Rabu, 20 September 2017

Poligami: Ikuti Sunnah Rasul jangan setengah-setengah


Jujur, ini adalah topik yang sangat sensitif dan bisa bikin esmosi tapi menantang untuk ditulis.

Masih teringat saat Aa Gym berpoligami dan mempunyai dampak sangat hebat padahal beliau saat itu sedang ngetop-ngetopnya ngisi ceramah dimana-mana baik on air maupun off air. Sampai-sampai beliau juga melebarkan sayap bisnis brand MQ (Manajemen Qalbu) mulai dari air minum, mie instan, pasta gigi, dan lain-lain. Agennya banyak, tokonya dimana-mana. Namun seketika itu juga mengalami penurunan drastis semenjak Aa Gym berpoligami. Pengajiannya sepi, penginapan miliknya di Geger Kalong yang biasanya full book juga kosong.

Source: http://www.boombastis.com/istri-cantik-ustadz/9587

Gimana tidak, saat itu istri madu Aa Gym adalah seseorang yang (maaf) lebih menarik dan dari kalangan berada. Aa Gym sendiri sudah diberikan banyak keturunan dari istri tuanya Teh Ninih yang sehat dan tidak memiliki cacat atau tidak mampu melayani Aa Gym lagi. Ya terang aja, bubar jalan ibu-ibu ‘emoh’ ke pengajian Aa Gym lagi. Dari pihak luar pastinya menilai kok sepertinya dilandasi nafsu saja karena sang istri madu sepertinya tidak masuk kategori yg perlu ditolong. Apa alasan sebenarnya kan yang tahu hanya Allah, Aa Gym, dan orang-orang dalam rumah tangga mereka. Pokoknya infotainment berminggu-minggu bahasnya hal ini terus.

Source: http://fajar-aryanto.blogspot.co.id/2010/03/h-puspo-wardoyo-pemilik-restoran-wong.html?m=1

Atau ada juga kisah pengusaha pemilik restoran “Ayam Bakar Wong Solo” yang sangat “bangga” atas poligami yang dilakukannya. Sampai-sampai beliau bikin poligami award, nama-nama jus di restorannya pun ada yang dinamakan ‘dimadu’, ‘jus poligami’, dll. Di dinding-dinding restoran ditempel artikel tentang pemilik dan istri-istrinya. Saya ingat waktu itu ayam bakar wong solo sempat booming, rasanya memang enak. Lokasi cabang depoknya premium dan sangat strategis. Tapi sayang semenjak berlebihan mengumbar poligami yang dilakukannya, restoran cabang depok ditutup, gedungnya kosong bertahun-tahun lamanya sampai akhirnya terkena penggusuran untuk jalan tol. Usaha ayam bakar wong solo tidak serta nerta mati sih, masih ada di beberapa kota terutama di sumatera. Walaupun sempat mengalami kebangkrutan, ayam bakar wong solo akhirnya berhasil bertahan dan tentunya tidak menggembar-gemborkan lagi poligami yang dilakukan pemiliknya lewat dekorasi restoran.

Lalu bagaimana dengan nasib penyanyi opick setelah diam-diam melakukan poligami? Kabar terakhir menyebutkan sang istri menggugat cerai. Bagaimana dampak terhadap karir opick ke depannya? Hmmmm… Saya juga jadi kepikiran, kalau bapak proklamator kita hidup di jaman demokrasi seperti sekarang, akankah beliau terpilih menjadi presiden melalui pemilihan langsung mengingat cerita romansanya yang penuh dengan banyak wanita.

Sebelum saya menikah saya sempat berniat untuk membuat perjanjian pranikah. Perjanjian pranikah ini dibolehkan dalam islam dan umum loh dilakukan di negara arab sekalipun. Bukan masalah materil macam artis hollywood, tetapi saya memang ingin menekankan bahwa saya tidak mau dipoligami kecuali: jika saya tidak bisa memiliki anak setelah berbagai upaya, dan saya sakit keras atau cacat sehingga saya tidak dapat melaksanakan kewajiban saya terhadap suami.

Trus, jadi ga? Wacana doang, ga pernah tertulis. Semoga ga kejadian yaaa..

Di usia pernikahan menginjak 3 tahun saya menyadari bahwa menjalani pernikahan tidaklah mudah. Pacaran dan nikah sangatlah berbeda. Ada masa-masa dimana kita mulai merasa hambar atau kesal dengan kebiasaan buruk pasangan. Yes, perlu banyak kesabaran, niat, serta usaha untuk menjalani sebuah pernikahan. Pernikahan bukan akhir dari cerita seperti layaknya yang ada di pikiran sebelum menikah karena termakan kisah cinderella. Ada yang namanya perceraian dan ternyata banyak terjadi serta tentunya tidak kita inginkan saat awal kita menikah.

Menurut saya tidak mungkin ada pasangan yang ga pernah berantem kecuali mungkin Rasulullah. Hehehhee… kadang habis berantem dan maaf-maafan saya suka bilang gini ke suami: “Bebo (panggilan kesayangan suami), ingat ya kalau ada cewe lain yang godain kamu, ingattttt, cewe pas pacaran sama pas udah nikah galaknya dikali 10. Dan aku doain, kalau kamu macem-macem, kamu bakal dapet yang jauhhh lebih galak dari aku plus mertuanya lebih galak dari abi (ayah saya) wkwkwkwk. Dan semua yang ada campur tangan setannya pasti lebih enak” “Hiii serem” balas suami.

Dan ada satu yang suka saya ucapkan dan contoh dari perkataan Ibu saya ke Ayah saya: “Kalau mau poligami, tunggu sampai istri pertama meninggal ya. Rasulullah aja baru menikah lagi setelah Khadijah RA meninggal. Jadi kalau ikut sunnah nabi jangan setengah-setengah”.

Untuk para istri (ngomong ama diri sendiri juga), yuk perbaiki diri sendiri juga supaya pikiran ingin berpoligami jauh-jauh dari suami. Ingatlah bahwa sangat sedikit perempuan yang rela dipoligami tapi banyak perempuan yang mau jadi madunya. Sambutlah suami dengan senyuman saat ia pulang ke rumah.,

Tulisan merupakan respon atas post trigger dari Kartika Nurmaglia di http://emak2blogger.com/2017/09/12/ada-apa-dengan-poligami/.
Kelompok Najwa Shihab

Kamis, 07 September 2017

Review Pospak tipe Pants: Mamy Poko dan Goon

DISCLAIMER: Not a sponsored review. Jujur dan tulus dari hati yang paling dalam

Sebelumnya saya sudah pernah bikin perbandingan review popok sekali pakai (pospak) tipe perekat. Nahh, yang tipe pantsnya belum nihhh… Hehehehe

Kenapa mamy poko extra dry? Karena ammar memang cocok pakai ini sejak kecil dan emaknya mulai tercekik harga nepia atau merries premium. Pas ganti ke tipe pants ya pakainya yang extra dry lagi. Untuk tipe pants, mamy poko punya yang lebih premium, namanya mamy poko extra soft. Kalau tanggal muda, saya belinya yang extra soft. Hehehehe.

Apa perbedaan mamy poko extra soft sama extra dry.
  1. Extra soft lebih lembut dan tipis. Tapi ketebalannya tidak berbeda signifikan. Jika ditanya tipisan mana sama pampers premium pants, tipisan pampers premium ya.
  2. Ada selotip buat roll si pospak setelah digunakan pada extra soft, di extra dry ngga ada.
  3. Extra soft memiliki 2 tema desain, buat anak laki dan anak perempuan dengan pattern disney. Extra dry juga menggandeng disney untuk mempercantik popoknya, tp lebih unisex.

Foto perbedaannya nanti diupdate lagi di bawah ini ya. Kebetulan yang extra soft lagi habis.

Mamy poko ini kaya my safety dispo lah pokoknya. Untuk harganya pun juga bersahabat dengan catatan belinya kalo lagi promo di supermarket atau di toko khusus susu dan pospak (kalau di Depok ada yang terkenal banget dan dekat rumah, namanya Lulu Kids).
Untuk ukuran M isi 32, extra dry dibanderol 60 ribu (harga di normal supermarket sekitar 99-105rb), sedangkan extra soft dibanderol 76 ribu (harga normal supermarket di atas 100 ribu). Selain di lulu atau harga promo, saya ngga pernah beli dengan harga normal kecuali kepepet.

Nah, kemarin kebetulan karena saya lagi di tempat suami di Cirebon, jauhlah saya dari toko kesayangan si lulu kids, ya bisa sih beli online. Tapi pospak itu kadang mahal di ongkir karena kena hitungan volume. Akhirnya saya melipir ke superindo, mau beli yang lagi promo tentunya. Sayangnya mamy poko ku sayang ngga lagi promo. Yang promo si goon premium dari 100an jadi 70ribuan ukuran M isi 32.

Trus malemnya di line group ada yang bilang goon premium promo di Alfamart jadi 56 ribu, katanya harga di lulu biasanya 60an, jd ini emang good deal. *hatiku sedih, hatiku gundah..
Yaudahlah, semua harus tetap berjalan karena Ammar tetap pipis dan pup. Hehehhee. Bismillah semoga ga merah-merah.


BACA JUGA: MENCARI POSPAK IDAMAN TIPE PEREKAT

Setelah beberapa hari pemakaian, eh aman loh… malah saya jadi lebih suka pakai goon dibanding mamy poko extra dry.

Desain depan dan belakang Goon Premium

Alasannya:
  1. Lebih lembut dan tipis (yaiyalah ini soalnya at the moment saya lagi bandingin sama mampok extra dry, mungkin kalau mau lebih apple to apple, bandinginnya sama extra soft (diupdate lagi kalau udah dibandingin ama extra soft)
  2. Cuttingnya lebih besar dan nyaman. Nutup sampai pusar anak saya.

Goon Premium (Kiri), Mamy Poko Extra Dry (Kanan)

Keliatan kan dari gambar di atas kalau lebih besar. Padahal size guidelinenya sama loh, untuk ukuran M berat 7-12 kg.


Oke deh, goon premium (pokoknya yang ada pelanginya di bungkus) bisa jadi pospak andalan Ammar selain mamy poko. Luvvvv


Oh iyaa, pospak tipe pants yang pernah saya coba antara lain:
  1. Merries Premium (bungkus putih): Tipis, lembut, ga bikin iritasi, semua oke kecuali harganya 😂 apa cuma saya aja ya, emak-emak yang ngitung harga pospak sampe per pcsnya. Budget ga lebih dr 3 ribu per pcs. 
  2. Pampers Premium: Again, dapet samplenya lagi dr mommies daily, sambil berharap-harap seiring dengan bertambahnya umur Ammar, dia udah kebal dan ga sensitif lagi pake popok ini. Yuk, dadah bye bye. Merah lagi dia pakai ini. Padahal anak teman saya banyak yang cocok pakai ini. Udah gitu dia tipis banget dan desainnya unyu. Maaf, jodoh tidak ditentukan semata-mata karena fisik. Wkwkwkwk
  3. Mamy Poko Standar (bungkus kuning): nyobain kepepet karena yang tipe lain habis, daya tampungnya sedikit, dan jadi sering tembus pakai ini.
  4. Merries Good Skin (bungkus hijau): sama kaya mamy poko standar, Ammar jadi sering tembus pakai ini. Dipakai semalaman ga cukup. 
  5. (UPDATE) Fitti Gold Import Pants: Ini termasuk popok kelas premium, kayanya belinya cuma bisa di online. Waktu itu saya belinya di orami karena iming-iming diskon 60%. Untuk pants ukuran L isi 50 harga normalnya dibanderol 300ribu, mahal dan lebay sekali bukan. Tapi popok ini selalu diskon minimal banget 35%. Saran saya kalau mau beli pas diskonnya 50% ke atas aja. Kualitasnya sendiri sebenarnya bagus, lembut, tipis, ga bikin ruam, kapasitas lumayan banyak. TAPI, ngga ada roll tapenya buat gulung sehabis dipakai. Ga ada indikator basah sih is okay, tapi ga ada roll tape padahal popok premium, hmmmm.. Rada gimana gitu 





Semoga review penting ga penting ini bermanfaat. Masing-masing anak kulitnya beda-beda, jadi bisa aja yang ga cocok di anak saya, cocok di anak anda.

Peace, love, and gaul

Sabtu, 02 September 2017

Merdeka itu Pilihan...

Perjuangan atas kemerdekaan tidak serta merta berhenti ketika presiden pertama kita Ir. Soekarno mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia dari Belanda pada tanggal 17 Agustus 1945. Sudah 72 tahun Indonesia merdeka, dan mempertahankan kemerdekaan tidaklah lebih mudah daripada mendapatkannya. Apalagi penjajahan masa sekarang bentuknya berbeda dari penjajahan zaman dahulu. Lebih mendasar daripada itu, bagaimana setiap individu mengartikan dan menjiwai kemerdekaan alias mental merdeka menjadi hal yang penting untuk ditanamkan. 

Arti merdeka sendiri jika dilansir dari kamus besar bahasa indonesia adalah sebagai berikut:

mer·de·ka /merdéka/ a 1 bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya); berdiri sendiri: sejak proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 itu, bangsa kita sudah --; 2 tidak terkena atau lepas dari tuntutan: -- dari tuntutan penjara seumur hidup; 3 tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu; leluasa: majalah mingguan --; boleh berbuat dengan --;
-- ayam ki bebas merdeka (dapat berbuat sekehendak hatinya);

Maka dapat diartikan, semakin minimnya kebergantungan kita, semakin besar derajat kemerdekaan. 

Merdeka itu bebas. Merdeka itu tidak bergantung. Dan merdeka itu pilihan.

Menurut saya, semakin banyak pilihan yang dapat kita pilih, berarti semakin merdeka lah kita. Dan banyaknya pilihan tersebut tidak hanya ditentukan oleh faktor finansial semata. Bukan berarti yang lebih kaya yang lebih merdeka loh. Contohnya saja kesalahan setitik yang dilakukan oleh seorang public figure misalnya akan berdampak besar dan menjadi sorotan orang banyak dibandingkan dengan kesalahan yang sama dilakukan oleh orang biasa. Atau misalnya lagi saat berada di tempat umum dan hidung terasa sangat gatal, pastilah reflek (sangat manusiawi) kita menggaruknya atau mengupil bukan, namun hal ini bahkan bisa menjadi bahan pekerjaan untuk paparazzi jika yang melakukan seorang selebriti. 


Bagaimana menjadi merdeka?

DISCLAIMER: Saya pun juga masih mencoba menerapkan di diri saya ya 😛


Merdeka ada pada mindset kita.

Pernah dengarkan ungkapan "your mind is your worst enemy"? Banyak hal yang menghambat kemajuan kita yang berasal dari diri sendiri. Keragu-raguan, kekhawatiran, overthinking, dan lain sebagainya. Berdamailah dengan diri sendiri karena pikiran kitalah yang membatasi kita dari kesempatan yang ada, membuat pilihan-pilihan tidak tampak seakan kita hanya memiliki satu pilihan saja. 
Terkekang atau tidaknya seseorang ada dalam pikirannya. Saya pun terkadang masih suka merasa terbatasi/terkekang setelah punya anak, kok saya jadi lebih kurang produktif. Lalu saya lihat lagi ibu-ibu yang lain (apalagi emak-emak di Kumpulan Emak Blogger😁) yang sangat produktif, blognya aktif, ngeyoutube pulaaa... Salut deh, saya anak satu aja masih terseok-seok.. 
Ingat merdeka itu bebas. Semakin sedikit bergantung pada faktor eksternal untuk merasa bahagia semakin merdeka lah diri kita.
Source

Semakin bersyukur semakin merdeka.

Being grateful is one of the key to happiness. Bersyukur membuat jiwa dan hati lebih tenang, selain itu dalam QS Ibrahim ayat 7 pun dijanjikan bahwa bagi orang-orang yang bersyukur akan ditambah nikmatnya. Salah satu sifat yang menghalangi orang dari bersyukur adalah iri dengki. Membandingkan hidup sendiri dengan hidup orang lain akan lebih sering berujung kepada iri dan penyakit hati. Contoh simpel yang saya lakukan agar tidak iri adalah: tidak follow celebgram (yang lebih banyak pamernya dibandingkan faedah). Hehehehe...

Source

Merdeka adalah pilihan. Dan yang memilih untuk merdeka adalah pribadi kita sendiri.


Tulisan merupakan respon terhadap blogpost oleh Julia Amrih di http://emak2blogger.com/2017/08/25/mensyukuri-nikmat-kemerdekaan/. Bagian dari collablogging kelompok Najwa Shihab.