Senin, 09 Desember 2019

Kutek Halal dan Breathable, Aman untuk Sholat?

kosmetik halal


Akhir-akhir ini semakin marak sertifikasi halal pada produk non-makanan khususnya produk perawatan tubuh, skincare, dan kosmetik. Walaupun sampai saat ini belum ada undang-undang yang mewajibkan produk-produk tersebut untuk mendapatkan sertifikasi halal MUI, namun produk lokal sudah berlomba-lomba untuk mendapatkannya sebagai nilai tambah di mata konsumen.

Apa saja sih titik kritis halal untuk kosmetik? Berikut adalah sebagian bahan-bahan yang biasa digunakan dan bisa bersumber dari hewani (sapi, babi, atau bahkan manusia) dan nabati (tumbuh-tumbuhan). Sumber lengkapnya dari sini ya.
  1. Plasenta - biasa digunakan pada produk hand body dan lotion untuk melembutkan kulit. Sering berasal dari hewan dan bahkan manusia.
  2. Gliserin - biasanya ada dalam campuran sabun. Ada yang hewani (babi dan sapi) serta nabati. Insya Allah yang sapi dan nabati halal untuk digunakan.
  3. Kolagen - biasa digunakan pada produk pelembab. 
  4. Vitamin - karena sifatnya yang tidak stabil, biasanya digunakan coating tambahan yang berasal dari gelatin
  5. Hormon - contohnya estrogen, melantonin, dll yang berfungsi untuk memberi efek lebih muda. Semua jenis hormon diekstrak dari binatang jadi harus dipastikan hewannya halal.
  6. AHA - senyawa kimia untuk mengurangi keriput dan memperbaiki tekstur kulit. Biasanya dibuat menggunakan media dari hewan.

Kutek adalah salah satu produk yang tidak boleh digunakan oleh seorang muslim saat sholat karena sifatnya yang menghalangi air wudhu. Namun, apakah jika ditambahkan halal dan breathable membuatnya bisa digunakan untuk sholat? Kutek yang halal berarti dia tidak menggunakan bahan baku yang diharamkan dengan kata lain tidak menggunakan produk hewani dari babi. Sedangkan klaim breathable sendiri yang dimaksudkan bahwa air dapat mempenetrasi lapisan kutek.

Nah saya adalah termasuk salah seorang yang gatel dan genit ingin pakai kutek karena sudah lama banget ga pakai, terakhir saat nifas anak kedua, 1.5 tahun yang lalu. Kebetulan ada teman yang tinggal di timur tengah sedang buka PO kutek halal dan breathable yang sedang diskon, jadi harganya lumayan lebih miring dari biasanya.

Sesampainya paket kecil berisi kutek, saya langsung mencoba memakainya. Warnanya cantik di tangan saya yang buluk, hihihi. Tapi setelah saya pakai beberapa lama, entah hati nurani saya ragu, hmmm... Apakah benar kutek ini bisa tembus air wudhu?

Sebelumnya berikut review singkat kutek halal dan breathable yang saya beli tersebut.

Merk: Mikyajy
Nama Produk: Breathable Nail Enamel
Shade: 905

Bagian belakang keterangan produk Mikyajy

Akhirnya saya pun melakukan eksperimen sederhana. Dengan membandingkan permeabilitas air pada kutek ini dan kutek lain yang tidak memiliki klaim breathable yaitu kutek dari Flormar.


Pada percobaan ini saya menorehkan kutek dengan ketebalan yang sama di atas kertas art paper (semacam yang di Majalah tapi lebih tebal, seperti pada katalog, tapi bukan karton). Setelah itu di atas kedua kutek dan di ats kertas tanpa kutek saya teteskan air.

kutek halal


kutek untuk wudhu
Penampakan setelah 15 menit
Seperti yang bisa dilihat di gambar di atas, setelah dibiarkan selama 15 menit, air merembes pada kertas yang tidak dilapisi kutek, sedangkan yang di atasnya ada kutek baik mikyajy maupun flormar sama-sama tidak tembus air. Kalaupun di dekat flormar terlihat rembesan, itu karena air bergoyang mengalir ketika kertas saya pindahkan.

Klaim Breathable pada kutek Mikyajy tidak memberikan jaminan bahwa kutek tersebut bisa digunakan saat berwudhu. Saya sendiri belum pernah mencoba kutek breathable lain seperti Inglot O2M breathable nail enamel atau merk lainnya. Harganya lumayan mahal ya, kecuali kalau ada yang mau ngirimin, hihihi. Tapi ini sangat mudah dilakukan dan bisa dicoba sendiri di rumah.

Beberapa percobaan bisa anda cari di youtube. Ada beberapa merk yang memerlukan kita menggosok-gosok kuku saat berwudhu untuk memastikan air masuk. Namun jika diperhatikan, dibandingkan dengan luasnya area kutek yang digosokkan air, air yang menembus biasanya hanya setengahnya (itu pun dengan cara digosok-gosokkan lama). Jadi sebenarnya kurang practical, masa wudhunya lebih lama dari sholatnya... Ehhhh

Kesimpulannya, jika anda ragu, sebaiknya gunakan memang ketika sedang berhalangan sholat saja. 

Sekian post ini, semoga bermanfaat :) 

Minggu, 08 Desember 2019

Berhenti Mengeluh dan Merengek

Minggu lalu karena ada sahabat suami yang menikah, kami sekeluarga pergi dan menghabiskan akhir minggu di Cirebon. Kota dimana beberapa bulan lalu kami tinggali sampai akhirnya suami dipindahtugaskan kembali ke Jakarta. Barang-barang kami sebenarnya pun belum terangkut semua ke Jakarta.



Masih teringat dulu dimana saya mengeluh pada suami bahwa kita tidak bisa tinggal lebih lama lagi di tempat itu. Tempat tinggal saya di Cirebon adalah serviced apartment di  sebuah hotel dengan luas sekitar 80 m2 yang terdiri dari sebuah ruangan besar (ruang keluarga dan ruang makan), sebuah kamar tidur yang cukup luas, pojok lemari, dan kamar mandi dengan bath tub yang cantik. Ya, kami tidak memiliki dapur dan hanya bermodalkan slow cooker dan rice cooker saja. Sebagian besar kami memesan makanan melalui room service, grabfood, ataupun gofood.

BACA JUGA: Rekomendasi Tempat Makan di Cirebon

Semenjak kepergian ayah saya pada bulan Juni 2019, kami memang jadi lebih sering ada di Depok. Ditambah lagi suami pun sudah lebih sering diperlukan oleh kantornya di Jakarta. Hidup kami berubah. Kami kembali tinggal di rumah orang tua saya, dimana ada 2 keluarga kecil lain yang hidup di sana dan 5 adik saya lainnya yang belum menikah. Memang rumah itu cukup luas. Ibu saya mendesainnya agar lantai bawah rumah bisa digunakan oleh anaknya yang sudah menikah, semua kamar dilengkapi kamar mandi jadi privasi terjaga.

Namun, ternyata tidak semudah itu. Rumah rasanya terlalu crowded dan mulai tidak sehat. Apalagi ketika gaya parenting saya mendapat kritik dari orang yang bahkan belum mempunyai anak. Kebayang dong panasnya seperti apa. Akhirnya kami melipir pindah ke apartment milik ibu saya yang masih ada di Depok. 

Apartment Studio. 24 m2. 1 ruangan dan kamar mandi. Dalam ruangan itu ada dapur, meja makan, dan tempat tidur 120x200 yang dapat dilipat ke dalam dinding. Dan kami keluarga muda dengan 2 orang anak mulai tinggal disitu. Setiap malam, suami saya tidur di kasur tiup karena kasur yang ada tentu saja tidak cukup.

Sebenarnya ada beberapa keuntungan ketika kamu tinggal di tempat yang kecil:
  • Lebih sedikit area yang menjadi sasaran berantakannya anak-anak
  • Anak-anak bisa melihat ibunya dengan mudah sehingga saya bisa dengan lebih leluasa melakukan berbagai hal seperti memasak dan membereskan rumah
Dan tinggal di apartment studio itu rasanya masih lebih baik daripada berada dalam rumah besar dengan terlalu banyak kepala keluarga.

Lalu perjalanan kami kembali ke Cirebon menjadi pengingat kembali bahwa hidup kami yang sebelumnya sangatlah nyaman. Fresh linen everyday, buffet breakfast, space for kids to run around, ke kantor hanya 5 menit, dan lain sebagainya. And yet, I was complaining about it before. Not feeling grateful. Suggesting (or more like nagging) that my husband should look for overseas transfer or other job opportunity.

Jadi teringat cerita Abu Nawas yang sering diceritakan dahulu jika saya tidak salah ingat. Seorang lelaki mengeluhkan pada Abu Nawas tentang rumahnya yang sempit dan istrinya yang mengeluh serta anaknya yang nakal. Abu Nawas pun menyuruhnya untuk menambahkan beberapa ekor ayam ke rumahnya. Keesokannya iya kembali lagi dan mengeluh bahwa hal bertambah buruk, namun Abu Nawas justru menyarankan untuk menambahkan beberapa ekor kambing ke dalam rumah. Keadaan tambah parah, namun Abu Nawas kembali menyarankan untuk menambah beberapa ekor bebek. Rumah lelaki itu pun makin sesak dan bau, istrinya makin marah dan kesal.



Sampai akhirnya Abu Nawas menyuruhkan mengeluarkan semua binatang itu. Keesokannya lelaki itu kembali lagi dengan wajah berseri dan mengatakan bahwa rumahnya terasa lebih lapang dan semua orang bahagia tanpa harus benar-benar memperbesar rumahnya.

Baca Cerita Lengkap Abu Nawas di sini.

Hikmah yang dapat saya ambil adalah kita harus mensyukuri apa yang kita miliki sekarang karena hal bisa saja bertambah buruk. Dan jika kita tidak bersyukur, sesungguhnya kita tidak akan pernah puas dan bahagia apalagi merasa content. 

Sebagai istri *ngomong sama diri sendiri*, jangan sampai sifat mengeluh, merengek, dan menuntut ini membuat suami mencari rezeki yang tidak halal. Jadi kepikiran, jangan-jangan ini juga salah satu faktor yang membuat para pejabat itu korupsi.

Semoga saya bisa belajar untuk berhenti mengeluh, menjadi pribadi yang lebih bersyukur dan mendukung apa yang dilakukan suami selama itu Halal. Bisa jadi karena saya selalu merasa tidak puas dengan pekerjaannya justru itulah yang membuat karirnya mandek... Iya gakkk

Once again, this is one of the random post about random things in my mind. Plus, sudah hampir habis ini batas tidak setor tulisan ke 1minggu1cerita. Hampir di kick saudara-saudara, hehehehe.


Rabu, 30 Oktober 2019

Secret I Only Share to Strangers




Sebenarnya tujuan awal saya mulai aktif menulis di blog adalah untuk media curhat selain tumblr yang sebelumnya sempat di blok pemerintah. Ingin curhat, ingin ditulis, tapi tak ingin dibaca. Jadi yang baca yang ga sengaja aja hahahaha. Saya memang tipe yang jarang membagikan tulisan organik saya terutama bagi keluarga ataupun yang saya kenal kecuali memang saya yakin ada faedahnya.

Ini bukan rahasia kelam atau aib sih sebenarnya. Bukan berarti saya tidak bersyukur juga.

Jadi ceritanya beberapa bulan yang lalu saat Ayah saya sakit dan harus dirawat di ICU selama 2 bulan lebih lamanya (sebelum akhirnya berpulang ke rahmatullah), saya mulai menyadari enaknya punya saudara banyak. Bagaimana tidak, selama 2 bulan lebih itu harus ada di antara kami yang standby di emperan Rumah Sakit menunggu jikalau ada panggilan dari dokter melalui speaker yang terpasang. Pasien yang dirawat ICU tentu saja tidak boleh ditemani keluarga di dalam ruangan karena tingginya resiko infeksi bagi pasien maupun pendamping.

Gimana rasanya? Lelah walaupun dari total 2 bulan itu mungkin jika di total saya hanya ada disana 3 minggu, karena anak-anak tidak mungkin terlalu lama tinggal di Rumah Sakit (awalnya masih booking kamar di hotel dekat RS, tapi lama-lama mayan ya sisss). Oh iya, perlu diingat bahwa kejadian Ayah saya jatuh sakit itu di Malang saat bekerja, kami bukan orang Malang dan tidak punya tempat tinggal di sana. Jadilah kami sekeluarga bergantian PP Jakarta-Malang, Cirebon-Malang untuk menjenguk ayah saya.

Alhamdulillah kami semua 9 bersaudara, jd minimal 2-3 anak menemani ibu saya di Malang. Walaupun menunggu, tapi melelahkan loh.. Fisik dan Psikis, deg deg ser setiap dengar panggilan dari speaker.

Nah, setelah pengalaman itu, saya jadi sempat berdoa kalau saya ingin juga punya anak banyak.

Dipost 2 hari sebelum Ayah saya berpulang, Alhamdulillab sempat kumpul full tim

Lalu apa yang terjadi, jeng jeng jeng. Saya hamil lagi dengan perkiraan waktu conceive nya berdekatan dengan meninggalnya Ayah saya.

Saya baru mengetahuinya setelah kehamilan menginjak hampir 6 minggu. Karena kebetulan saya memang tipe hamil kebo yang hampir tidak merasakan perubahan apa-apa kalau hamil.

Perasaan saya dan suami? Ya campur aduk

Di sisi lain, ya Allah cepat banget diijabahnya doa, apakah ini pengganti Ayah saya? Tapi di sisi lain, saya masih belum begitu siap mengingat kedua anak saya masih kecil dan butuh banyak perhatian. Walaupun setidaknya jarak antara anak kedua dan ketiga akan lebih jauh (yaitu 2 tahun) dibandingkan yang pertama dan kedua (19 bulan).


Aa dan calon teteh


Suami saya? Ya dia membayangkan bagaimana menghadapi 3 anak nanti... Dan yang paling ditakutkan adalah kalau sayanya stress dia juga yang kena kan hehehehe... Karena baginya, everything is easy as long as my wife doesn't get angry 😂


Diambil saat ngedate nonton Joker, kehamilan 18 minggu


Di lingkungan keluarga, adik saya (anak nomor 2) belum dikaruniai anak setelah tinggal 1 tahun lebih bersama (sebelumnya 2 tahun LDM), sedangkan istri adik saya yang lainnya (anak nomor 3) sedang mengandung dengan due date akhir tahun ini. Ditambah masih ada 4 sepupu lainnya di keluarga besar yang juga sedang mengandung. Saya takut ini akan menjadi pressure untuknya.

Akhirnya jadilah beberapa orang saja dalam keluarga yang mengetahuinya. Saya sendiri juga belum memberi tahu teman-teman dekat saya. Beberapa masih ada yang belum menikah, ada juga yang belum dikaruniai anak, dan saya hamil anak ketiga.

Masya Allah.

Terkadang saya bertemu dengan sesama ibu lain di playground dan bercerita bahwa saya sedang mengandung lagi. Iya ibu lain, orang asing yang mungkin saya tidak akan berjumpa kembali. Sama halnya saya akhirnya menuliskan hal ini di blog yang mungkin tidak akan ada yang membaca. Setidaknya orang yang tidak mengenal saya langsung di kehidupan nyata.

Selama ini saya memang selalu memakai baju yang longgar sehingga jika tidak diberitahu, orang tidak sadar bahwa saya sedang hamil. Belum lagi saya masih aktif berpergian dan beraktivitas bersama 2 bocah, yang satu digendong pakai carrier perut ketutupan, hehehhe. 

Sungguh bukan berarti saya tidak bersyukur. Walaupun harus diakui bahwa excitement kehamilan selanjutnya memang tidak setinggi yang pertama apalagi kalau jaraknya dekat.

Ada saatnya saya merasa overwhelmed dan merasa anak-anak saya adalah anchor bagi kemajuan saya (sebagai pribadi). Dan saya masih pada tahap belajar berdamai dengan diri sendiri dan mencintai peran saya sebagai ibu. Lalu Allah menentukan lain, dititipkannya saya 1 anak lagi.

Saya sering bercanda dengan suami ketika sedang hitung-hitungan uang. "wah ini kalo ga ada pengeluaran susu anak setahun, aku bisa beli tas louis vuitton loh satu tiap tahun" 😜🤪

Beberapa waktu yang lalu saya lewat di depan RS Bunda Menteng yang bersebelahan dengan fertility clinic terkenal Morula IVF. Tempat banyak orang melakukan bayi tabung. Parkirannya penuh sehingga agak menimbulkan kemacetan kecil jika ada kendaraan yang keluar masuk. Berapa biaya bayi tabung? Katanya sih harus menyiapkan minimal 80-120 juta tanpa jaminan berhasil ya (tetap Allah yang berkehendak). Berarti kira-kira itu biaya susu anak-anak selama 4.5-6 tahun lamanya. Hanya untuk mendapatkan seorang anak, belum biaya ke depannya. 

Jadi wahai kamu Sumayyah, syukurilah bahwa kamu dapatkan anak ini dengan percuma dengan proses kehamilan cenderung mudah dan biaya persalinan nyaman yang selalu ditanggung asuransi.

Maka Nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?

Jakarta, 30 Oktober 2019
Kehamilan 20 minggu

Selasa, 22 Oktober 2019

Review Buku Anak: Where Willy Went

Ammar, anak saya yang pertama, sekarang sudah berumur 3 tahun. Sedang cerewet-cerewetnya dan mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Tak terasa telah sampailah ia pada rasa keingintahuan darimana manusia berasal.

Ammar: Mama, adek keluarnya darimana?
Saya: Dari sini (menunjuk bagian bawah). Aa juga dulu dari sini.
Ammar: Oh, kalo masuknya darimana mah?
Saya: *Gelagapan*, hmmm jadi kalo suami istri saling menyayangi, nanti lama-lama dikasih Allah adek di perut. (Kebetulan Ammar sudah mengerti konsep suami-istri, dia tahu bahwa yang boleh cium di bibir itu suami istri, selain itu di pipi saja)

Yah, sebenarnya sih masih bisa teratasi. Hanya saja saya tidak menyangka kalau dari sekecil ini sudah perlu sex education. Tapi memang pemahaman tentang tubuh sendiri dan perbedaan laki dan perempuan sih kalau baca-baca memang dari kecil. Bisa baca di sini ya.

Karena pertanyaan Ammar mulai mengarah ke sana, saya khawatir suatu saat dia akan bertanya lagi untuk penjelasan yang lebih jelas dan tidak abstrak. Lalu saya teringat tentang suatu buku yang pernah dijual di sebuah forum ibu-ibu yang saya ikuti. Judul buku anak itu "Where Willy Went". Iseng lah saya cari di marketplace oren, eh ternyata ada dan harganya tidak sampai 70 ribu rupiah.


review buku where willy went


Buku karya Nicholas Allan ini pertama kali diterbitkan oleh Red Fox pada tahun 2004. Buku yang saya punya sendiri tidak mencantumkan sudah edisi cetakan yang ke berapa, namun buku ini dicetak di Malaysia. 


where willy went


Karena buku untuk Ammar biasanya ikut dibaca adiknya yang masih belum lancar bicara (umur 1. 5 tahun), maka sampai saat ini saya masih membatasi pengenalan Bahasa Inggris kepada anak-anak. Terakhir kali saat mereka kecanduan youtube, campuran Masha and the Bear dalam bahasa Rusia dan Inggris membuat Ammar suka membuat bahasa sendiri 🤪. Jadi saat saya membacakan buku impor biasanya masih sering saya artikan ke dalam bahasa Indonesia. Agar bisa mendapat manfaat dari read aloud, saya berusaha menggunakan artian bahasa yang sama dan konsisten setiap membacakan. 

Buku ini bercerita tentang perjalanan Willy si sperma kecil yang hidup di dalam tubuh Mr. Browne. Willy mempunyai kekurangan dan kelebihan tersendiri. Akankah ia dapat memenangkan Perlombaan Balap Renang yang akan diadakan dengan hadiah sebuah telur di dalam Mrs. Browne? Jawabannya ada di buku ini *atau di video YouTube yang saya embed di bawah*





Buku Where Willy Went ini sendiri tidaklah sulit untuk diceritakan kembali (terkadang ada kan buku anak yang jika kita baca/dongengkan kembali kurang enak/enjoy diartikannya). Penjelasan tentang bagaimana sperma dan ovum bertemu dibuat lucu dan menarik tapi tidak menyimpang dari ilmiahnya. Ide cerita yang sangat bagus menurut saya. Dan buku ini termasuk salah satu buku yang Ammar suka minta untuk dibacakan sebelum tidur atau di siang hari.

Sewaktu saya membeli buku ini, saya memang tidak mencari tahu terlebih dahulu isi detail buku ini. Namun jika anda ingin tahu bagaimana isi lengkapnya, di youtube ada versi read aloud oleh Greg Mitchell dalam bahasa aslinya tentu saja, Bahasa Inggris. 


Sebagai penikmat buku anak, menurut saya buku ini layak untuk dikoleksi. Kamu sudah punya?

Senin, 21 Oktober 2019

Review Buku: Uncensored #teronglyf by Olevelove


review buku teronglyf

Judul buku: Uncensored 18+ #teronglyf
Penulis: @olevelove/Citra Tiara Mustika
Penerbit: Kawan Pustaka
Cetakan Pertama: Agustus 2019
Jumlah Halaman: 250
Jenis Cover: Soft Cover
Harga Normal: IDR 99,000

Sudah lama sebenarnya ingin review buku ini. Buku ini saya baca sebulan yang lalu karena ada teman yang buka PO untuk buku ini di facebook. Jadi walaupun penulisnya adalah seorang selebgram yang lebih suka dipanggil tetegram, saya belum pernah sama sekali melihat post dan interaksinya di sosial media.

Kemarin tidak sengaja baca review pendek di google books dari seorang pembaca yang memang follower akun Instagram @olevelove. Katanya sih tidak begitu berbeda dengan apa yang selama ini dibahas di Instastory. Hanya saja jadi lebih terkumpul dengan rapih. Ada syukurnya juga saya karena memang belum pernah woro wiri di Instagramnya Mbak Citra, hehehehe.

Membaca buku ini apalagi jika di tempat umum mungkin akan membuat malu karena covernya 'terong' berembun. Ditambah judulnya, pasti dikira buku ini mirip-mirip kamasutra kali ya. Dicetak pertama kali pada bulan Agustus 2019, sampai saat tulisan ini dibuat sudah masuk ke cetakan enam. Yuhuuu, great job Mbak Citra! (sok ikrib)

Buku dengan tebal 250 halaman ini termasuk buku ringan yang sangat relatable dengan pasangan suami istri terutama yang sudah punya anak. Walaupun 250 halaman, tapi layout buku dibuat kekinian layaknya buku non fiksi jaman sekarang, tulisan besar, highlighted text, dan bahasa super ringan sehari-hari hampir mirip bahasa instastory. Untuk saya yang memiliki keterbatasan waktu untuk membaca (read: punya sedikit sekali waktu tenang tanpa gangguan krucil), buku ini bisa diselesaikan dalam 2 hari saja. Jadi saya rasa untuk yang kurang suka membaca pun mungkin masih bisa menikmati buku ini.

Jika anda mengira buku ini banyak mengulas tentang tips teknik berhubungan, maka anda salah. Satu-satunya tips secara eksplisit hanya ada di 5 halaman terakhir buku ini. Pada beberapa edisi PO disertai bonus sikat gigi. Yaa, tentu saja bukan buat menyikat gigi *wink

Buku ini perlu dibaca untuk pasangan suami istri, terutama yang sudah punya anak atau yang akan punya anak. Your life is about to change after kids, dude.


BACA JUGA: Pentingnya Babymoon

What a preface!

Kata pengantar dari penulis pun sungguh menarik dan benar adanya. Kita kaum wanita memang mendominasi sosial media. Kampanye untuk awareness kesehatan mental ibu itu banyak, tapi untuk ayah itu jarang, padahal mereka mengalami dampak juga loh setelah punya anak.

Di buku ini, penulis membahas banyak hal yang mempengaruhi kesehatan hubungan pasangan suami istri. Mulai dari hubungan suami-istrinya sendiri termasuk urusan finansial, hubungan dengan mertua, sampai dengan hubungan dengan Yang Maha Esa. Jadi gak langsung kesana ya, gaes. Porsi yang diambil penulis pun secukupnya dan tidak menggurui tapi ada benarnya.

review buku uncensored teronglyf
Couldn't agree more

Mbak Citra juga bercerita bagaimana kehamilan dan pasca lahiran mempengaruhi kehidupannya. Belum lagi baby blues dan drama perASIan yang saya rasa banyak Ibu yang mengalaminya juga. Walaupun rasa-rasanya buku ini mungkin lebih banyak dibaca wanita, tapi ada banyak insight yang sangat bagus untuk dibaca oleh para suami demi kehidupan rumah tangga yang lebih harmonis.

teronglyf
Salah satu yang bikin ngakak

Jadi apakah buku ini worth the hype? It is! Karena buku ini membahas hal yang sebenarnya tabu untuk dibahas dan bahkan mungkin tidak pernah kita diskusikan dengan pasangan halal kita selama ini. Selain itu, beberapa hal yang selama ini mungkin membuat kita kurang percaya diri, ternyata memang normal untuk dialami. Banyak yang bikin kita manggut-manggut, banyak juga yang bikin ngakak. Saya salut dengan penulis yang berani membuka sedikit dapurnya (dan menurut saya masih dalam batas).

Penulis buku ini menyarankan untuk membaca buku 5 love languagenya Gary Chapman. Belum selesai tapi isinya bagus deh dan ternyata rating di goodreadsnya 4.2... Bukunya membantu kita untuk memahami bahasa cinta yang kita gunakan/inginkan. Hal ini penting untuk diketahui dan dipahami dan tentu saja akan ada hubungannya dengan si #teronglyf tadi..  Kita bisa ikutan quiznya untuk mengetahui bahasa cinta kita, walaupun memang pembahasan detail ada di bukunya sih.

Lalu ada efeknya ga ke saya? Sebenarnya sih sebelum baca buku ini, saya dan pasangan memang sedang berbenah diri dan buku ini hanya sebagai affirmasi saja bahwa memang perlu berbenah. Terasa sekali memang setelah hubungan suami-istri lebih harmonis, rumah jadi lebih hangat. Says yang sehari-hari berkutat dengan anak-anak pun lebih jarang marah dan kesal atas tingkah laku anak-anak. Anak-anak sendiri mungkin karena berkurang negative vibenya dari saya menjadi anak-anak yang lebih adorable dan menggemaskan. Hari-hari bersama mereka terasa lebih menyenangkan.

Kalo penasaran, buku ini banyak kok dijual di marketplace. Versi e-booknya juga tersedia di playstore (bisa ke link ini). Kalau kurang modal ya bisa cari pinjaman ke teman, saya rasa pasti ada deh temannya yang punya buku ini, hehehe...


Thanks for writing this, Mbak Citra :)

Senin, 14 Oktober 2019

Cleansing Balm Battle: Ponds, Heimish, Banilla


ponds cleansing balm


Beberapa minggu yang lalu, iklan Pond's muncul di Instastory saya. Isinya tentang berbagai macam produk Pond's untuk make up removal. Ada beberapa varian micellar water yang disesuaikan dengan jenis kulit kita. Tapi saya tidak begitu tertarik karena sudah setia dengan Garnier Oil Infused Micellar Water. Namun satu produk lagi menarik perhatian saya, Pond's sekarang punya CLEANSING BALM! Wow, tentu saja saya tertarik dan kebetulan sedang ada diskon di Marketplace.



Tahapan favorit saya dalam skincare adalah First Cleanser (Oil Based). Selama ini saya menggunakan cleansing oil dari Hada Labo dan Senka. Untuk cleansing balm, saya baru pernah mencoba Heimish Cleansing Balm, itupun sample sizenya. Sebenarnya cleansing balm Banila lah yang booming, namun harga sample size Heimish lebih murah jadi itu lah yang saya beli. Memang sensasi memakai cleansing balm itu lebih fulfilling. Cleansing balm yang seperti butter itu, ketika bertemu dengan panas tubuh di tangan mulai meleleh menjadi minyak dan melunturkan dosa masa lalu eh maksudnya makeup dan kotoran yang ada di wajah.

Harga

Ok, balik lagi kenapa saya sangat excited dengan cleansing balm Pond's, karena dia adalah Pond's, merk yang bisa kita temui dengan mudah di minimarket.
Pond's Cleansing Balm - IDR 92.000 untuk Netto 44 ml (tapi sering diskon, harga terendah selama ini adalah IDR 59.000)
Heimish All Clean Balm - IDR 165.000-200.000 untuk Netto 120 ml, IDR 13.500-20.000 untuk Sample Size 5 ml
Banila Co. Clean It Zero Original - IDR 219.000 untuk Netto 100 ml, IDR 20.000-30.000 untuk Sample Size 7 ml
Kalau dihitung harga per ml, sebenarnya Heimish yang paling murah, disusul Ponds (jika tidak diskon), lalu Banila.

banila heimish ponds
Banila (sample) - Heimish (sample) - Ponds (full size)

Kemasan, Bentuk Fisik, dan BPOM


Untuk kemasannya sendiri karena saya tidak pernah memegang full size nya Banila dan Heimish, jadi masih belum bisa membandingkan secara objektif. 

Kemasan Ponds adalah jar plastik yang sayangnya tidak dilengkapi dengan spatula untuk mengambil produk. Sedangkan kemasan sample Heimish mirip kapsul kopi, ada kotaknya tapi tutupnya mesti dikelet (bahasa apa pulak iniii). Kemasan sample banila masih lebih "sopan", mini jar plastik walau tanpa kotak ataupun segel. 

Semua warna cleansing balmnya adalah putih dengan konsistensi yang hampir mirip. Namun cleansing balm milik Ponds adalah yang paling cepat meleleh saat bertemu dengan panas tubuh.

Di antara ketiganya, heimish lah yang paling beraroma semacam floral namun bukan mawar ataupun melati dan masih bisa tercium saat sedang memakai produk, ponds memiliki bau agak mawar namun tipis sekali (setelah liat kemasannya memang dicantumkan mengandung 100% Organic Rose Extract), banila memiliki aroma yang subtle seperti produk mahal (wkwkwkw, saya tidak jago mendeskripsikan bebauan). Saya sih tidak terganggu dengan adanya bebauan ini.

Ketiga produk ini telah terdaftar di BPOM dengan nomor registrasi sebagai berikut.

Pond's Cleansing Balm - NA49191205053
Heimish All Clean Balm - NA26181207044
Banila Co. Clean It Zero Original - NA26181212213

Removal Power

Untuk menguji kekuatan removalnya, saya mencobanya pada tiga produk: eyeliner, lipstik, dan maskara. 

Tes removal power pada eyeliner (Esqa Liquid Eyeliner)

Pertama adalah eyeliner. Eyeliner yang digunakan untuk mengetes kekuatan removal masing-masing cleansing balm ini adalah Esqa Liquid Eyeliner yang bersifat waterproof. Masing-masing eyeliner diberikan cleansing balm dengan jumlah sama dan diberi tanda: P untuk Pond's, H untuk Heimish, dan B untuk Banila. Lalu dipijat dengan gerakan memutar selama 10 detik lalu dibilas dengan air (saat dibilas air dibasuh seadanya dan tidak dikeringkan dengan handuk). 

Hasilnya, eyeliner yang diberikan banila lah yang paling pudar warnanya. Disusul oleh ponds lalu heimish.

1st - Banila, 2nd - Pond's, 3rd - Heimish


Tes removal power pada Maybelline Superstay Matte Shade Self Starter

Produk selanjutnya yang saya gunakan adalah Maybelline Superstay Matte yang memang terkenal dengan ketahanannya yang cukup awet walau diajak makan gorengan. Dengan metode yang sama seperti pada eyeliner di atas, hasilnya yang dioleskan dengan Pond's lah yang paling pudar, disusul Heimish lalu Banila. 

1st - Pond's, 2nd - Heimish, 3rd - Banila

ponds cleansing balm
Tes removal power pada L'oreal Miss Manga Waterproof


Yang terakhir saya cobakan ke maskara L'oreal Miss Manga Waterproof. Semua pasti setuju bahwa maskara adalah produk makeup yang paling sulit untuk dihilangkan. Saya sendiri selama ini selalu menggunakan micellar yang mengandung minyak untuk membersihkan mascara (pre-cleanse) sebelum akhirnya melakukan double cleansing.

Untuk menilai keefektifan pada mascara agak susah. Perlu dilihat pada gambar pertama, maskara yang diujikan untuk Pond's memang lebih pendek, sehingga lebih baik fokus pada kepudaran hitamnya maskara. Menurut saya pemenangnya Pond's lagi, sedangkan Heimish dan Banila bisa dibilang seri.

1st - Pond's, 2nd - Heimish & Banila (Seri)


Jika dilihat dari harga (apalagi kalo diskon dan kemudahan produk tersebut didapatkan) serta keefektifan dari uji yang saya lakukan di atas, pemenangnya adalah Pond's. Namun tes yang saya lakukan hanya dengan memijat selama 10 detik, pada kenyataan aslinya biasanya lebih lama lagi kan. 

Namun jika anda ingin lebih teliti lagi dalam memilih produk, anda dapat membandingkan komposisinya di cosmily.com.

Cosmily.com adalah website untuk para enthusiast makeup dan skincare. Di website ini kita dapat melihat komposisi suatu produk beserta efeknya pada kulit. Kita juga bisa membandingkannya dengan produk lainnya. Selain itu dilengkapi juga dengan review dari anggota yang terdaftar.

Cosmily.com front page


banila review
Contoh informasi produknya seperti ini, informatif banget kan.

Saya ingin bandingkan ketiga produk ini di website cosmily, namun ternyata untuk produk ponds belum terdaftar akhirnya saya tambahan produk ini dengan menuliskan informasi komposisinya sesuai dengan urutan yang ada di kemasan.

Komposisi Pond's Cleansing Balm

Siwer juga mata ini ngetik komposisinya manual karena tidak menemukan komposisi yang bisa tinggal copy-paste dari website pond's. 


Setelah klik 'Submit a Product', jeng jeng langsung lah keluar hasil seperti ini

ponds cleansing balm
Pond's Cleansing Balm on Cosmily

Sayangnya website cosmily hanya bisa menampilkan perbandingan 2 produk saja, tidak bisa 3 sekaligus, jadi saya edit dan merge ya agar bisa gampang dibandingkan ketiganya.

comparison on cosmily

Nampaknya gambar di atas kurang jelas karena tampilan dari handphone ataupun gambar yang cukup panjang ke samping. Biar saya jabarkan ya

  • Dari ketiga produk di atas, Banila saja yang memiliki 1 produk high hazard yaitu 'Fragrance'. Namun sebenarnya Pond's juga memiliki 'Perfume' pada komposisinya, namun tingkat bahayanya tidak ter-rating oleh cosmily.
  • Produk pond's memiliki paling banyak 'Positive Effect' dari data yang ditampilkan. Buat saya pemilik kulit kering dan umur hampir kepala 3, anti aging serta moisturizing cukup penting dan kedua poin ini dimiliki oleh semuanya. Untuk anti aging, ponds memiliki 6 bahan yang mendukung anti aging pada komposisinya, banila 1, heimish 3. Sedangkan untuk moisturizing, pond's 3, banila 1, heimish 2. Hmmm, pond's menang lagi nihh
  • Banila memiliki tingkat comedogenic paling tinggi yaitu 2, sedangkan yang lainnya 1.
  • Pond's memiliki tingkat Fungal Acne Feeding paling tinggi yaitu 7 (Banila hanya 2 dan Heimish 3). Nah bagi yang memiliki fungal acne harap hati-hati ya. Apa itu fungal acne bisa cek disini ya.


Jadi mau pilih yang mana? Saya sih Pond's dulu yaaa... Nanti kalau suplai popok dan susu anak baru coba-coba cleansing balm yang lebih bagus dan mahal lagi, hehehhe


Selasa, 01 Oktober 2019

Buku Wajib Pegangan Orang Tua: Berteman Dengan Demam

Berawal dari festival buku online (yang memberikan harga diskon tentunya), akhirnya saya membeli sebuah buku kesehatan yang ditulis oleh Dr Arifianto Apin. Mamah muda jaman sekarang mana (terutama domisili jadebotabek) yang ga kenal dr. Apin, dokter spesialis anak tempat para ibu mencari ketenangan karena tidak mudah memvonis anak stunting dan pendekatan yang digunakannya RUM (Rational Use of Medicine). Pengikut Akun Instagram @dokterapin sendiri sudah lebih dari 200k, jadi bisa dibilang dokter selebgram. Hehehehehe




Judul buku: Berteman dengan Demam
Penulis: dr. Arifianto, Sp.A & dr. Nurul I. Hariadi, FAAP
Penerbit: Kata Depan
Cetakan Pertama: Oktober 2017
Jumlah Halaman: 250
Jenis Cover: Soft Cover
Harga Normal: IDR 78,000

berteman dengan demam
Cover depan

buku dr apin
Cover belakang

Awalnya buku in masih tertumpuk bersama buku-buku baru lain yang masih bersegel. Lalu suatu waktu, anak saya demam. Seringnya ketika demam, bapaknya anak-anak langsung menyuruh saya membawa anak ke UGD Rumah Sakit walaupun baru demam 1 hari saja. Akhirnya saya meminta suami untuk membuka dan membaca buku ini (sementara saya sibuk menenangkan anak saya yang sakit). Duh membayangkan antrian UGD yang lama saja sudah membuat saya tidak nyaman, belum lagi banyak potensi virus dan bakteri lainnya yang dapat tertular pada kita dari Rumah Sakit.

Berikut adalah daftar isi bukunya

Di dalam buku ini, penulis memudahkan kita untuk melakukan analisis pendahuluan sendiri terlebih dahulu sebelum pergi ke Rumah Sakit, seperti suhu badan anak (menggunakan termometer), apakah anak rewel, apakah ada gejala lain yang menyertai seperti flu atau diare, dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk penanganan yang lebih tepat dan kalaupun harus dibawa ke dokter, hal ini dapat membantu diagnosis dokter lebih akurat.


Buku ini juga memiliki layout yang tidak membosankan dan menarik (yang saya perhatikan memang begitu tren buku non fiksi saat ini) dan cocok untuk kaum millenial. Bahasa yang digunakan juga mudah dipahami oleh orang yang awam dengan dunia kedokteran.

buku dokter apin

Buku ini sangat cocok untuk dimiliki oleh orang tua terutama yang memiliki anak kecil. Boleh juga jadi kado saat teman kita lahiran karena pastinya akan ada momen dimana kita panikan saat anak demam.

Sekian review singkat dari saya, semoga berguna ya :)


Rabu, 11 September 2019

Review: Make Over Powerstay Demi Matte Cover Cushion Shade N30

Karena rajin check-in di webnya sociolla Bulan Agustus kemarin, saya dapat kupon diskon 15% (walaupun ngincernya mah yang 30%). Dan ketika cushionnya Make Over diskon 20%, langsung tidak pikir panjang untuk mencheckoutnya ditambah tambahan diskon 15% lagi. Lumayan kan.

makeover powerstay demi-matte cover cushion

BACA JUGA: Review Pixy Dewy Cushion

Harga Retail: 215.000 (bisa lebih murah sampai dengan 20% di marketplace)
Pilihan Shade:
Makeover sendiri menyediakan 6 warna pilihan yang sesuai dengan kulit orang Indonesia. Berdasarkan swatch resmi yang ada saya dengan PDnya pilih warna N30 Natural Beige. Tengah-tengah gitu. Untuk merk lain sebelumnya seperti Pixy dan Emina, saya memilih aman di warna tergelap mereka (yang masih agak keputihan).

(Referensi lain: warna foundation yang paling cocok dan sama dengan warna kulit saya adalah Maybelline Fit Me Matte + Poreless Shade 130 Buff Beige)


Swatch Resmi Pilihan Warna Cushion MakeOver
Ada website yang bisa membantu dalam mencari shade foundation yang pas antar merk dengan cara memasukkan 1-2 foundation yang cocok dengan kita (makin banyak referensi yang dimasukkan, makin bagus), namanya findation.com. Namun sayang referensi untuk MakeOvernya masih kurang lengkap.


Packaging

Kemasannya khas makeover, elegan hitam. Cushion di dalamnya juga berwarna hitam dan bertekstur doff. Dilengkapi dengan applikator yang bolak balik berwarna hitam. Applikator ini sendiri diklaim antibakteri dan tahan air, sehingga tidak menyerap produk dan dapat memberikan coverage yang maksimal.

Nah loh, ada penampakannya... Maafkan mamak ga bisa foto di tempat sepi dan tenang

review cushion makeover


Sejujurnya saya termasuk orang yang santai saja dengan komposisi makeup. Mau ada paraben juga gapapa, itu kan pengawet biar produk lebih tahan lama dan ga jamuran. Namun jika ingin extra cautious, kita bisa mengecek komposisi dari makeup kita di cosdna.com. Dalam website itu terdapat informasi banyak produk kosmetik. 

Tampilan dan Informasi tentang MakeOver Cushion di CosDNA

Setelah melihat informasi di atas pasti jadi terfokuskan pada Methyl methacrylate. Senyawa ini adalah komponen plastik yang kegunaannya dalam kosmetik adalah untuk mengisi pori-pori dan garis halus. 

Produk ini sendiri sudah mengandung SPF 50/PA+++, namun  bagi saya tetap saja seperti ga afdol kalau tidak memakan tabir surya terlebih dahulu. Bebas sihhh


Aplikasi dan Coverage

First impression, agak kaget karena produk yang terambil cukup banyak karena saya kebiasaan terlalu menekan cushion. Cushion saya yang ada sudah mulai pada kering jadi harus lebih ditekan (nah ini ni jeleknya cushion, cepet kering, udahlah isinya setengah foundation biasa, sering dipakai ataupun engga masa pemakaiannya akan cenderung sama. Antara karena memang produknya habis atau kering :| ).

Setelah disesuaikan, dalam sekali tap bisa dipakai hampir semua muka loh. Dan coveragenya medium to full. Tapi berasa bukan kulit saya awalnya, walaupun setelah itu terasa lebih ringan.

makeover powerstay
Atas - sebelum, Bawah - sesudah
Bisa dilihat foto si mbok di atas, ada banyak imperfection seperti bagian bawah mata agak sedikit puffy dan gelap, beberapa bekas blemish di jidat dan pipi serta kemerahan dan pori-pori di sekitar cuping hidung yang pesek wkwkwkw. Semuanya cukup tersamarkan dalam satu layer. 

Dalam pengap

BACA JUGA: Review Purbasari Pore Perfecting BB Cushion

Ketahanan

Saya memakai cushion ini setelah sholat dzuhur jam setengah 1 siang. Sampai sekitar jam 7 , masih terlihat kalau cushionnya masih ada. Awet banget, padahal saya tidak pakai primer, dan beberapa kali wudhu dan DIUSAP! Tapi memang di dalam ruangan terus. Dari semua cushion yang pernah saya coba, saya rasa ini yang paling tahan.

Mau cobain tahan berapa lama tapi takutnya malah bablas dan ketiduran masih pakai make up (Walaupun suka tidak sempat skincare rutin tiap hari, tapi kalau masalah cleansing itu nomor 1 bagiku). Jadi mumpung anak-anak lagi jinak, saya bersihkan deh. Ngga difoto juga soalnya sudah malam dan cahayanya sudah tidak sama.


Overall? 

Dari 3 cushion lain, tentu saja Make Over paling menang. Namun perlu diingat juga kalau harganya 100ribu lebih mahal dari Pixy, Purbasari, Emina. Worth to buy, tapi yang modis (modal diskon) kaya saya, ya tunggu diskon. Heheheheh


Bonus (yang bikin sakit mata), maap ya emang ga jago pake mascara

Kamis, 29 Agustus 2019

Review Buku: Inilah Jalan Hijrahku oleh Rene Suhardono

Sudah lama tidak mengulas buku, padahal wacana yang dibuat awal tahun adalah rutin review buku minimal sebulan sekali di #rabubuku. Dasar Sumayyah si Wacana.

Karena flash sale kemerdekaan yang lalu, saya jadi membeli sebuah buku yang dibanderol 17ribu sahajaaa... Buku tersebut adalah


rene suhardono


Judul buku: Inilah Jalan Hijrahku "From Hopelessness to Acceptance"
Penulis: Rene Suhardono dan Intan Yamuna
Penerbit: Mizania
Cetakan Pertama, September 2018
Jumlah Halaman: 179+
Jenis Cover: Soft Cover
Harga Normal: IDR 59,000

Buku ini ditulis oleh suami-istri Rene Suhardono dan Intan Yamuna. Jujur, saya tidak tahu siapa Rene Suhardono, walaupun seiring membaca buku, ternyata beliau termasuk influencer dan tim sukses Jokowi saat menyalonkan diri menjadi Presiden pertama kali, dan juga Anies Baswedan saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Cukup aktif di dunia politik rupanya. Maafkan kekudetanku ya Bang Rene, no offense. Hehehehe...

Buku ini sendiri menceritakan tentang perjalanan hijrah mereka berdua. Bagaimana hidup mereka sebelumnya dan turning point yang akhirnya membuat mereka hijrah, dan bagaimana perubahan yang dirasakan setelah hijrah.

intan yamuna


Walaupun saya tidak tahu bagaimana sosok Bang Rene dan Mbak Muna sebelumnya, namun Bang Rene dalam bukunya dapat mendeskripsikan bagaimana kehidupannya walaupun tidak sepenuhnya eksplisit. Di buku ini juga terlihat jelas bahwa mereka mencoba untuk rendah hati tanpa merasa paling benar namun sangat berkeinginan mengajak orang lain untuk ikut hijrah juga menjadi lebih baik.

buku rene suhardono

Okay, akhirnya saya googling juga Bang Rene yang ternyata sudah cukup dikenal sebagai life coach/career coach/ dan semua titel-titel pekerjaan yang keren dan panutan. Tapi siapa sangka, walau terlihat keren di sosial media dan sering woro wiri di stasiun televisi, ternyata Bang Rene dan Mbak Muna mengalami banyak cobaan yang menguji keutuhan rumah tangga mereka. Lagi-lagi, detailnya tidak disebutkan ya, (yeeee kepo aja lo sum, wkwkwk).

Terlepas dari apa masalah sesungguhnya (tetap ya, naluri lambe muncul), menurut saya apa yang dirasakan Bang Rene sangat relatable dengan masa sekarang seperti FOMO (Fear of Missing Out) dan lain-lain... Oh sosial media. Hayooo ngaku siapa yang suka pusing sama jumlah like dan engagement rate 😛. Tidak aneh sih karena Bang Rene kan kerjaannya banyak terkait dengan public relation.

Layout buku ini menyenangkan dan tidak membosankan, cocok untuk anak muda zaman sekarang. Fontnya berbeda ukuran, yang penting dihighlight, penggunaan bahasanya juga tidak kaku, campuran bahasa Indonesia dan Inggris (wah bang Ivan Lanin ga suka nih). Jadi walaupun buku ini ada 179 halaman, mungkin bisa dengan mudah dihabiskan dalam satu kali duduk, walaupun saya membacanya dalam 3 hari di sela-sela menyusui anak kalau tidak ketiduran.

Saya salut sekali dengan penulis yang mau berbagi proses hijrahnya melalui buku ini. Apalagi jika kita pernah di kutub berkebalikan, pasti akan terasa sekali bedanya dan betapa hidayah itu indah. Beda dengan saya yang memang sudah terkondisikan kondusif dari kecil, tapi ya begini-begini aja. Suka kagum sendiri sama orang yang misalnya dulu ajep-ajep sosialitas, berubah jadi berhijab dan sholehah... Duhhh mantappp...

Logikanya gini nih, kalau yang cerita pengalamannya mantan preman kan dia jadi bisa kasih insight betapa ga bagusnya jadi preman dan mengapa kita harus bertobat dan beriman. Karena fitrah manusia kan suka wondering what's on the other side. *mulai otoy deh sum*

Jadi, jika anda merasa ada yang kurang dalam hidup padahal semuanya terasa sudah sempurna, atau sedang dalam kesulitan yang rasanya tidak ada jalan keluarnya, atau simply ingin baca buku ringan namun berfaedah, This book is for you!

Happy Reading :)


Jumat, 23 Agustus 2019

Belajar di Akademi Instagram


Tanggal 20 Juli 2019 yang lalu, saya berkesempatan mengikuti Akademi Instagram. Akademi Instagram adalah sebuah program pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan digital para wirausahawan muda di Indonesia. Acara ini dibuat oleh Instagram (dan Facebook Indonesia), diorganisir oleh Kompas TV, dan didukung oleh BEKRAF.

Katanya sih ini acara "Akademi Instagram" yang pertama di dunia. Kenapa Indonesia? Indonesia adalah pengguna Instagram terbanyak di Asia Pasifik, serta masuk ke dalam Top 5 untuk pengguna Akun Instagram Bisnis di dunia.

Pada acara ini, Instagram mengumpulkan para pakar dan praktisi yang akan membagikan insight seputar industri kreatif, teknik pemasaran digital, pembuatan konten kreatif, teknik beriklan di Instagram dan Facebook. Instagram juga akan menghadirkan para wirausahawan muda yang telah sukses mengembangkan bisnisnya untuk berbagi kisah sukses. Rangkumannya akan saya jabarkan di bawah tapi mohon dimaklumi otak emak-emak yang sudah mulai terbatas yaaa dan tentunya lebih efektif kalau datang sendiri ke acaranya.

Sasarannya sendiri adalah minimal 1000 wirausahawan muda yang bergerak di 16 subsektor industri kreatif BEKRAF di kota Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Tapi dari pengalaman di Jakarta kemarin saja, saya rasa hampir lebih dari 500 peserta. Antriannya panjang sekali, sampai-sampai acara berjalan terlambat karena panitia harus menyediakan ruangan tambahan yang akan memperoleh relay dari ruangan utama, Aruba Room The Kasablanka di Mall Kota Kasablanka.

Saran saya datanglah minimal 15 menit sebelum jam registrasi di mulai, agar anda mendapatkan tempat yang nyaman. Acara dengan peserta pelaku bisnis biasanya cenderung giat untuk menuntut ilmu.

Sekelumit antrian, aslinya lebih panjang lagi sampai keluar-keluar dari hall kasablanka
Acaranya sendiri dibagi menjadi 5 sesi, oleh karena itu butuh waktu seharian penuh. Jadi lebih baik kosongkan agenda anda jika memang mau mengikuti kegiatan ini.

Sesi 1: Kupas Tuntas Instagram Bisnis oleh Ferdy Nandes (Kepala Bagian Bisnis Berkembang & UKM Facebook & Instagram)


Pada sesi ini Mas Ferdy berbagi tentang mengelola Instagram bisnis dengan baik. Bagaimana caranya? Dengan rutin membuat konten agar menarik perhatian pelanggan untuk melakukan pembelian serta beriklan di Instagram (yaiyalah, inti dari acara ini sebenarnya kan ini). Beberapa poin lainnya antara lain:

  • 6 foto pertama itu penting, pastikan ada deskripsi dan info. (kenapa 6? soalnya orang belum tentu scroll pas visit, kalau 6 foto pertama menarik, mengundang orang melihat ke bawah.
  • Manfaatkan Instastory, sekarang instastory lebih populer dan lebih sering digunakan oleh orang. Isinya bisa dimasukkan tentang produk/jasa yang kita jual, cara membuatnya, backstage (siapa yang membuat atau staff yang terlibat). Bisa ditambahkan fitur questions dan polling.
  • Selalu sesuaikan dengan brand kita, jangan lupa tambahkan hashtag.
  • Instagram Live juga meningkatkan brand awareness, setelah live bisa disimpan jadi IGTV. 
  • Usahakan mereply dan responsif terhadap komentar dan DM dari customer. Manfaatkan fitur quick replies.
  • Bisa beriklan lewat instastory, caranya bisa ke business.instagram.com/a/toolkit atau ke @InstagramforBusiness

Sesi 2: Membuat Konten Kreatif oleh Dimas Anggakara (Konsultan Kreatif Digital Facebook & Instagram)


Pada sesi ini dijelaskan tentang content yang efektif di sosial media yang tentunya sangat berbeda dengan media cetak ataupun televisi. Pada media televisi contohnya, klimaks suatu iklan diletakkan pada bagian akhir agar mengundang orang untuk menontonnya sampai akhir, sedangkan pada sosial media, jika 3 detik pertama tidak menarik maka orang akan cepat-cepat scroll lagi. Pengguna sosial media memang benar-benar memiliki attention span yang lebih rendah. Beberapa poin lainnya adalah:

  • Pesan yang ingin disampaikan sebaiknya bersifat: Fokus, Langsung, Jangan terlalu banyak/panjang (untuk menangkap perhatian audience dengan cepat)
  • Manfaatkan lingkungan di sekitar terlebih dahulu untuk membuat content.
  • Desain konten tanpa suara, karena 70% pengguna tidak menggunakan suara saat melihat konten.
  • Regulasi 20% Teks. Jadi Teks jangan sampai lebih dari 20% dari gambar atau visual iklan.
  • Caption sebaiknya jangan terlalu panjang atau ada see more nya. (Hmmm, yang ini agak susah ya kalau mau nulis deskripsi produk kan panjang).

Kemarin kebetulan contoh-contoh kontennya milik brand-brand besar yang sudah punya banyak tim untuk content pastinya. Banyak tips memaksimalkan instastory (bahkan tanpa menggunakan applikasi tambahan) dan bisa dilakukan sendiri. Atau bisa juga memanfaatkan applikasi Inshot. Kunjungi creativehub.fb.com disini kita bisa desain dan preview iklan kita gimana jadinya.

facebook creative hub


Sesi 3: Menguasai Facebook Ads Manager oleh Yohny Chan (Manajer Mitra Bisnis Facebook & Instagram)


Pada sesi ini sebenarnya lebih baik dibuat workshop dengan menggunakan komputer (emang sudah disuruh bawa) karena teknis sekali, tapi pada kenyataan di lapangan, ngga dibuka akhirnya. Di sesi ini banyak banget hal baru dan betapa mudahnya sosial media menargetkan penggunanya dengan iklan-iklan yang ada. Jadi inget dulu suka ada iklan kaos tulisannya "Istri Terbaik yang lahir di Bulan Mei" wkwkwk... Bisaan aja, padahal itu kan karena dia tau data kita.

Langkah penting dalam membuat iklan (selain contentnya) adalah:

  • Pilih Tujuan/Objektif yang Tepat (mau brand awareness kah, atau agar mendapat traffic, serta tingkat konversi yang ditargetkan)
  • Tentukan Audiens (basicnya seperti age, gender, location. Bisa juga custom audience atau bahkan menargetkan pemirsa yang sudah loyal customer dan yang serupa dengannya). Jelaslah sudah kenapa saya dikejar-kejar iklan Sociolla mulu. :p
  • Format Iklan yang diinginkan (bisa lihat pilihannya di ads manager)
  • Di ads manager juga bisa tau berapa CTR (Click to Ratio) iklan kita. Kalau lebih dari 1% itu artinya target audiens yang kita tentukan sudah sesuai. Tapi jika dibwah 1% masih kurang bagus.
  • Tips tambahan: Bagi yang sudah memiliki website commercenya sendiri, disarankan menggunakan pixel untuk menjadi plugin di web kita.

Untuk lebih jelasnya bisa ke facebook.com/ads/create atau Applikasi Facebook Ads Manager

Tidak lama setelah dari acara ini saya sempat coba pakai facebook ads manager, tapi masih lieur, dana yang digunakan juga lebih banyak dengan impression yang lebih sedikit dibandingkan jika saya menggunakan fitur simple promote post nya Instagram. Hmmmm

Sesi 4: Menguasai Dunia Ekonomi Digital sharing antara Andy Victor (Head of Creative Tokopedia), Anto Motulz (CEO Kreavi), dan Handoko Hendroyono (Co-founder Filosofi Kopi)


Pada sesi ini, saya sudah tidak mencatat banyak, lebih banyak mendengarkan saja. Dan jadinya lupa. Hahahaha.. Maaf yaa

Sesi 5: Cerita Sukses Pebisnis Lokal sharing antara Julian Tanoto, Arif Hidayat, Merrie Elizabeth


Okay, guilty. Di sesi ini, saya sudah cabut karena sudah jam 5 sore lewat dan coffee break sore pun ditiadakan karena keterbatasan waktu plus kata orang rumah si caca badannya anget (selalu dia mah kalo emaknya ngabur bentar). Walaupun sebenarnya menarik banget sih pasti kisah sukses dari pengusaha muda yang memanfaatkan media online untuk marketingnya.

akademi instagram jakarta
Beberapa pengisi acara


Catatan untuk Penyelenggara Acara:

  • Seluruh peserta diharuskan membawa laptop beserta charger, namun sayangnya saat acara berlangsung, laptop tidak dipakai sama sekali. Mungkin aslinya untuk praktek FB Ads Manager. Tapi kemarin karena keterbatasan waktu dan tempat, hanya ditunjukkan cara pemakaiannya sekilas dan link untuk mempelajari lebih lanjut.
  • Lebih tepat waktu dan strict saja, agar acara tidak molor panjang.
  • Isi acara bagus, namun formatnya kurang efektif, lebih baik dibuat kelas kecil seperti gapura digitalnya Google. Jadi lebih intim. Saya yakin kok untuk menjelaskan hal teknis tidak perlu tataran manager, yang penting ilmunya tersampaikan, kan.
  • Karena lumayan banyak yang harus "diproses" lebih enak menjadi beberapa pertemuan kali ya (maafkan aku dan mommybrain ku ini)
Overall, Terima kasih untuk penyelenggara, semoga acara ke depannya bisa lebih baik lagi. Inisiasi dan Inisiatifnya sangat saya appresiasi.

akademi instagram jakarta
Thanks Dila, udah ngasih tau acara ini