam 11. Kami berpeluh dan perlu mandi lagi! Waktu checkout adalah jam 12, untungnya bisa request untuk checkout jam 1 tanpa tambahan biaya.

Berfoto di Lobi Padma sebelum pulang
Sekarang sudah tidak penasaran lagi dan pantaslah memang banyak yang merekomendasikan hotel ini untuk staycation karena memang yang dijual itu experiencenya.

After all, we have a really pleasant stay in Padma Bandung. 

Minggu, 03 Maret 2019

Review: Pixy Dewy Cushion Medium Beige

review pixy dewy cushion


Siapa sih yang ga tau produk yang satu ini? At least kalo beauty enthusiast juga kaya saya pasti pernah dengar produk ini.

Trend cushion dan kepraktisannya memang sangat populer beberapa tahun belakangan ini. Asalnya tidak lain dari Korea Selatan. Brand-brand barat pun juga ikutan memproduksi cushion ini. Dulu saya tidak langsung ikut mencoba trend bb cushion ini karena pilihan shade dari merk korea biasanya terlalu putih di kulit saya yang sawo matang. Akhirnya dulu berbekal tutorial di youtube, saya coba buat sendiri.

BACA JUGA: DIY BB Cushion

Tidak mau ketinggalan, brand lokal pun mulai memproduksi bb cushion juga. Yang paling pertama merilis sih mineral botanica, diikuti dengan mizzu, lalu wardah, pixy dan emina. Sebenarnya sih pixy ini tidak sepenuhnya bisa dikatakan lokal, karena berada di bawah Mandom (perusahaan asal Jepang). Namun harga-harga produk pixy memang bersahabat sehingga sering diidentikan dan dimasukkan ke kategori produk lokal.

Pixy merilis cushionnya dalam rangkaian produk Make It Glow series yang terdiri dari compact powder, primer, serta cushion pada September 2018 yang lalu. Semenjak itu pula saya telah memasukkan cushion Pixy yang bertabur banyak review bagus ini ke dalam keranjang saya di marketplace yang sering saya gunakan. Baru pada Februari 2019 yang lalu, saya akhirnya men-checkout karena harganya lagi promo menjadi 89 ribu saja dan gratis biaya pengiriman. Hehehehe.

Harga Resmi: 125.000 namun sudah banyak yang menjual 15-20% di bawah harga resmi di marketplace. Sedangkan refillnya dibanderol 90.000. Refillnya bisa digunakan di cushion case merk lain jika kebetulan sudah habis.


Pilihan shade: (dari kiri ke kanan) 101 Light Beige, 102 Natural Beige, 301 Medium Beige 

Saya memilih warna tergelap 301 Medium Beige yang warm undertone. Sebagai referensi pembanding, biasanya saya memakai Maybelline Fit Me Matte + Poreless shade 220 Natural Beige.

Keterangan Produk:
BB cream atau liquid foundation yang disimpan dalam sponge khusus. Daya tutup yang tinggi sehingga dapat menutup kekurangan di wajah seperti noda hitam dan bekas jerawat dengan sangat baik. Mengandung Botanical Extract seperti Olive Oil, Jojoba Oil dan Yuzu extract yang membantu menutrisi kulit dari dalam, sehingga membuat wajah nampak sehat bercahaya. Mengandung SPF 23 & PA++.



Claim oleh Produk:
Coverage 4/5
Glowy Finish 5/5

review pixy dewy cushion

Sesungguhnya claim high coverage dan glowy finish ini lah yang membuat saya ragu untuk membeli. Saya takut kalau high coverage, nanti jadinya dempul. Kulit wajah saya sendiri cenderung kering, jadi kata-kata dewy cukup menarik hati namun kalau nampak seperti ladang minyak kayanya ga ok. Tapi setelah menonton K-Drama untuk pertama kalinya setelah 15 tahun, saya jadi tertarik dengan glass skin look :p

BACA JUGA: Review Memories of the Alhambra

Elegant Brown Packaging


Setelah segel dibuka

review pixy dewy cushion
Swatch di tangan. Atas: saat baru di swatch, Bawah: setelah mengering warnanya menyatu

Bagaimana hasilnya di muka? Saya mencobanya setelah menggunakan skincare dan tanpa menggunakan primer terlebih dahulu.

Kiri: Bare Face, Kanan: Sesudah mengaplikasikan pixy dewy cushion

Di percobaan pertama, hyperpigmentasi di jidat tidak tertutup hanya lebih samar sedikit. Sepertinya saya pakai terlalu tipis. Di lain waktu, saya pun mencoba lagi. Sebenarnya sih hampir setiap keluar saya pakai karena cushion memang praktis dan hemat waktu. Tapi ga setiap kali sempat ambil foto sebelum dan sesudah di tempat dan cahaya yang sama. Hehehehe.

review pixy dewy cushion
Kiri-Kanan: Sebelum memakai apa-apa - Setelah applikasi pixy dewy cushion - Setelah selesai make up

Selama ini orang-orang suka bilang sekali tap bisa buat semua, tapi kok saya ngerasa perlu tap lembut beberapa kali ya untuk 1 muka. Atau saya yang nekannya terlalu lembut atau memang harus ditekan biar dapat banyak produk ya? 

Coveragenya memang lumayan, kemerahan di sekitar hidung bisa tertutupi. Namun bekas jerawat sedang mengering yang saya punya di dagu dan pipi sebelah kiri tidak sepenuhnya tertutup. Hyperpigmentasi di jidat juga masih terlihat. Di foto terakhir saya hanya menambahkan cheeklit blushnya emina pada complexion saya, hasil polesan cushionnya tidak menjadi bergeser dan rusak asalkan diberi jeda waktu pengaplikasian (pakai mascara dan eyeliner dulu contohnya). Saya juga tidak mengenakan powder apapun untuk mengeset make up.

Pada foto kedua, saya mengaplikasikan cushion sekitar jam 1 siang. Malam hari sekitar jam 9, sebelum membersihkan make up, saya menemani anak-anak video call dengan tantenya. Kata adik saya "pake skincare apaan kak? putihan". Padahal cuma belum hapus bekas make up tadi. Lumayan setelah 8 jam masih terlihat efeknya berarti ya.

OVERALL: 4/5 I like it!
Repurchase? Make up suka ga abis-abis, dan makin banyak merk-merk lain yang bikin penasaran untuk dicoba... Tapi mungkin kalau engga nemu yang lebih enak dengan harga terjangkau, kenapa ngga...