Rabu, 19 September 2018

Review Buku: Buku Anak Seri Odong-Odong Dongeng



Review buku ini sebenernya sudah pernah saya post di Instagram saya karena sebenarnya saya mau tertib bikin review buku setiap hari Rabu, tapi nyatanya.. Yahhh begitulah.

Sebagian odong-odong dongeng yang Ammar punya

Buku Anak Seri Odong-Odong Dongeng diterbitkan oleh Naura Publishing. Fisik bukunya sendiri adalah board book berisi 20 halaman. Harga normal buku ini adalah 49.000 namun kita bisa menemukan harga sampai dengan 35.000 di marketplace seperti Shopee dan Tokopedia. Kalau tidak salah Ammar sudah punya 6 judul seri odong-odong dongeng ini. Apa yang membuat buku ini menarik bagi saya dan Ammar?

Berbeda dengan buku dongeng lainnya, pendekatan yang dimiliki buku ini cukup unik. Cerita yang disajikan adalah cerita fabel yang biasanya pernah kita dengar, namun ada twist di akhir cerita. Misalnya akhir cerita dari Kura-Kura dan Kelinci, sang kelinci kembali lagi untuk menolong kura-kura bersama-sama menuju garis finish. Atau misalnya di cerita Harimau dan Monyet, harimau melawan bayangannya sendiri di danau, namun tidak sampai berakhir mengenaskan, melainkan hanya kelelahan dan harimau sadar bahwa dia bukanlah yang terkuat dan tidak boleh sombong. Hal ini bagus untuk pendidikan karakter anak.


Biasanya cerita selesai hanya sampai halaman 10, lalu sisa 10 halaman laginya apa? Isinya adalah alternatif dari cerita, di sini ada ruang diskusi kita yang membacakan dengan si anak berkaitan dengan dongeng tersebut. Misalnya saja, kalau kelinci tidak tertidur bagaimana ya, apa yang akan terjadi. Atau jika kelinci dan kura-kura bertanding permainan lain bukan berlari, kira-kira bagaimana ya, siapa yang akan menang? 


Ruang diskusi ini lah yang menurut saya adalah keunikan dari buku ini. Anak saya sendiri masih 2 tahun sebenarnya, selama ini masih lebih banyak saya bacakan sampai cerita utamanya selesai saja. Karena anak saya masih pada tahap menjawab ini apa, itu apa, belum sampai bagian menjelaskan 'bagaimana jika'. Oleh karena itu buku ini memang diberikan keterangan cocok untuk umur 3 tahun ke atas. Bagian ini mengembangkan imajinasi dan kreativitas serta logika dasar anak.

Bagian belakang buku

Namun, ada yang saya tidak suka dari buku ini, tapi ini pendapat saya saja ya. Ada beberapa binatang yang saya tidak suka gambarnya, karena aneh dari kehidupan nyata. Ya memang buku anak memang suka memberikan warna berbeda pada binatang dibandingkan yang ada pada kehidupan nyata. Tetapi beberapa binatang di seri buku ini bentuknya bisa disalah artikan. Anak saya sendiri memang pecinta fabel, jadi dia tidak masalah dengan gambarnya, Dia masih bisa memahami bahwa binatang berwarna ungu. Tapi ini hanya masalah ciri khas yang menggambar saja sih. Masih jauh lebih bagus, daripada saya yang ga punya darah seni ini yang menggambar. Hehehhehee

Contoh gambar semut yang agak mirip burung
Odong-Odong Dongeng Tikus dan Singa

Overall, saya cukup menyarankan untuk memiliki buku ini sebagai koleksi di rumah. Enaknya, buku ini dijual eceran, jadi bisa coba satu dulu. Saya agak terganggu soalnya kalau harus membeli satu paket berisi banyak buku, padahal belum tentu suka. Jaman sekarang marketingnya kaya gini soalnya, udah gitu dibuat PreOrder pula, pengen tau review jujurnya jadi ga bisa. Eitsss, jadi curcol... Mungkin paketan seri buku anak yang ini kapan-kapan saya review.

8 komentar:

  1. Noted. Sepertinya buku ini akan saya cari untuk koleksi. Terima kasih banyak mba.

    BalasHapus
  2. Wahhh..anaku juga suka buku mba apalagi klo gmbrny lucu sprti di atas dan br sadar sprtinya kmi udah lama gak jalan ke tokbuk makanya di rumah yg dibahas bukunya itu melulu, cobalah nti sy cari buku sprti ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, gambarnya khas dia.. emang anak kecil kadang gitu, satu buku puluhan kali dibaca ngga bosen-bosen, kitanya yang bacain capek.. hahaha

      Hapus
  3. waaaa jadi pengen beli buku ini mb, anakku yang kecil sejak bisa baca, apaaaa aja dibaca. sekarang lebih banyak baca buku buku kakaknya

    BalasHapus
  4. Lucu-lucu ya, ih saya kok gak pernah kepikiran ngintip buku anak di marketplace ya, ketauan saya jarang buka marketplace hahaha.
    Saya biasanya beli di toko buku, kalau online biasanya beli buku ke teman penulis aja.
    Kayaknya sesekali ngintip marketplace gak dosa ya, buat cari buku anak tapi hahaha

    BalasHapus
  5. Setuju dengan review-nya. Per akhir 2020 ini anakku udah punya 13 buku Odong-odong Dongeng, dan semua buku bisa dibilang menarik dari segi cerita dan artwork. Maklum, bapaknya penggemar seni, jadi begitu liat kualitas artwork dari seri ini, langsung niat koleksi semua set padahal dompet udah jejeritan (-__-) "

    Overall, ini adalah salah satu set karya anak bangsa yang recommended untuk putra-putri kita.

    BalasHapus