Akhir-akhir ini semakin marak sertifikasi halal pada produk non-makanan khususnya produk perawatan tubuh, skincare, dan kosmetik. Walaupun sampai saat ini belum ada undang-undang yang mewajibkan produk-produk tersebut untuk mendapatkan sertifikasi halal MUI, namun produk lokal sudah berlomba-lomba untuk mendapatkannya sebagai nilai tambah di mata konsumen.
Apa saja sih titik kritis halal untuk kosmetik? Berikut adalah sebagian bahan-bahan yang biasa digunakan dan bisa bersumber dari hewani (sapi, babi, atau bahkan manusia) dan nabati (tumbuh-tumbuhan). Sumber lengkapnya dari sini ya.
- Plasenta - biasa digunakan pada produk hand body dan lotion untuk melembutkan kulit. Sering berasal dari hewan dan bahkan manusia.
- Gliserin - biasanya ada dalam campuran sabun. Ada yang hewani (babi dan sapi) serta nabati. Insya Allah yang sapi dan nabati halal untuk digunakan.
- Kolagen - biasa digunakan pada produk pelembab.
- Vitamin - karena sifatnya yang tidak stabil, biasanya digunakan coating tambahan yang berasal dari gelatin
- Hormon - contohnya estrogen, melantonin, dll yang berfungsi untuk memberi efek lebih muda. Semua jenis hormon diekstrak dari binatang jadi harus dipastikan hewannya halal.
- AHA - senyawa kimia untuk mengurangi keriput dan memperbaiki tekstur kulit. Biasanya dibuat menggunakan media dari hewan.
Kutek adalah salah satu produk yang tidak boleh digunakan oleh seorang muslim saat sholat karena sifatnya yang menghalangi air wudhu. Namun, apakah jika ditambahkan halal dan breathable membuatnya bisa digunakan untuk sholat? Kutek yang halal berarti dia tidak menggunakan bahan baku yang diharamkan dengan kata lain tidak menggunakan produk hewani dari babi. Sedangkan klaim breathable sendiri yang dimaksudkan bahwa air dapat mempenetrasi lapisan kutek.
Nah saya adalah termasuk salah seorang yang gatel dan genit ingin pakai kutek karena sudah lama banget ga pakai, terakhir saat nifas anak kedua, 1.5 tahun yang lalu. Kebetulan ada teman yang tinggal di timur tengah sedang buka PO kutek halal dan breathable yang sedang diskon, jadi harganya lumayan lebih miring dari biasanya.
Sesampainya paket kecil berisi kutek, saya langsung mencoba memakainya. Warnanya cantik di tangan saya yang buluk, hihihi. Tapi setelah saya pakai beberapa lama, entah hati nurani saya ragu, hmmm... Apakah benar kutek ini bisa tembus air wudhu?
Sebelumnya berikut review singkat kutek halal dan breathable yang saya beli tersebut.
Merk: Mikyajy
Nama Produk: Breathable Nail Enamel
Shade: 905
Akhirnya saya pun melakukan eksperimen sederhana. Dengan membandingkan permeabilitas air pada kutek ini dan kutek lain yang tidak memiliki klaim breathable yaitu kutek dari Flormar.
Nama Produk: Breathable Nail Enamel
Shade: 905
Bagian belakang keterangan produk Mikyajy |
Akhirnya saya pun melakukan eksperimen sederhana. Dengan membandingkan permeabilitas air pada kutek ini dan kutek lain yang tidak memiliki klaim breathable yaitu kutek dari Flormar.
Pada percobaan ini saya menorehkan kutek dengan ketebalan yang sama di atas kertas art paper (semacam yang di Majalah tapi lebih tebal, seperti pada katalog, tapi bukan karton). Setelah itu di atas kedua kutek dan di ats kertas tanpa kutek saya teteskan air.
Penampakan setelah 15 menit |
Seperti yang bisa dilihat di gambar di atas, setelah dibiarkan selama 15 menit, air merembes pada kertas yang tidak dilapisi kutek, sedangkan yang di atasnya ada kutek baik mikyajy maupun flormar sama-sama tidak tembus air. Kalaupun di dekat flormar terlihat rembesan, itu karena air bergoyang mengalir ketika kertas saya pindahkan.
Klaim Breathable pada kutek Mikyajy tidak memberikan jaminan bahwa kutek tersebut bisa digunakan saat berwudhu. Saya sendiri belum pernah mencoba kutek breathable lain seperti Inglot O2M breathable nail enamel atau merk lainnya. Harganya lumayan mahal ya, kecuali kalau ada yang mau ngirimin, hihihi. Tapi ini sangat mudah dilakukan dan bisa dicoba sendiri di rumah.
Beberapa percobaan bisa anda cari di youtube. Ada beberapa merk yang memerlukan kita menggosok-gosok kuku saat berwudhu untuk memastikan air masuk. Namun jika diperhatikan, dibandingkan dengan luasnya area kutek yang digosokkan air, air yang menembus biasanya hanya setengahnya (itu pun dengan cara digosok-gosokkan lama). Jadi sebenarnya kurang practical, masa wudhunya lebih lama dari sholatnya... Ehhhh
Kesimpulannya, jika anda ragu, sebaiknya gunakan memang ketika sedang berhalangan sholat saja.
Sekian post ini, semoga bermanfaat :)