Tampilkan postingan dengan label netflix. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label netflix. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 15 Mei 2021

Review Film: Oxygen

Akhirnya nulis review film perdana di blog ini setelah bingung mau nulis apa dan hampir (lagi-lagi) di depak dari 1minggu1cerita karena sudah 5 minggu tidak setor. Hehehehe.


Kebetulan filmnya baru rilis di netflix tanggal 12 Mei 2021 yang lalu, sehari sebelum lebaran. Berhubung sudah syawal, jadi saya mulai nonton lagi :p Merasa bersalah aja gitu kalo netflix-an pas bulan Ramadhan. Hadeuhhhh, padahal harusnya ibadah mah minimal konstan ya setelah Ramadhan (jangan dicontoh ya gaes).

Jujur pas awal memasukkan film ini ke 'my list', saya hanya membaca sinopsis pendek di halaman netflix dan trailer singkatnya. Pemainnya nampak familiar, aktris cantik Perancis Melanie Laurent, yang juga bermain di Inglorious Basterds

Cerita bermula saat seorang wanita terbangun dalam sebuah tabung cryogenic dengan kadar oksigen terbatas dan lokasi yang tidak diketahui. Tanpa ingat identitas ataupun alasan mengapa ia berada dalam tabung tersebut, wanita ini mulai mengumpulkan sedikit demi sedikit petunjuk melalui serpihan ingatannya dan bantuan asisten komputer pintar yang terhubung dengan cryogenic tersebut. Dr Elizabeth Hansen adalah seorang peneliti terkenal yang memenangkan banyak penghargaan di bidang sains dan ironisnya sekarang dia terjebak di dalam cryogenic yang tak lain adalah hasil kerjanya sendiri. 



Film ini sebenarnya sudah mulai digarap dari sebelum pandemi dan mulai shooting pada Juli 2020 setelah status pandemi resmi pada Maret 2020. Ada beberapa elemen terkait seperti wabah dan virus dimasukkan ke dalam film ini. 

Setengah perjalanan film, sedikit sekali petunjuk yang kita peroleh tentang mengapa Liz, nama panggilan Dr Elizabeth Hansen, bisa terperangkap, siapa dalang di balik semua ini. Baru lah setengah terakhir, mulai terungkap. Namun penulis skenario film ini cukup pintar memutar balik ending film ini. Saya sendiri sih tidak menyangka bahwa ternyata bip bip bip... Supaya tidak spoiler. Apakah Liz bisa mengungkap penyebab dirinya berada pada kondisi tersebut sebelim kadar oksigen habis? 


Film science fiction berdurasi 100 menit dan bergenre thriller ini cukup menarik dan menghibur. Cukup twisted setelah 5/6 film dan ending yang diserahkan kembali kepada penonton bagaimana menginterpretasikannya.

Ini salah satu film yang patut dimasukkan daftar moviedate bersama pasangan. Bisa dinikmati oleh pria dan wanita.

Rating Pribadi: 4 dari 5




Minggu, 03 Februari 2019

Teracuni Nonton Drama Korea! Review Memories of the Alhambra

Saya adalah salah satu dari sedikit orang yang tidak terkena wabah korea sama sekali. Baik filmnya, lagunya, ataupun dramanya. Bukan anti, tapi memang tidak tertarik. 

Filmnya beberapa kali pernah nonton tapi karena memang ceritanya bagus dan banyak yang merekomendasikan. Musiknya? Mmm saya ga ngerti bahasanya, aneh kalau dengan musik tapi ga tau artinya. Kdramanya? Cuma pernah nonton Full house waktu SMA 15 tahun yang lalu (ya Allah, tuwir banget aku) itupun karena semua orang nonton.

Saya termasuk malas jika harus streaming ilegal dan lebih suka memakai Netflix. Beberapa bulan terakhir ini di Netflix makin banyak konten lokal dari berbagai macam negara selain Amerika. Contohnya The Night Come For Us nya Iko Uwais untuk konten dari Indonesia. Begitupun dengan konten dari Korea, buanyakkk banget yang masuk. Dan atas rekomendasi kuat teman, dia menyarankan Memories of the Alhambra yang kebetulan jadi Netflix Originals.

BACA JUGAWAJIB TONTON DI NETFLIX UNTUK (YANG BERJIWA) EMAK-EMAK

Baiklah, saya coba menonton episode pertamanya. Cukup perjuangan dan memang tidak habis dalam sekali duduk (namanya juga mamak lyfe, banyak gangguan). Saya terbiasa menonton sitcom dengan durasi 20-40 menit. Drama korea panjangnya 1 jam lebih. Alamakkk perjuangan buat saya, namun saat sampai di akhir episode pertama... this series got me hooked. 


review indonesia memories of the alhambra

Genre: Fantasi, Misteri, Romantis
Sutradara: Ahn Gil-Ho
Penulis: Song Jae-Jung
Jumlah Episode: 16 (60 menit/episode)
Periode Tayang: 1 Desember 2018 - 20 Januari 2019 (1 minggu 2 episode)

Plot: *NO SPOILER* Cerita ini bermula saat seorang remaja lelaki bernama Jung Se-Joo mencoba untuk menjual game yang dia buat kepada seorang Investor terkemuka. Sang investor yang bernama Yoo Jin Woo, yang diperankan oleh Hyun Bin, datang ke kota Granada yang terletak di bagian Selatan Spanyol. Alih-alih bertemu dengan Jung Se-Joo, Yoo Jin-Woo mencoba game tersebut dan bertemu dengan rival beratnya Cha Hyung-Seok yang juga tertarik untuk membeli game tersebut. Petualangan Yoo Jin-Woo di Granada tak lepas dari Jung He-Joo, pemilik Bonita Hostel tempat Jin-Woo menginap yang ternyata adalah kakak kandung Se-Joo. Konflik mulai bermunculan saat ternyata ada error/glitch dalam game tersebut, belum lagi Jung Se-Joo yang menghilang.

Pendapat dari mata orang awam:

Ide ceritanya menarik dan untuk saya yang skeptis sama drama korea, Memories of Alhambra menawarkan ide cerita yang cukup berbeda. Walaupun teteppp ya kok kayanya drama korea selalu melibatkan salah satu kaya bingit melintir yang satu orang susah

Di tengah-tengah episode biasanya banyak flashback, terkadang lebih dari sekali namun ditambah hal yang tidak diperlihatkan sebelumnya. Terkadang saya suka fast forward biar cepat, namun di akhir episode pasti ada aja yang bikin penasaran ingin nonton episode selanjutnya. Syukurnya saya baru mulai nonton MoA ketika mendekati tamat, jadinya tidak perlu menunggu lama sampai semua episode dirilis. 

Oh iya, saya termasuk yang agak sulit mengingat nama korea yang pendek-pendek, jadi perlu lebih dari 5 episode sampai akhirnya saya hapal siapa yang dimaksud dengan nama tersebut 😛

Unsur romansa di drama ini tentu saja ada, tapi tidak mendominasi dan super cheesy. Bagi aku yang suka nyinyir dan ga bisa liat yang romantis berlebihan, ini cukup pas. Bahkan dari 16 episode, ciumannya cuma 2x di episode 11 dan 14. Kok tau cum? Iyaaa, soalnya kebetulan banget pas nonton episode yang ini, nontonnya bareng anak saya yang sulung dan doi jadi cengar cengir ga mau nutup mata. Hadeuhh.. Untungnya bukan yang heboh kaya di serial TV barat, cuma kecup manis aja gitu...

Sejujurnya, kalau saya punya uang banyak, saya juga tertarik untuk membeli game AR (Augmented Reality) yang dibuat Se-Joo ini. Konsepnya menarik seperti Pokemon Go, jadi kita harus benar-benar bergerak untuk memainkannya dan sangat mungkin untuk dikomersialkan dengan menggandeng banyak penyedia jasa lain seperti restoran dan tempat-tempat lainnya. Bukannya tidak mungkin di masa depan bakal beneran ada game semacam ini.

Dan karena saya ga tau artis korea, saya ga tau kalo pemeran utamanya itu aktor papan atas korea. Malah pas awal-awal nonton mikirnya "ganteng apanya deh, perasaan gantengan artis indonesia". Ofkors setelah itu kena protes teman-teman pecinta drakor. Katanya Hyun Bin itu termasuk aktor korea yang ganteng bukan cantik kaya yang lain. Hmmm, bener juga sih, masih "laki". 

Karena mau nulis review ini, saya jadi baru tau kalo Memories of the Alhambra (MoA) adalah come back debut nya Hyun Bin ke TV setelah lebih dari 4 tahun. Dan Park Shin-Hye, pemeran wanita utamanya, juga salah satu aktris papan atas Korea. Lalu pemeran Jung Se-Joo, ternyata adalah anggota grup band, EXO (Tau dan sering dengar namanya karena adik-adik saya suka K-Pop, but again ngga tau lagunya yang mana, hihihi). Tapi pastinya jajaran pemain MoA ini mempunyai daya tarik tersendiri untuk pecinta K-Drama dan K-Pop.

pemain memories of the alhambra
Dari Ki-Ka: Hyun Bin (Yoo Jin-Woo), Park Shin-Ye (Jung He-Joo), Chanyeol EXO (Jung Se-Joo)

Sebagian besar syuting serial ini dilakukan di Granada makin membuat saya ingin berkunjung ke sana. Granada adalah salah satu kota di Spanyol yang cukup kental jejak peninggalan Islamnya selain Seville dan Cordoba. Kawasan Andalusia ini memang salah satu bucket list saya. Ditambah, negara Spanyol mempunyai living cost yang cenderung lebih rendah daripada kawasan Eropa lain khususnya Eropa Barat. Waktu saya berkunjung ke Barcelona musim panas 2016 yang lalu, saya sangat terkesan bahwa dengan 10 Euro saya bisa belanja bahan makanan lebih banyak dan berkualitas daripada di Indonesia. *Lohhh, jadi melenceng pembicaraannya.*

BACA JUGA: Barcelona, Camp Nou Experience

Alhambra Palace di Granada, source: getyourguide.com 

Demikian review dari saya yang awam korea dan baru saja teracuni. Sangat tidak menutup kemungkinan ke depannya akan teracuni yang lain, walaupun sampai saat ini belum terkena dan mencoba drama korea lainnya. Hehehehe...

Rabu, 13 Juni 2018

Wajib Tonton di Netflix untuk (yang berjiwa) Emak-Emak


Kemajuan teknologi jaman sekarang mulai mendukung industri kreatif untuk semakin maju. Contohnya saya, dulu waktu SD hobi banget beli kaset dan VCD di Disctarra (kayanya sekarang sudah tutup ya, ketauan deh anak 90annya). Lalu masuklah era mp3 yang 1 CD memuat ratusan lagu dan DVD yang walau bajakan kualitasnya bagus. Masuklah saya jadi pengguna pirated content. Tapi sekarang saya langganan Netflix dan Spotify, saya baru sadar saya anaknya engga bajakan sekarang. Hehehehe.

Walaupun tuntutan kehidupan (alias 2 under Twos) tidak memungkinkan saya untuk sering-sering netflix and chill, ada beberapa tontonan yang menurut saya sayang untuk dilewatkan (iya dong, kan udah langganan, hehehe) dan emak-emak relatable banget.

Genre: STANDUP Comedy, 16+
Durasi: 1 jam 4 menit

Pertama kali dikasih tau teman, “sum, lo tau Ali Wong ga?” Jadilah saya kepoin IGnya Ali Wong dan langsung berkesimpulan dari foto-foto dan captionnya, ini tipe ibu-ibu favorit saya, satir dan realistik. Saya coba lah nonton Netflix spesialnya doi ini. Ya Allah, itu dari awal sampai akhir saya ga berhenti ketawa beneran, padahal saya tipe yang suka jarang ketawa kalo nonton apa-apa walaupun dalam hari meyakini dan mengiyakan bahwa yang ditonton itu lucu (jadi saya bisa tuh nonton mulai dari kartun, HIMYM, 2 Broke Girls dengan muka lempeng tapi ditonton terus. 


Semua joke yang dilempar Ali Wong sangat relatable terutama oleh emak-emak, mulai dari melahirkan, mengurus anak, kehidupan rumah tangga terutama setelah memiliki anak. Walaupun ada beberapa joke yang cukup vulgar kalau untuk orang Indonesia, tapi ya tetap aja saya ngakak-ngakak.

Favorite Lines:
·     I tried being a stay-at-home mom, for eight weeks. I like the stay-at-home part.
·      My mom saw me struggle with breastfeeding and she was very discouraging about it, and she was like, "Why are you breastfeeding? I raised you on formula and look how shiny your hair is." She was like, "Are you falling for that bullshit slogan, 'breast is best'?" I was like, "No... I do it because breast is free”



Genre: STANDUP Comedy, 16+
Durasi: 1 jam

Saya nontonnya setelah nonton hard knock wife, lebih bagus nonton ini dulu soalnya ini sebelum si Ali Wongnya melahirkan jadi doi belum dapat gambaran penuh mengerikannya bagaimana, hehehhee. Tapi tetap sih lucu, soalnya ga jauh-jauh dari masalah pernikahan, feminism, dan adulthood.

Favorite Lines:
“It takes so little to be considered a great dad, and it also takes so little to be considered a shitty mom,”


Genre: TV Shows, TV Comedy, 16+
Durasi: 7 episodes masing-masing 30 menit

The Let Down sebenarnya serial TV Australia yang mulai popular setelah diadopsi Netflix. Ceritanya Audrey, seorang ibu baru dengan anak berumur 2 bulan. Segala macam permasalahan ibu baru ada disini, mulai dari sleep deprivation, mompetition sampai pertemanan dengan ibu-ibu senasib, how to deal with the in-laws, stay at home mom, dan banyak lagi, setidaknya pasti ada yang bisa kita relate sama kehidupan kita sehari-hari. Yang kurang blm ada masalah GTM atau picky eater, atau permasalahan anak langsing (mungkin karena bayi bule mah gede-gede semua, ga ada yang stunting kaya di Indonesia).  Isinya ada 7 episode dengan durasi engga lebih dari 30 menit, jadi lumayan nyicilnya bisa dapet pas lagi nyusuin sambil nidurin anak, hehehehe. Serial ini akan berlanjut ke season 2.

Favorite Episode: S01E05 Supermom



4)     Netflix Good Girls (2018) (ditambahkan 22/07/2018)
Genre: TV Shows, Crime TV Shows, TV Dramas, Crime TV Dramas, TV Comedies, US TV Shows, 13+
Durasi: 10 episodes masing-masing 40 menitan

Serial ini bercerita tentang tiga orang suburban mother, Beth, Ruby, dan Annie,  yang sedang dihimpit masalah. Beth dengan cicilan rumahnya yang tidak dibayar karena sang suami memakai uangnya untuk selingkuh, Ruby dengan anak perempuannya Sara yang sakit dan membutuhkan dana tidak sedikit untuk membeli obat khusus, dan Annie (yang juga adik kandung Beth) yang hidup serba pas-pasan dan terancam kehilangan hak asuh anaknya. Ide gila pun muncul untuk merampok supermarket yang berakhir dengan mereka harus berhadapan dengan geng kriminal lainnya. 


Cerita serial ini tidak berat, lumayan kocak dan lucu namun menarik untuk diikuti setelah mencoba pilotnya. Ada muka familiar di serial ini yaitu pemeran Dean, suami Veth, yang dimainkan oleh Matthew Lillard yang tidak bukan adalah pemeran Shaggy dalam Scoobydoo. Agak aneh sih liatnya karena terbiasa dengan karakter Shaggy.  Serial ini akan berlanjut ke season 2 pada tahun 2019.

Favorite Episode: S01E03 Borderline




5)     Modern Family (ditambahkan 24/08/2018)
Genre: TV Shows, TV Comedies, Sitcoms, US TV Shows
Durasi: Setiap season ada 23 episode, setiap episode 21-22 menit. 

I know i know, gw basi banget ya baru nonton Modern Family sekarang padahal serial ini sudah ada dari tahun 2009, berarti saat saya masih di tingkat 2 atau 3 kuliah. Kebetulan saya baru mencoba nontonnya setelah serial ini resmi masuk netflix beberapa bulan yang lalu. Namun di netflix baru sampai season 8, sedangkan di channel resminya ABC sedang ongoing Season 9. 

Serial ini bercerita keluarga besar Jay Pritchett beserta istrinya, Gloria, yang muda dan anak tirinya Manny, lalu keluarga anak perempuan Jay, Claire Dunphy, beserta suaminya Phil dan ketiga anaknya, serta anak laki-laki Jay, Mitchell Pritchett, beserta pasangan sesama jenisnya dan anak perempuan mereka. Keberagaman karakter dan latar belakang semua orang dalam keluarga ini lah yang membuatnya menarik untuk diikuti dengan permasalahan sehari-hari dan sangat konyol.

Favorite Episode: Baru sampai S02E04, sejauh ini sih hampir suka semua dan suka ngakak-ngakak sendiri. Setiap episode pun biasanya ada closing statement yang quotable abis.




Ada ga yang pernah kamu tonton? Semoga list sering diupdate kalo saya nemu waktu curi-curi nonton ya.