Kamis, 29 November 2018

5 Lagu Untuk yang Sedang Menunggu


Sebenarnya semenjak menjadi Ibu Rumah Tangga, frekuensi saya mendengarkan lagu sudah sangat berkurang. Paling bantar saat perjalanan di mobil, itu pun yang menang playlist suami saya, karena dia yang menyetir. Peraturannya: yang nyetir, yang lagunya dipasang.

Sebenarnya lagu-lagu cinta yang dulu saya suka dengarkan sudah tidak 'relatable' lagi buat saya. Dulu hobi saya setiap dengerin lagu adalah sambil bayangin kalau saya lagi di video klip lagu itu. Please, I can't be the only one who did this. *orangnya selalu nyari temen dehhh...* Dulu saya pernah punya playlist judulnya: He's Somewhere Out There (hahahhaa naon sih sum, kaya desperate gitu). Pokoknya setiap kondisi saya punya playlistnya deh, habis putus, lagi ngerjain skripsi, jogging pagi (yes, this couch potato was once an avid runner). Intinya kadang saya suka ngayal jadi music director loh... Hahahaha

Nah ini dia beberapa lagu versi saya tentang menunggu seseorang yang kita bahkan ga tau orangnya. Jangan harap nemu lagu-lagu yang baru ya, bukannya anti tapi sayanya aja yang generasi 90an dan ngga update. Eh tapi kadang suka ngerasa, kenapa lagu jaman sekarang ajep ajep semua sihh...


1. Michael Buble - Haven't Met You Yet (2009)


Best Line: 
I might have to wait. I'll never give up. I guess it's half timing and the other half's luck. Wherever you are, Whenever it's right. You'll come out of nowhere and into my life

Lagu yang ini sih pastinya semua orang sudah pernah dengar dan tau yaaa... 

2. David Archuleta - Running (2008)


Best Line:
I don't know how far I've got. But I don't care, I'm not gonna stop running. 'Cause without you, I've got nothing. I know you're somewhere running straight to me. Don't stop running.

Lagu ini sering saya jadiin soundtrack jaman pas masih suka lari. Literally running. 


3. Westlife - Pictures in My Head (2007)



Best Line: 
Thank you for the memories we haven't made yet. You've always been a part of me, even before we met. Thank you in advance for the love you give me. I've had a glance of the good life. You'll be there when nobody believes me I've gone through it all in my mind.

Kalo dengerin lagu ini, jadi suka senyum-senyum sendiri soalnya isi lagunya rasa terima kasih dan syukur (gratitudeness) untuk hal yang belum terjadi. 

4. Michelle Branch - Where Are You Now (2003)


Best Line: 
It's easier for me to be alone until a piece of me that feels so empty . I've been all over the world. I've seen a million different places. But through the crowds and all the faces. I'm still out there looking for you

Lagu ini cocok menggambarkan suasana "young and confused". Saya yakin semua orang pernah mengalami fase ini, atau bahkan masih?

5. Jennifer Paige - Questions (1998)


Best Line: 
Been disconnected, embraced, and rejected. Either way it doesn't bother me. But I keep moving doing what I'm doing. Guess that's the way, it's supposed to be.

Ada yang tau 90s pop star asal UK ini? Atau mungkin pernah dengar lagu hitnya yang berjudul "Crush"? Lagu ini juga isinya untuk tetap optimis dan menjalani hidup sebagaimana mestinya agar tidak hanya fokus menunggu meskipun bertanya-tanya bukan hal yang salah pula.

Ada yang mau nambahin lagu-lagu dengan tema yang sama?

5 Blogger Favorit


Day 9 of BPN 30 Day Challenge 2018 (dan bablas lagi... Harusnya bangun jam 10 malam tapi bablas baru bangun jam 2, hadeuhhh. Ayo semangat, sum!).

Jujur, sebenarnya saya masih belum paham dan tidak menggunakan fasilitas follow di blogspot. Selama ini kalau mau blogwalking, biasanya berawal dari post di Instagram atau link yang dishare di grup facebook komunitas blogger yang saya ikuti. 

Kalau mesti memilih 5 blogger favorit, kira-kira beginilah daftarnya. (Not in particular order)

1. Mira Sahid

Alamat blog: https://mirasahid.com/ 
Niche blog: Lifestyle



Saya yakin, pasti banyak yang menyebut mbak Mira Sahid sebagai blogger favoritnya. Sebagai founder KEB (Kumpulan Emak Blogger), sepak terjang mbak Mira di dunia blog sudah lama dikenal. Sebenarnya waktu pertama kali gabung di KEB, saya belum terlalu ngeh dengan pada foundernya. Sampai pada suatu kali, di WA grup collablogging saya, mbak Anin (salah satu blogger) bilang dia lagi galau mau ikut pelatihan guru yang cuma setahun sekali atau acara blogger yang ada Mbak Mira Sahidnya. Sampai segitunya doi pengen ketemu Mira Sahid. Jadilah saya penasaran kan, emangnya siapa Mira Sahid?

Kebetulan banget Depok Menulis mengadakan acara bincang-bincang dengan Mbak Mira Sahid dengan tema "Blogger: Hobi atau Profesi". Saya pun mantap mendaftarkan diri ke acara pertama tentang blogging yang pernah saya ikuti. Wawasan saya mengenai blogging jadi sangat terbuka. 

Dan yang namanya mbak Mira Sahid itu inspiratif dan memotivasi banget jadi buat saya semangat menulis. Orangnya sangat ramah, luwes, dan penuh wawasan. Sudah gitu ternyata Mbak Mira yang ternyata certified yoga instructor ini adalah single parent, aduhhh nambah keliatan banget strongnyaaa. Ditambah lagi mbak Mira yang sangat gemar minum kopi ini juga fashionable dan enak banget lah gayanya untuk dilihat. Isi dalam blog Mbak Mira sendiri banyak tulisan tentang kehidupan disertai puisi-puisi yang indah.

Niche blog: Lifestyle (fokus ke DIY, Travel, Fashion and Beauty)


Pertama kali kenal Mbak Awie waktu ikutan collabloggingnya KEB. Saya sang pemula ini masuk ke grup yang di dalamnya blogger-blogger handal yang udah enak-enak banget tulisannya. Dari semuanya, saya pilih Mbak Awie paling favorit. Kenapa? Karena tulisannya enak dibaca lalu fotonya memanjakan mata. Kece-kece badai lah gitu. Selera fashionnya juga bagus.

Khas tulisan mbak Awie itu detail karena telah disertai banyak research dan referensi. Jadi misalnya ketika tengah membaca artikelnya kita punya pertanyaan, ketika discroll ke bawah, pertanyaan kita sudah ada jawabannya. Mbak Awie punya sesi namanya Sanneng Talk, tulisan-tulisan tentang pendapat beliau sangat menarik untuk dibaca dan pilihan topiknya cukup menggelitik.

3. Rissa Stellar

Niche blog: Beauty (very professional and seriously developed)



Pertama kali tau tentang Mbak Rissa ini berawal dari akun Instagramnya yang waktu itu masih sekitar belasan ribu (sekarang mah sudah diatas 100 ribu). Berawal dari hobi lip swatcher, mbak Rissa akhirnya menjadi professional lip swatcher. Hasil swatchnya bagus-bagus dan konsisten disertai review jujur. Jadi setiap saya mau beli lipstik, saya pasti cek @lippielust dulu.

Sampai akhirnya kalau tidak salah pada tahun 2017, Mbak Rissa mulai membuat blog dengan konsep extended versionnya lippielust karena keterbatasan Instagram (sotoy amat ya saya, tapi kayanya gitu deh) dan agar review lebih detail dan enak dibaca. Dari tulisan-tulisan di blognya, kelihatan banget bahwa doi totalitas dan put a lot of effort into it. Selain itu reviewnya juga sering bersifat edukasi, ada penjelasan tentang latar belakang produsen, mengenai bahan yang ada di komposisi produk, sampai mengupas mitos atau rumor yang beredar terkait produk atau beauty myth lainnya. Dan yang terpenting, reviewnya JUJUR. 

Dengan kualitas konten yang ditawarkan mbak rissa, saya rasa bisa dibilang lippielust adalah lip swatcher terbaik di Indonesia yang mana jika kamu suka lipstik tapi belum pernah come across her work itu aneh bangett... Hampir semua online shop pakai gambar swatch lippielust, dan tidak jarang brand mempercayakan lippielust untuk gambar official swatchnya. Brand luar negeri pun banyak yang sudah mengenal beliau. Followernya pun mancanegara. Super luvvv dan salut.

Favorite Post: https://lippielust.com/2018/06/03/maybelline-super-stay-matte-ink/

4. Kinanti Ambar

Niche blog: Beauty (tapi lebih ke Skincare), terkadang share pengetahuan juga yang berkaitan dengan pengalaman pribadi.


Saya baru follow akun Instagram @kinans.review beberapa bulan terakhir ini atas rekomendasi teman. Sebelumnya saya request follow akun review skincare sebelah tapi engga diapprove-approve, hiksss (ada yang tau nama IGnya dan ada yang senasib? Hihihi). Mbak kinan cukup interaktif dan rajin menjawab pertanyaan followernya (yang kuyakin sangat banyak dan cukup melelahkan). Instastorynya pun termasuk yang suka saya tunggu-tunggu. Tidak hanya tentang skincare, mbak Kinan terkadang sharing juga tentang keagamaan sampai dengan hal-hal terkait wanita seperti PCOS, (terutama yang ada hubungannya dengan pengalaman Mbak Kinan sendiri). 

Blog mbak kinan sendiri didominasi oleh review skincare yang tentunya jujur serta mengedukasi. Yang unik dari mbak kinan adalah beliau bercadar, namun ternyata itu tidak membatasi bahwa reviewnya memang valid.


5. Reyne Reae

Niche blog: Lifestyle (A to Z)


Nah, seperti yang saya tulis di atas. Kalau pengen blogwalking, saya "belanja"nya ya di thread yang ada di grup fb komunitas blogger. Faktor kuat penentu link mana yang diklik tentu saja judulnya. Saya jarang sekali ngeh siapa yang menulis. Namun ternyata post dari Mbak Reyne ini lah yang termasuk paling sering saya klik. Selain itu ketika sudah ada di dalam blognya Mbak Reyne, yakinlah pasti kamu mengklik artikel lain di dalamnya. Banyak informasi bermanfaat terutama tips untuk blogger dengan Tuesday Techno-nya sampai tentang Parenting pun ada. 

Oh iya, mbak Reyne juga rajin banget blogwalking dan beberapa kali comment di post saya. Duhhh jadi seneng... Selain itu Mbak Reyne juga sangat produktif dan sering ODOP (One Day One Post) lohhh... Duh pengen nyontek deh caranya membagi waktu. Hehhehee. Salam kenal ya mbak!



Sebenarnya masih banyak blogger hebat-hebat yang menginspirasi. Tapi berhubung cuma boleh 5, sekiranya inilah pilihan saya. Semoga suatu saat nanti saya bisa sekeren mereka yaaa... Yuk, semangat nulis.

Selasa, 27 November 2018

5 Barang di Tas Emak Nekat



Kenapa nekat? Karena saya termasuk super minimalis dalam bawa barang walaupun ada dua gembolan (baca: dua batita).

Dulu waktu awal-awal punya anak, cuma mau pergi lari pagi ke UI aja (ditambah durasi pulang pergi rumah-UI 2 jam) saya bisa bawa tas segede gambreng, popok, baju ganti, tissue basah, dll. Ribet deh ahh... Better prepare than sorry, right!

Karena keribetannya, salah satu impian jangka pendek saya adalah: bisa pergi tapi pake sling bag kecil. Pokoknya kalau ibu-ibu udah pakai baju non busui dan sling bag kecil, artinya udah terbebas dari cecurut-cecurut kecil. Hihihihi...

Nah, tapi sekarang saya jadi emak-emak anti ribet. Kalau cuma keluar 1-1.5 jam saya pakai sling bag mini, dan saya ga bawa tuh popok dengan catatan sebelum pergi anak-anak sudah pakai popok kering paling baru. Hihihi.... Kebetulan sore ini, kami menunaikan promo gopay payday cashback 50% di McD terdekat. Kira-kira beginilah isi tas saya.



  1. Dompet - Hari ini kebetulan bawa dompet, kalau saya perlu bawa barang anak lebih banyak, maka dompet lah yang pertama kali dikeluarin. Biasanya jadi cuma bawa ATM. KTP pun sering lupa dibawa, oops. Isi dompet saya sendiri biasanya ga ada uangnya, atau nyelip pecahan-pecahan kecil di bawah 10ribu. Anaknya cashless banget semenjak ada gopay (non sponsored nihh), kalau tanggal tua literally cashless everywhere, hehehehe)
  2. Tisu Basah - Barang wajib kalau punya anak kecil yang suka belepotan, numpahin makanan dan bau asem. Oh iya, walaupun di restoran ada petugas yang akan membersihkan, saya terbiasa tetap membersihkan makanan yang dijatuhkan anak saya. Makanya tisu basah selalu ada di tas. Tisu Basah yang saya suka gunakan yang biasanya hand and mouth safe juga. Review dan Rekomendasi Tisu Basah Bayi bisa diintip disini.
  3. Makanan Caca - Karena caca masih MPASI saya sekarang suka sedia makanan pouch, lebih tepatnya kebetulan lagi ada, jadi bawa. Caca susah sekali makan, dan kebetulan dia suka Peach rasa Salmon dan Beras Coklat ini. Cara makannya sama kalau kita makan minuman jelly, tinggal pencet, srottt... 
  4. Cracker Bayi - Nah berhubung anak bayi lagi masa teething, jadi bawa teething rusk semacam yummy bites itu penting banget biar anaknya engga cranky dan ada pengalihan supaya anteng.

Oke, nomor 5 nya mana? Nomor 5 nya ya HP lah... Kok ga ada di gambar? Yaaa, kan motonya pun pake HP (andai HP bisa selfie sendiri, lohh). Di antara semua barang, yang paling penting dan bisa buat putar balik kalau ketinggalan, ya HP. Walaupun kalau perginya ada suami dan cuma sebentar sih, masih bisa diakalin. Tapi saya kan perlu melakukan banyak hal dengan HP contohnya fungsi whatsapp, kamera kalau-kalau tiba-tiba ada momen penting atau lucu, sampai ngedraft tulisan blog dan edit blog banner pun semuanya di HP. Saya bisa kemana-mana ga bawa uang (lah wong naik transportasi online mah semua ada depositnya) tapi ga bisa kalau ga bawa HP. Kamu gitu juga kan?

Kenapa ga ada make up atau lipstik di tas saya walau pergi sebentar? Saya belajar bahwa kenyataannya, saya tidak pernah sempat untuk touch up lipstik saat berpergian. Oh "my fabulous life". Tapi ini kan ya isi tas saya kalau berpergian kilat, kalau di tas satu lagi sih, nangkring 2-3 lipstik berbeda namun senada, halahhhh...

Dari list barang di atas ada yang sama ga sama isi tas kamu?

5 Rekomendasi Tempat Makan di Cirebon


Day 7 dan dibuat pada Day 8... Hadeuhhhh, akhir-akhir ini sukses ikutan ketiduran mulu juga pas nidurin anak-anak. 

Sudah setengah tahun saya mulai bisa dikatakan menetap di Cirebon, tempat suami bekerja. Sebelumnya saya hanya berkunjung dan tidak lebih lama dari seminggu. Tema tulisan hari ke-7 ini membuat saya sadar bahwa sebenarnya saya tidak banyak jajan, hihihi... Dan saya termasuk jarang memfoto makanan yang saya makan. Lah wong makannya aja biasanya cepat-cepat biar gantian sama suami dan sambil nyuapin si kecil, hehehe. Oleh karena itu beberapa foto yang ada disini bukanlah milik saya namun akan saya tampilkan sumbernya.

Baiklahh, berikut beberapa rekomendasi tempat makan di Cirebon yang patut anda coba kalau sedang bertandang ke sini.

1. Nasi Jamblang Bu Nur

Alamat: Jl. Cangkring 2 No.34, Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat 45123

Alasan: Kuliner khas yang satu ini sudah pasti tidak pernah dilewatkan oleh para pelancong yang datang ke Cirebon. Nasi Jamblang sebenarnya adalah nasi putih biasa, yang membuatnya spesial adalah dibungkus dengan Daun Jati. Seperti layaknya nasi padang kalau dibungkus daun pisang, rasanya jadi lebih mantap, ya gak? Konsep tempat makan ini prasmanan, menu yang disajikannya nasi jamblang dengan lebih dari 20 jenis lauk pauk.

Nasi Jamblang Ibu Nur. Photo by Vari The Travelling Cow via Google

Menu Favorit: Kalau suami saya paling suka tempe gorengnya, bukan yang tipis gitu, dipotong seperti balok tapi crunchy dan kedelainya bisa buyar 1-1. Menurut saya memang beda sih. Sedangkan menu favorit saya sih, perkedel goreng keringnya (ada yang basah juga).

Kids Friendliness: Kursi dan meja di tempat makan ini hampir sejajar tapi tidak lesehan, jadi untuk yang tinggi mungkin agak membungkuk. Untuk baby chair tidak disediakan, selain memang rasanya tempat terbatas kalau ada baby chair, jadi yang bawa anak kecil harus lebih ekstra meganginnya. Sebenarnya ada ruangan berAC, namun saya belum pernah coba karena setiap kesana ruangannya kosong, jadi segan. Tidak tersedia tempat lesehan.

Biaya: Kurang lebih 100ribu untuk 2 orang, biasanya sih habisnya 90ribuan, suami saya ambil lauknya banyak dan anak saya selalu pesan jus mangga.

Photo by Erik Steevan via Google

2. Empal Gentong H. Apud

Alamat: Jl. Tuparev no 34B, Jl. Ir H Juanda no. 24 (Plered), dan satu lagi di kawasan Batik Trusmi

Alasan: Empal Gentong H. Apud adalah salah satu yang paling terkenal di Cirebon dan sudah memiliki tiga cabang di Cirebon. Banyak juga rumah makan empal gentong lain yang reklamenya menggunakan gaya, font dan warna yang sama dengan H. Apud untuk mengelabui pelanggan (walaupun sebenarnya, rasanya belum tentu kalah). Daging di Empal Gentongnya memang empuk, bumbunya pun memang kaya. Selain empal gentong, ada juga empal asem yang tidak kalah enak. Bedanya dengan empal gentong, empal asem tidak bersantan dan rasanya lebih segar. Empal Gentong H. Apud sendiri sudah ada kemasan kalengnya loh supaya mudah dibawa pulang atau bahkan dibekal untuk yang mau merantau ke luar negeri. Bisa jastip ke saya (klik link pada gambar), hahahha...

Ada yang versi bumbu ada yang versi ready-to-eat
Menu Favorit: Suami saya tentunya Empal Gentong plus Sate Kambingnya sedangkan saya #TimEmpalAsem

Kids Friendliness: Nah, ini yang paling ku tidak suka dari H. Apud (cabang Tuparev), kalau sedang ramai cukup panas, dan asap dari bakar sate masuk semua ke dalam ruangan restoran, jadi kasian sama anak kecil atau bayi yang kesini :( Meja dan kursinya seperti rumah makan pada umumnya (kursinya ada senderannya) dan tidak ada tempat lesehan.

Biaya: 2 Porsi Empal, Minum, Sate Kambing biasanya habis sekitar 100-120ribu rupiah

3. Empal Gentong Krucuk

Alamat: Jl. Slamet Riyadi No.5, Kesenden, Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat 45121

Photo was taken from here

Alasan: Waktu itu iseng nyobain ke empal gentong ini, dan pas dicoba, ternyata enak juga. Selain itu dekat dengan tempat tinggal saya.

Menu Favorit: Kalau saya sih Tim Empal Asem, kalau suami suka empal gentongnya, dan sate kambingnya paling enak (walaupun pernah juga rada miss, untung-untungan). Es duren spesialnya juga enak.

Sate di Empal Gentong Krucuk. Photo by Stanovic via Google

Kids Friendliness: Tempat makan ini tidak menyediakan lesehan ataupun baby chair. Sekarang sih lagi ada renovasi pelebaran restoran. Tempat duduknya tidak ada senderan, tinggi meja standar (ulasan yang aneh ya, hahaha.. soalnya kalau di nasi jamblang bu nur, mejanya pendek banget sih). Tempat makannya tersedia 2 lantai, di lantai atas lebih nyaman dan bebas asap.

Biaya: mulai dari 35ribu seorang dapat 1 porsi empal gentong/empal asem plus nasi dan minumnya belum ditambah menu lainnya.

4. Ayam Goreng Bahagia

Alamat: Jl. Bahagia No.71, Panjunan, Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat 45112

Ayam Goreng Bahagia. Photo oleh Leo Tedianto via Google
Alasan: Menu untuk rumah makan ayam lumayan lengkap ada ati ampela, kol goreng, sayur asem, dan lain-lain. Tapi jenis ayamnya mah ayam goreng aja. Ayam goreng bahagia termasuk tempat makan yang sering direkomendasikan di Cirebon.

Menu Favorit: Apalagi kalo bukan ayam gorengnya :)

Photo by Nafriman Nazir via Google
Kids Friendliness: Ada tempat lesehan dan kolam kura-kura. Plus dekat dengan toko mainan murah. Anak saya sih sukaaa

Biaya: Harga 1 ekor ayam kampung paha 19ribu (dada 27 ribu), nasi 5ribu, minum es teh tawar 2ribu, jadi kurang lebih minimal 30ribu per orang. Menu paket hanya tersedia untuk yang dibungkus. Pembelian ayam 1 ekor tidak disarankan karena perlu waktu 1 jam (pelayannya sendiri pun seperti tidak menyarankan, bilangnya ayamnya super fresh, jadi masih hidup, harus dipotong dulu, dikuliti dulu... engga tau ini bercanda atau gimana. Tapi mukanya pas ngomong sih lempeng-lempeng aja.

5. Ayam Goreng Mekarsari

Alamat: Jl. Raya Sunan Gn. Jati No.7A, Jadimulya, Gunungjati, Cirebon, Jawa Barat 45151

Photo by Suami
Alasan: Dikenalkan oleh suami, dia bilang bossnya setiap ke Cirebon ngajak makannya disini, sampai dibungkus buat dibawa ke Jakarta. Pas dicobain emang enak dan akhirnya saya juga suka bawa ini jadi oleh-oleh kalau pulang ke Depok. Untuk kelengkapan menu lainnya masih kalah sama ayam goreng bahagia. Tapi letaknya sejalan dengan kantor suami, jadi terkadang dia suka bawa ayam goreng ini untuk dimakan di rumah.

Menu Favorit: Ayam Gorengnya finger licking good... bone licking good... sampai bersih deh kalau makan ayam ini tuhhh. Ditambah sambal dadaknya yang enak, biasanya saya jadi nambah nasi banyak. Hikss

Kids Friendliness: Standar tempat makan, tidak ada lesehannya. 

Photo by Suami
Biaya: Untuk harga menurut saya beda tipis namun lebih murah dari Ayam Bahagia. Untuk 1 potong ayam, nasi, dan es teh manis sekitar 30ribu.

BONUS

6. Nasi Lengko H. Barno

Alamat: Jalan Pagongan No.15B, Pekiringan, Kesambi, Pekalangan, Pekalipan, Kota Cirebon, Jawa Barat 45131

Nasi Lengko H. Barno. Photo by Rafid Fikri via Google
Alasan: Kenapa ini masuk bonus? Karena jujur ini bukan tipe makanan yang saya sukai namun salah satu kuliner khas Cirebon, jadi saya keluarkan dari 5 besar, hehehe... Kenapa? Karena ini makanan cocok untuk yang vegan, isinya nasi dengan sayuran toge dan ketimun, ditambah potongan tahu kecil-kecil dan sambal kacang. Ga ada protein hewaninya 😂 Tapi biarpun begitu, toko ini menjual sate kambing juga yg bisa dijadikan pelengkap bersantap kamu. Bosen ya, daritadi tempat makannya ada sate kambingnya. Soalnya itu yang dicari suami saya, hehehe...

Nasi Lengko. Photo by Reza Mauludy via Google
Menu Favorit: Suami saya sih sudah tentu nasi lengko+sate kambing, kalau saya nasi lengko biasanya hanya habis setengah piring dimakan beserta kerupuk putih biar lebih nendang rasanya.

Kids Friendliness: Tidak ada tempat lesehan dan tempatnya menurut saya entah kenapa rada suram dan gelap.

Biaya: 80 ribu berdua (karena nambah sate kambing).

Sekian review tempat makan di Cirebon. Semoga seiring waktu perbendaharaan makanan saya nambah dan bisa nemuin hidden gemnya Cirebon, bukan yang sudah mainstreamnya saja. Hehehehe

Minggu, 25 November 2018

Fakta Saya di Mata Suami: Jelek Semua


Day 6 of BPN 30 Day Challenge 2018 - 5 Fakta Tentang Diri Sendiri


Hmmmm hari ke 6 ini disuruh nulis tentang fakta tentang diri sendiri. Jadi berasa lagi wawancara kerja. Dulu saya paling ngga suka menjawab bagian "apa kelebihan dirimu" karena jujur saya ga mau overselling dengan kata lain sebenarnya saya ga PD. 

Ibu saya dulu sering bilang seperti ini "orang baik tidak akan bilang-bilang dirinya baik melainkan orang lain lah yang akan mengatakannya". Biasanya sih konteks pembicaraan ini tuh saat mau menjodohkan orang lain, dimana kita disarankan untuk bertanya kepribadian orang itu ke orang terdekat atau yang sering berinteraksi dengannya.

Oleh karena itu dalam menuliskan artikel ini saya bertanya kepada suami saya, 5 fakta tentang istrinya.
  1. Ga sabaran dan suka marah-marah - Ok, yang ini saya akui kalau saya emang ga sabaran banget. Apalagi kalau kejebak macet jadi suka marah-marah sama keadaan, maksud hati sih kasian kan suami jadi nyetirnya lama eh tapi dia mah malah pengennya saya tidur aja kalau macet, lebih membantu! Hehehehe... Atau misalnya setelah seharian ngangon dua bocah, rumah berantakan kaya kapal pecah, pulanglah si "bocah" gede di sore hari dan dengan santainya meletakkan baju kotor dimanapun dia mau. Hmmmm dan banyak lagi kebiasaan yang irritating lainnya. Btw, napa ujung-ujungnya malah kritik orang lainn.. Kan ini lagi tentang saya ya, hahahaha... 😝
  2. Mudah termakan diskonan - Bagian yang ini sebenarnya kebiasaan wanita ga sih hahaha... Jadi suka beli sesuatu yang tidak begitu diperlukan in the name of discount. "Aduhhh ini diskon 50%, kamu mau gaaa ini lagi diskon loh 70%". Di sisi lain, suami saya tidak mudah termakan diskon, kalau dia tidak perlu dan tidak suka, ya dia ga beli. Kebalikannya sama saya, walaupun mungkin ga naksir atau suka, karena diskon yang wow jadi disuka-sukain... Hihihihi. Guilty. Tapi promo Black Friday dan Cyber Monday dari tanggal 23-26 November ini, saya engga belanja (banyak) loh... Kemajuan kannn 😎
  3. Pelit - Hmmm, ini gara-gara kemarin ada yang mengganggu pikiran saya dan saya langsung cerita ke suami. Belakangan ini saya mulai lebih teratur dan disiplin dengan keuangan keluarga. Prinsip saya, kalau bisa dihemat ya dihemat. Dalam hal ngasih orang pun saya ga pelit sebenernya, tapiiiiiii saya paling ga suka sama orang aji mumpung, dikasih hati minta jantung. Sedangkan prinsip suami saya "ya udahlah gapapa sekali-kali". Lalu kejadiannya berkali-kali, hmmmm... 
  4. Jujur - Saya tau banyak kata mutiara "if you have nothing good to say, then don't say it". Tapi biasanya yang kaya gini akan buat saya empet sendiri. I have to say it, dan siapa lagi ya sasaran curhat saya selain suami. Semua hal saya ceritakan sama dia termasuk pikiran negatif saya, sampai tidak jarang responnya "Iya, kamu udah cerita".
  5. "Sebenarnya" Baik - napa pakai sebenernya dehhh 😒 yaaaa karena saya benar-benar suka cerita apa yang di pikiran saya kepada suami, but in the end he knows I have good intention. Lagipula kalau sudah tidak bisa terbuka ke suami, bukannya itu ga baik yaaa...
Gitu amat yak suami, hampir semuanya jelek yang disebut. Pas nulis ini orangnya lagi ngorok disamping, jadi kesel liatnya, u not much good too lahhh... Hehehehe...

Thanks for reading, by the way. Berikut saya tambahkan fakta random tentang diri saya:
  1. Karena pas kecil saya keseringan nonton sinetron, jadilah cita-cita saya adalah punya Mertua yang ga jahat. Saya ga mau mertua saya kaya raya nanti dikira saya mau morotin hartanya. Hahahaha. Alhamdulillah, mertua saya baik-baik semua, ga kaya di sinetron.
  2. Walaupun begitu, ada beberapa waktu saya belain antagonis atau yang least favorite. Karena suka ga suka sendiri sama tokoh yang cengeng-cengeng gitu. Atau misalnya pas nonton Film Netflix "To All The Boys I've Loved Before" semua orang suka sama Peter yang diperankan oleh Noah Centineo, nah kalau saya lebih suka Josh 😜
  3. Price Police - saya bisa hapal harga barang-barang yang saya sering beli ditambah lagi sekarang zaman online, makinlah mudah untuk mengetahui apakah harga yang diberikan best deal atau tidak. Kalau tidak kepepet, saya selalu membeli susu dan popok anak saya lewat online.
  4. Bukan Tim Teh atau Kopi, tapi Tim Susu. Atau hot chocolate, even better!
  5. Sangat tidak mengerti kenapa modifikasi mobil menjadi ceper itu keren. Hidup sudah susah kenapa dibuat lebih susah lagi?
Post ini sangat kebalikannya dari promosi yaaa.. Hahahaha... If you don't know me in real life, do you want to be friends with me by only reading this post?





Sabtu, 24 November 2018

Gengsi yang Instagrammable



Day 5 of BPN 30 Day Blog Challenge - Tentang Media Sosial

Dunia sosial media baru-baru ini dihebohkan dengan berita perceraian pasangan G-G yang sering digadang-gadang menjadi #relationshipgoals #couplegoals #itcouple, you name it lah. Berita tersebut menghebohkan karena selama ini tidak ada gosip miring dan mereka selalu terlihat harmonis. Foto ala-ala yang bikin para jomblo baper sih jangan ditanya, segudang. Suami-istri di kehidupan nyata, Instagram Wife and Husband pulakkk (Itu loh istilah untuk yang suami-istri sama-sama siap menangkap momen bagus dan bisa diabadikan di sosial media. Cung lah yang suaminya ga instagram husband :p).

Social Media is Fragmented Reality

Apa yang ada di sosial media tidak menunjukkan realita yang seutuhnya alias sepotong-potong saja. Setuju ga? Kita cenderung ingin menunjukkan kesuksesan apa yang kita raih, kebahagiaan apa yang kita rasakan, dan lain sebagainya...

Ya setuju sih, because good vibe is better than bad vibes kan. Lagian ya siapa sih yang kalau misalnya lagi berantem sama pasangan sempat foto-foto atau videoin. Atau misalnya pas anak lagi menguji kesabaran banget misalnya sampai buat kita (hampir ataupun kebablasan) marah. Ga ada kann... Kecuali kamu Vicky Prasetiyo yang sampai bawa media infotainment buat ngegrebek istri sendiri. Saya cukup yakin ini ada istilah psikologinya tersendiri untuk orang seperti ini.

Pada tulisan ini saya akan lebih fokus ke Instagram ya, yang menurut studi yang dilakukan oleh Royal Society of Public Health adalah platform media sosial terburuk untuk kesehatan jiwa. Lagipula kalau di facebook saya banyak isi postingannya ibu-ibu dan jualan. Hihihihi (termasuk saya yang suka jualan di closed group). Mommy millenial pun masih lebih banyak bermainnya di Instagram, kalau di facebook lebih banyak mommy-mommy seumur Ibu saya yang aktif alias nenek-nenek muda hehehe.

Anyway, balik lagi ke si fragmented reality yang menurut saya adalah akar penyebab utama dampak yang ditimbulkan oleh Sosial Media terhadap kehidupan pemakainya sehari-hari baik yang baik maupun buruk.

Pengaruh Buruk misalnya

  • Duh, nikahannya lucu dan bagus banget, Instagrammable. Aku juga pengin ah kaya gitu -- Lalu berujung ke "ga jadi nikah-nikah", karena ngumpulin biaya pernikahannya dulu. Padahal esensinya bukan di pesta pernikahannya, tapi di kehidupan setelah pernikahannya kan. Biasanya setelah resepsi berlangsung baru lah kerasa, kok sayang ya hambur-hamburin uang banyak begitu, mendingan buat DP Rumah, dll. Tabungan ludes sih masih mending, ga jarang orang sampai berhutang loh. Ada marketplace penyedia jasa pernikahan sampai menyediakan fasilitas cicilan 24x lohhh... Yah bayangin aja masa udah punya anak masih nyicil nikahan, ya gakk... Semua karenaaaaa eng ing engg... Instagrammable.
  • Duh mereka jalan-jalan mulu euy ke luar negeri, enak banget sih -- Berimbas ke boncossnya kembali tabungan akibat pembelian mendadak saat promo tiket demi bisa jalan-jalan dan bikin foto ga kalah hits. Ehemmm ya aku juga gitu sih, perlu banget jalan-jalan biar bisa refreshing. Tapi perlu perencanaan yang baik kalau mau terhindar dari jerat utang apalagi riba.. Hiiii
  • Duh, senang banget ya punya anak, kayanya bahagia banget gitu -- Pernyataan ini ga salah, tapi memiliki dan mengurus anak itu juga bukannya mudah. Berpikiran bahwa memiliki anak akan menyelesaikan masalah dan menambah keharmonisan keluarga disertai ekspektasi yang sangat tinggi dapat membuat kita kecewa dan stres saat akhirnya benar-benar memiliki anak. Dan nyatanya dengan adanya gambaran keluarga sempurna di sosial media terbukti telah meningkatkan angka kejadian Post partum depression (PPD) atau yang sering disebut juga baby blues (link beritanya disini).
  • Duh, kayanya enak ih makan di restoran itu, banyak spot fotonya, makanannya juga cantik -- Lalu muncul lah fenomena orang-orang bergaji 10 juta tapi ga punya aset dan tabungan karena hobi kongkow-kongkow dan makan siang di mall. Jangankan 10, yang diatas 20 pun banyak karena terjerat middle income trap.
  • Duh, baju ini banyak yang suka dan belinya rebutan. Duh, tas ini juga keren deh. Duh sepatu ini bagus nih bisa gantiin ulekan kalau ga ada, dll. -- Intinya apa, social media promotes consumptive lifestyle. 
  • Don't get me started on mompetition/mom war, etc... Bisa jadi satu post sendiri, bahkan bisa jadi buku sendiri. Iya, Kumpulan Emak Blogger bahkan udah menerbitkan buku tentang ini berjudul "Stop Mom War" yang ditulis dari beberapa belas blogger yang saya yakin juga termasuk anggota BPN.
  • Dan banyak duh duh yang lain... 

Sebenarnya kata Instagrammable lama-lama bisa diartikan menjadi Gengsi! Ya gak sihh. Maka gak heran kalau sebagian besar millenial tidak bisa beli rumah (selain emang harga properti yang gila-gilaan banget sih.. mulai bubble juga kayanya). 

Inti dari poin-poin yang saya sebutkan di atas apa? Potongan-potongan indah kehidupan di Sosial media membuat kita fokus pada apa yang tidak kita punya. Merasa kurang terus padahal kita sudah diberikan banyak hal yang patut disyukuri oleh yang di atas. 


 Baiknya?

  • Informasi sampai lebih cepat dan mudah contohnya undangan pernikahan. Kita pun juga lebih jarang untuk lupa ulang tahun seseorang. 
  • Berhubungan kembali dengan kawan lama. Oh tapi jangan mantan, itu berbahayaa... Don't play with fire 🔥
  • Munculnya pekerjaan baru yaitu Influencer. Yaaa, blogger pun salah satu yang kena imbas positifnya.
  • Untuk para pembisnis, biaya marketing sekarang cenderung lebih murah, iklan di televisi masih jauh lebih mahal dibanding beriklan di sosial media serta jauh lebih efektif. Banyak yang mengakui kekuatan instagram untuk bisnis. Saya sih berharap suatu saat bisa memanfaatkan ini juga (sekarang mah belum mulai serius). Perhatiin deh fenomena online shop baju yang suka sold out ribuan pcs hanya dalam waktu 0 menit dibuat dengan cara rebutan via whatsapp. Semakin rebutan semakin penasaran. Seminggu 2x buka order semacam itu, harga satuannya 150 ribu ke atas. Itung aja deh tuh omsetnya berapa untuk skala industri rumahan yang bahkan ga punya toko fisik. Wow banget kann..

Beberapa trik yang saya lakukan agar tetap waras main sosial media.

Tidak follow selebgram/influencer terutama yang sosialita. - Iya saya pernah baca sih, kalau mau menaikkan jumlah follower harus follow popular account. Tapiii, yaa ngapain kalo ujung-ujungnya isinya endorse non stop unfaedah (sebenernya ini ada rasa iri ga dapet barang gratisan juga, hihihi *sape luuu sum). Atau isinya hidup sepertinya gampang, jalan-jalan mulu. Lahhh dia mah gretongan, jangan disama-samain sampai bela-belain ngutang dong.

Jangankan selebgram, teman sendiri aja suka bikin baper postingannya. Ya gakk... Kalau tidak suka, ya unfollow. Kalau tidak enak mau unfollow, ada fitur mute loh. Dan mute ini bisa dipilih, mute story saja, atau post saja, atau keduanya. Amannnn.

Ini contoh menu yang bisa digunakan untuk me-mute seseorang. Btw, itu akun suami saya kok 😋

Follow akun yang memberikan informasi bermanfaat seperti akun agama, parenting, influencer positif, atau bahkan kartun yang menghibur. After all, social media is supposed to be fun, right? Apa saja akun instagram favorit saya yang recommended untuk difollow? Tungguin post hari ke-15 yakk 

Ingat-ingat, Selena Gomez punya 144 juta followers dan ketika masih 80 jutaan, biaya endorse jepret posting 1 foto di Instagramnya adalah 4 Miliar rupiah. And still, it doesn't make her the happiest person. Malah sekarang lagi masuk rehabilitasi karena stres. Perhaps, the happiest person on earth don't even own a social media


Gabung Komunitas Blogger? Penting Ga Sih?


Day 4 of BPN 30 Day Blog Challenge - Kenapa Bergabung di Blogger Perempuan Network (BPN)?

Kyaaaa tuh kan ketiduran, udah ngedraft lewat HP, terus rencana mau bangun malam setelah anak-anak tidur, eh malah bablas udah ganti hari. Gapapa lahh yaaa... Di Amerika masih tanggal 23 November kok, hehehhe.

Pertama kali tahu tentang Komunitas Blogger Perempuan adalah saat saya menyadari bahwa banyak blog yang saya kunjungi memasang banner Blogger Perempuan ini. Alasan awalnya simpel, perlu identitas hihihi. Saya anaknya suka "nge-gank", kalau ga gabung dimana kayanya kurang afdol. Fear of Missing Out Syndrome, hehehe. Dengan kata lain, perlu identitas!

Salah satu hal yang paling saya sukai dari Blogger Perempuan yang berbeda dibandingkan dengan komunitas lain adalah grup Facebooknya yang teratur. Setiap harinya admin grup, Mbak Alaika Fithria, biasanya akan mempost 1 foto sebagai pembuka postingan untuk tema blog yang sudah ditentukan setiap harinya. Para anggota boleh memberikan link blog yang sesuai dengan tema di dalam kolom komentar. Terkadang saya ikut meramaikan, terkadang hanya blogwalking saja judul-judul yang menarik. Tak jarang pula saya "menyangkut" pada blog yang sama tanpa sadar terlebih dahulu siapa yang menulisnya. Akhirnya saya jadi sering mengunjungi blog itu (Eitsss itu mah tema blog challenge buat hari ke-9 ya). Contohnya seperti di bawah ini


Jadi semacam ada katalog artikel blog untuk dibaca. Topik yang paling sering saya baca sih lumayan banyak seperti Fashion and Beauty di hari Senin (kalau yang ini saya lebih sering jadi pembaca daripada nitip link), Blogging dan Social Media di hari Rabu, serta Friendship, Family, Parenting, Health and Love di hari Kamis. 

BACA JUGA: Makeup Emak Rempong dalam 3 Menit (1-1nya Artikel Beauty saya, hihihi. Walaupun setiap nyobain skincare baru mah suka saya foto supaya siapa tau bakalan ada mood buat nulisinnya)


Dan ternyata dengan bergabung dengan komunitas blogger perempuan banyak manfaatnya loh.

  • Nambah teman - Biasanya kalau habis ngetag bloggerperempuan di media sosial terutama Instagram, bakal ada follower baru yang minta folback. Setelah itu lama kelamaan jadi sering liat kesehariannya dari Instastory dan juga tulisan-tulisannya dari post di Instagram feednya. Lama kelamaan akhirnya seperti menjadi teman saja. 
  • Belajar dan studi banding gaya tulisan orang lain - Lewat blogwalking, saya jadi tau bagaimana tulisan yang bagus dan berkualitas (kalau saya mah masih jauh yaa). Oh iya ga jarang saya menemukan Ibu Rumah Tangga yang blognya produktif banget padahal anaknya lebih banyak dari saya. Hal ini semacam bikin motivasi loh.
  • Memperkaya wawasan - BPN suka membahas topik-topik terkait blogging, mulai dari strategi SEO, software yang dapat digunakan dan membantu dalam menciptakan content, dan lain-lain. Hal-hal seperti ini juga sering saya dapatkan dari tulisan-tulisan blogger lain yang bergabung di BPN. Kadang jadi minder sendiri, pada keren-keren banget euy dan tak jarang yang sudah menjadi mata pencaharian lewat blogger.
  • Event Blogger Gathering pertama saya ya dari BPN ini loh. Biasanya saya kalau daftar untuk mengikuti suatu event untuk blogger sering ga kebagian salah satunya karena mungkin masih pemula banget serta DA/PA saya masih rendah. Ehhhh tapi kemarin saya masih dikasih kepercayaan untuk ikutan acara talkshow tentang parenting di dunia digital. Lumayan nambah pengetahuan secara gratis (dan dapet uang transport juga, hihihi... Ga nyangka sih, norce banget yaa saya)
  • BPN juga menyediakan program partnership dengan syarat mempunyai follower min. 500 di IG dan Twitter. Karena twitter saya kurang hidup dan yang aktif pun 4L (Lo Lagi Lo Lagi), jadi saya tidak memenuhi persyaratan ini. Usul dong BPN, syaratnya Instagram ajaa, hehehe.
BACA JUGA: Blogger Gathering Pertama Saya di SIS Bonavista
Terima kasih ya BPN untuk kesempatan belajarnya :)


Kamis, 22 November 2018

Kenapa Mesti Oh!


Asal muasal memilih ohsumayyah sebagai nama blog adalah berawal dari akun twitter saya sedari dulu. Saya termasuk yang agak lambat membuat twitter, bahkan ibu saya sudah punya twitter duluan. Eits tapi doi mah emang super gaul hehehe... 


Dulu saya pikir nama akun twitter harus alay atau catchy gitu.. Jadilah kutambahkan kata "oh" di depan namaku. Selain itu kalau ditambahkan kata "ih" nanti jadinya kaya jijik ga sih, hahahaha...

Saat buat Instagram pun, engga kepikiran nama lain dan biar sekalian sama gitu sama twitternya. Kalau sama usernamenya kan jadi lebih mudah mengingatnya. Bahkan sampai sekarang salah satu email yang sering saya gunakan mengandung unsur nama mantan loh, hahahaha. Bukannya belum move on, tetapi memang emailnya sudah dibuat dari zaman SMA dan beberapa kali saya bikin email baru pengganti, saya lupa terus id dan kata sandinya, yowis lahhh... Untung suami saya mah ga baper, dia paham betul istrinya suka pelupa masalah id dan kata sandi. Toh itu bukan email professional, cuma email untuk daftar newsletter dan promosi sana sini biar dapat diskon, hehehe.



Domain blog ini sendiri sebenarnya saya beli belum lama, baru sekitar 5 bulan yang lalu. Tapi saya teringat pernah liat contoh kartu nama yang super asyik di boredpanda, oleh karena itu saya memutuskan untuk menyamakan nama blog saya dengan username twitter dan instagram saya.

Asyik banget kan liatnya

Kata Oh sendiri (dari hasil googling tentunya) adalah ungkapan exclamation atau seruan yang digunakan untuk mengungkapkan berbagai emosi seperti terkejut, marah, kecewa, senang, atau ketika merespon sesuatu yang baru saja dikatakan.

Sebenarnya saat saya ikut blogger gathering beberapa bulan lalu, ada yang bilang, "loh nama blog jangan alay dong biar profesional". Jadi rada ciut juga, kan udah beli domain setaun ke depan masa diganti. Tapi kesini-sini mikirnya, yaudahlah gapapa biar catchy dan gampang diingat...

Jadi kalau nyebut oh dalam ohsumayyah bagi kamu gimana? Terkejut, marah, kzl, atau senang? Semoga yang positif yaaa...

Tema Blog Favorit



Day 2 of BPN 30 Day Blog Challenge - Tema Blog yang Disukai


Apalagi ya kalau bukan hal-hal yang terkait dengan Parenting dan Tetek Bengeknya. Sebagian besar hari dihabiskan liat bocah-bocah ini saja.

Sebenarnya suka ngerasa kurang ngerasa beban sih dengan kata parenting, jadi lebih suka bilangnya tema Motherhood atau apapun yang emak-emak can relate. Soalnya kalau saya kan tempatnya salah dan suka bergaya ibu-ibu koboy, kalau dijudulin parenting kesannya saya bener gitu wkwkwkwk...

Kalau nulis tema ini tuh rasanya bisa lebih ngalir karena ngalamin sendiri, bisa curcol dan bebas beropini, hehehehe. Kebayang kan kalau nulis tema politik apalagi menjelang pilpres gini, opini kita bisa disalahartikan, nanti malah jadi masuk kategori ujaran kebencian kan repot.

Selain motherhood related sebenarnya saya juga sangat suka traveling. Bahkan pos pertama saya di blog (ga diupdate fotonya sampai sekarang) adalah ketika jalan-jalan ke Vietnam pas masih kuliah dulu. Sampai sebelum Ammar, anak pertama saya, lahir pun tema tulisan blog ini didominasi dengan tema traveling. 

Di tahun pertama punya Ammar pun, traveling masih menjadi salah satu topik yang sering saya tulis. Namun semenjak hamil anak kedua, diikuti dengan diriku yang jadinya tidak kemana-mana jadilah mulai jarang nulis tentang traveling lagi. Sampai caca umur 8 bulan berpergiannya mentok cuma Depok-Cirebon. Semoga dapat rezeki buat jalan-jalan lagi, walaupun sebenarnya mah jalan-jalan mah ga mesti jauh yakkk (elunya aja itu mah yang males nulis, kalo diniatin jalan-jalan ke taman krucuk ga sampai sekilo itungannya juga traveling kannn :p).

BACA JUGA: Barcelona

Selain traveling, saya juga suka menonton TV dan film serial barat. Namun karena sekarang waktu saya terbatas hanya di tengah malam saja bisa menonton, jadi sudah tidak sesering dulu. Sekarang berganti menjadi upin-ipin dan natgeo, itupun juga belum tentu setiap hari, hihihi.

BACA JUGA: Wajib Tonton di Netflix untuk Yang Berjiwa Emak-Emak
Kehadiran anak memang merubah segalanya, mulai dari kebiasaan sampai hobi. Tapi mereka membuat hari-hariku berwarna dan penuh arti. Saya pun masih banyak belajar dalam membesarkan mereka. Jadi kalau ada kategori niche blog: emak-emak, mungkin akan lebih tepat buat saya. Namun karena blog saya semi campuran parenting, traveling, dan sekali-kali bebas, mungkin niche yang tepat lifestyle ya.



Selasa, 20 November 2018

Alasan Saya Ngeblog


Dengan segala kenekatan, akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti 30 Day Blog Challengenya Blogger Perempuan.  Motivasinya biar ga ada sarang laba-laba di blog ini, hehehehe.

Day 1 - Kenapa Menulis Blog.

Kalo ditanya kenapa sih saya ngeblog?

1. Ingin lebih produktif


Sebenarnya saya sudah suka menulis di blog semenjak masih ada friendster dulu. Inget kan dulu ada blognya. Disitu saya suka bercerita tentang hari-hari saya dan kelucuan yang saya alami di sekolah (waktu itu saya masih SMA) dan lumayan cukup banyak pembacanya walaupun teman sendiri. 

Keinginan menghidupkan kembali blog muncul ketika saya merencanakan resign dari pekerjaan untuk menjadi Ibu Rumah Tangga. Di pikiran saya, saya mau jadi blogger sekaligus entrepreneur dengan toko online saya yang sudah menjadi sampingan semenjak bekerja. Wah pokoknya saya mau sibuk dan produktif deh. Itu saya, yang masih naif berpikir bahwa jadi Ibu Rumah Tangga itu lebih lapang dang luang waktunya. 

Jeng-jeng, salah saudara-saudara... Setelah berhenti dari pekerjaan, saya malah lebih sulit mecari waktu untuk menulis. Kalau dulu pas masih bekerja kan saya bisa memanfaatkan waktu makan siang atau kalau semua pekerjaan sudah beres. Nah ini ternyata lain ceritanya yah setelah dijalanin. Namun sekarang saya mau mencoba lebih disiplin dalam menulis. Saya melihat banyak kok blogger lain yang Ibu Rumah Tangga juga tapi bisa produktif (menulis), saya harus bisa juga dong.

2. Perlu pelampiasan selain instastory/twitter
Ehemmm... hahahaha... sepertinya saya cukup extrovert dimana saya perlu pelampiasan uneg-uneg. Pengen ditulis tapi ga pengen dibaca banyak orang eh tapi mungkin rada pengen ada yang baca juga. Hahahaha, bingung kann... maunya apa sih summ. 

Sebenarnya sih kalo pelampiasan yang menye-menye gitu lebih pas di tumblr sih. Tapi kan sekarang tumblr di blok oleh pemerintah. Saya tetap pengennya sih blog ini diisi dengan post-post kebaikan untuk menghindari ada penyesalan nantinya.

BACA JUGA: Kangen Tumblr

3. Ingin bermanfaat bagi orang lain
Semenjak punya anak, banyak sekali saya merasa terbantu oleh tulisan-tulisan di blog. Contohnya waktu anak saya jatuh dan bibirnya berdarah banyak saat sedang traveling di Kuala Lumpur plus klinik sudah pada tutup, penanganannya saya temukan dari blog seorang Ibu dengan pengalaman serupa. Lihat darah yang banyak tentu saja saya panik, tapi untung bisa ditangani dengan cepat dan mudah. Jadi amal jariyah kan buat yang si mbaknya. 

Nah saya pun juga ingin membantu kalau-kalau pengalaman ataupun kesalahan-kesalahan saya di masa lampau bisa membantu orang lain. Pernah satu waktu ada yang menghubungi saya lewat DM Instagram, bertanya tentang sunat bayi. Ih senang banget rasanya, berarti tulisan saya ada yang baca dan bermanfaat. Alhamdulillah :)

BACA JUGA: Pengalaman Sunat Menggunakan Smart Clamp untuk Bayi

4. Rekam jejak digital
Apa yang saya rasakan dan pikirkan terhadap sesuatu sekarang akan berbeda jika dituliskan besok ataupun bulan depan. Bisa saja hari ini saya mengeluh bagaimana repotnya mengurus bayi yang kolik, atau anak-anak yang punya jarak umur terlalu dekat, namun suatu saat nanti ini adalah masa yang dapat dikenang dan diceritakan ke anak dan cucu. Dan sudah tentu apa yang saya rasakan hari ini akan berbeda di kemudian hari.

Saya baru menyadari bahwa tulisan di blog kita adalah rekam jejak digital kita saat talkshow blogging bersama Mira Sahid dan DepokMenulis bulan Februari 2018 yang lalu. Menulis di dunia digital akan disertai dengan time stamp dan bisa ditrace sehingga sebaiknya apa yang kita tulis adalah yang baik dan bermanfaat. Jangan sampai yang ditulis hoax atau ujaran kebencian yang sekarang sudah dapat dipidanakan dan gencar-gencarnya dikampanyekan untuk diberantas dan dihindari.

5. My Legacy
Saat ini saya "hanya"lah seorang Ibu Rumah Tangga dan blog adalah salah satu media yang paling tepat dan real untuk menjadi bagian dari kontribusi saya pada dunia (berat amat yakkk bahasanya). Tapi serius, my name probably won't be found in any scientific journal (eh mungkin pernah deng masuk proceeding conference) which is secretly one of my dreams. So here it is world, my blog.

Selain itu lewat tulisan, keberadaan seseorang rasanya lebih kekal. Seperti tulisan-tulisan para penulis hebat yang sudah meninggal namun masih dapat dibaca hingga sekarang. *Ya iyaaa, saya mah bukan penulis hebat, tapi barangkali kalau saya tidak ada kelak, orang-orang terkasih dapat mengobati kerinduannya melalui blog saya ini.