Sabtu, 22 September 2018

Mudah, Cepat, Nyaman Membuat Paspor Bayi di Cirebon


Setelah sebelumnya post saya tentang membuat paspor bayi untuk anak pertama saya di awal 2017 sepertinya sudah obsolete.

Kali ini kami membuat paspor untuk Caca melalui kantor imigrasi kelas II Kota Cirebon. Kenapa di Cirebon?
  • Sekarang kami paling banyak menghabiskan waktu di Cirebon, suami ditugaskan di kota ini.
  • Antrian kota Depok yang selalu penuh.
  • Karena paspor Ammar dan Ayahnya itu paspor biasa, jadi untuk paspor Caca pun sepertinya tidak penting harus e-paspor. Toh keuntungan free visa epaspor belum begitu banyak selain jepang (yah ini masih mungkin dikunjungi) dan brazil (yang ini kejauhann)
  • Ada temen SMP saya kerja di sini. Hahahay... 
Eits, walaupun teman saya kerja di sini, tapi saya tetap mengikuti prosedur yang ada ya.

Berdasarkan hasil googling, kita harus melakukan pendaftaran via whatsapp ke nomor 082320009000 dengan format berikut #NAMA#TGLLAHIR#TGLLAYANAN


Lalu tunggu jawaban yang berisi jadwal kita harus hadir dengan membawa persyaratan. Ehhh tetapi whatsapp ku ga dibales-bales, jadilah nanya ke teman gimana prosedur untuk bikin paspor bayi. Untuk bayi dan lansia ada antrian prioritas dengan kuota 20 per hari tanpa daftar whatsapp bisa go show tapi mesti dari pagi jam 7 (Alhamdulillah loh jam 7 pagi, bukan jam 5 pagi).

Mumpung paksu lagi cuti, jadilah kita pergi ke Imigrasi pagi hari sambil membopong Ammar yang belum mandi dan masih pakai piyama. Kalau caca mah ofkors udah dimandiin dan wangi, wong dia kan mau foto paspor.

Wow, Meskipun kelas II ternyata kantor imigrasi Cirebon lebih besar dari Depok (kelas II) dan Jakarta Pusat (kelas I) yang pernah saya datangi loh. 

Tampak depan kantor imigrasi
Satu yang menarik pas masuk ada pengambilan paspor mandiri drive thru, gaya bener udah kaya mekdi.


Jadi ceritanya kita tinggal scan resi terus nanti diambil di loket depannya lagi.


Gaya banget lah pokoknya. Kekurangannya jalur drive thru ini sama kaya jalur mobil mau parkir, jadi kalau ramai malah menghalangi yang lainnya. Oh iya parkiran mobilnya juga lumayan gede, no worries. Kalo dulu setiap ke imigrasi depok saya naik ojek atau di drop dikarenakan parkirnya yang hese pisan.


Saya dan gembolan sampai jam 7 tepat dan mengantri di loket pengambilan nomor. Tidak ramai, namun sudah ada 2 lansia di depan saya, jadi Caca dapat antrian nomor 3. Setelah diberi nomor antrian, petugas akan memberikan formulir untuk diisi. Beberapa syarat selain dokumen penting seperti surat pernyataan bisa dibeli di koperasi yang ada di lingkungan kantor imigrasi. Koperasi ini menyediakan semua yang anda butuhkan untuk keperluan imigrasi.

Di samping koperasi ada beberapa toko makanan yang menawarkan menu cukup variatif dari bubur ayam sampai gado-gado. Jadi kalau sampai sini belum sarapan bisa sarapan dulu. Karena walaupun pengambilan antrian di jam 7, namun layanan baru dimulai pada pukul 8 pagi.


Jam 8 teng, nomor antrian mulai dipanggil. Jika anda sedang berada di area kantin, tidak usah khawatir ga kedengeran, ada halo-halo alias speaker besar pemanggil antrian. 
Pertama, kelengkapan kita akan dicek dulu di loket informasi.


Untuk nembuat paspor baru untuk bayi yang diperlukan sebagai berikut:

  • Buku Nikah Orang Tua
  • KTP Orang Tua
  • Paspor Orang Tua
  • Surat keterangan dari orang tua (bisa dibeli di koperasi)
  • Kalau hanya ada 1 orang tua yang hadir ada surat kuasa dengan tanda tangan dan materai
Semua persyaratan diperbanyak ke dalam kertas berukuran A4 (jangan dipotong). Yah pokoknya kalau fotokopi di koperasinya sudah paham lah. Oh iya. kemarin paspor saya ketinggalan di Depok, jadi saya bawa print foto halaman identitas paspor saja. Alhamdulillah diterima.


Dari sini selanjutnya kita tinggal menunggu untuk dipanggil ke loket pemasukkan dokumen. Biasanya sambil ditanya keperluan bikin paspornya apa. Oh iyaaa, paspor kan ada 2 edisi tuh, yang halaman 48 dan 24. Karena selama ini paspor saya ga pernah penuh sampai ganti buku atau bahkan setengahnya, saya jadi kepikiran untuk memilih yang 24 halaman aja. Ternyata paspor 24 halaman itu hanya untuk TKI. 



Setelah submit dokumen, tinggal tunggu untuk dipanggil foto. Ga lama kok jedanya, ga sampai 10 menit. Untuk anak bayi fotonya dipangku ibunya, ibunya pakai jilbab putih yang disediakan biar jadi background. Hehehe...


Suka sama layout dan desain interiornya imigrasi cirebon yang dalam satu ruang terbuka, jadi kalo ada shady business keliatan

Disini juga disediain loket khusus untuk lansia dan disable sampai untuk yang memakai niqab loh biar ga keliatan orang pas foto mengangkat cadarnya.



Setelah foto, anda tinggal membayar paspor via pos indonesia atau bank BNI. Nah kalau kantor imigrasi lain (pembanding saya Depok dan Jakarta Pusat) saya harus pergi dulu dari kantor imigrasi untuk menemukan kantor pos atau bank BNI. Tapi di Cirebon semua dekat, ATM BNI ada di bagian depan kawasan kantor imigrasi, sedangkan mobil pos ada di kawasan parkir. Jadi meminimalisir kita lupa bayar juga karena bisa sesegera mungkin. Paspor dapat diambil paling lambat 3 hari kerja setelah pembayaran.

Oh iya, ruang tunggu kantor imigrasi cirebon ini cukup nyaman, ditambah lagi mereka menyediakan snack dan minum gratis. A really nice gesture.



Selain itu yang bawa anak-anak juga tidak usah khawatir karena disediakan arena playground serta ruang menyusui.



Overall, saya punya good experience selama membuat paspor di kantor Imigrasi Cirebon. Di mata saya sekarang image kantor imigrasi sudah berubah, semoga pelayanan publik ke depannya makin baik lagi. Thanks, Imigrasi Cirebon!

0 comments:

Posting Komentar