Selasa, 22 Oktober 2019

Review Buku Anak: Where Willy Went

Ammar, anak saya yang pertama, sekarang sudah berumur 3 tahun. Sedang cerewet-cerewetnya dan mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Tak terasa telah sampailah ia pada rasa keingintahuan darimana manusia berasal.

Ammar: Mama, adek keluarnya darimana?
Saya: Dari sini (menunjuk bagian bawah). Aa juga dulu dari sini.
Ammar: Oh, kalo masuknya darimana mah?
Saya: *Gelagapan*, hmmm jadi kalo suami istri saling menyayangi, nanti lama-lama dikasih Allah adek di perut. (Kebetulan Ammar sudah mengerti konsep suami-istri, dia tahu bahwa yang boleh cium di bibir itu suami istri, selain itu di pipi saja)

Yah, sebenarnya sih masih bisa teratasi. Hanya saja saya tidak menyangka kalau dari sekecil ini sudah perlu sex education. Tapi memang pemahaman tentang tubuh sendiri dan perbedaan laki dan perempuan sih kalau baca-baca memang dari kecil. Bisa baca di sini ya.

Karena pertanyaan Ammar mulai mengarah ke sana, saya khawatir suatu saat dia akan bertanya lagi untuk penjelasan yang lebih jelas dan tidak abstrak. Lalu saya teringat tentang suatu buku yang pernah dijual di sebuah forum ibu-ibu yang saya ikuti. Judul buku anak itu "Where Willy Went". Iseng lah saya cari di marketplace oren, eh ternyata ada dan harganya tidak sampai 70 ribu rupiah.


review buku where willy went


Buku karya Nicholas Allan ini pertama kali diterbitkan oleh Red Fox pada tahun 2004. Buku yang saya punya sendiri tidak mencantumkan sudah edisi cetakan yang ke berapa, namun buku ini dicetak di Malaysia. 


where willy went


Karena buku untuk Ammar biasanya ikut dibaca adiknya yang masih belum lancar bicara (umur 1. 5 tahun), maka sampai saat ini saya masih membatasi pengenalan Bahasa Inggris kepada anak-anak. Terakhir kali saat mereka kecanduan youtube, campuran Masha and the Bear dalam bahasa Rusia dan Inggris membuat Ammar suka membuat bahasa sendiri 🤪. Jadi saat saya membacakan buku impor biasanya masih sering saya artikan ke dalam bahasa Indonesia. Agar bisa mendapat manfaat dari read aloud, saya berusaha menggunakan artian bahasa yang sama dan konsisten setiap membacakan. 

Buku ini bercerita tentang perjalanan Willy si sperma kecil yang hidup di dalam tubuh Mr. Browne. Willy mempunyai kekurangan dan kelebihan tersendiri. Akankah ia dapat memenangkan Perlombaan Balap Renang yang akan diadakan dengan hadiah sebuah telur di dalam Mrs. Browne? Jawabannya ada di buku ini *atau di video YouTube yang saya embed di bawah*





Buku Where Willy Went ini sendiri tidaklah sulit untuk diceritakan kembali (terkadang ada kan buku anak yang jika kita baca/dongengkan kembali kurang enak/enjoy diartikannya). Penjelasan tentang bagaimana sperma dan ovum bertemu dibuat lucu dan menarik tapi tidak menyimpang dari ilmiahnya. Ide cerita yang sangat bagus menurut saya. Dan buku ini termasuk salah satu buku yang Ammar suka minta untuk dibacakan sebelum tidur atau di siang hari.

Sewaktu saya membeli buku ini, saya memang tidak mencari tahu terlebih dahulu isi detail buku ini. Namun jika anda ingin tahu bagaimana isi lengkapnya, di youtube ada versi read aloud oleh Greg Mitchell dalam bahasa aslinya tentu saja, Bahasa Inggris. 


Sebagai penikmat buku anak, menurut saya buku ini layak untuk dikoleksi. Kamu sudah punya?

4 komentar:

  1. Tertarik.
    Kira-kira untuk usia 8 tahun masih cocok tidak ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurutku sih bisa mbak... lebih cocok malah hehehe

      Hapus
  2. Thanks for sharing this book, mbak Sumayyah. Saya pernah mendengar bahwa ini buku bagus utk menjelaskan darimana seseorang berasal, kemudian saya lupa judulnya. Senang sekarang bisa ingat lagi judul dan pengarang buku ini. Nanti kalau Anak saya mulai ingin tahu, saya bisa kasih buku ini. By the way, Salam kenal. Saya suka dengan section Books Review nya blog ini. Sukses selalu yah mbak!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mbak sudah mampir dan liat review buku sayaa... Senangnya :)

      Hapus