Tampilkan postingan dengan label #bookreview. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label #bookreview. Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 Mei 2020

My Reading List : March 2020



Sekarang sudah bulan Mei tapi baru mau post bacaan bulan Maret. Alhamdulillah, pada bulan Maret ini keluarga kami kedatangan anggota baru, anak ketiga yang kami panggil Wawa. Bulan Maret saya hanya menyelesaikan 2 buah buku. Sebenarnya bukan karena sekarang ada newborn baru, akhir-akhir ini mulai lebih sering nonton (lagi) dibanding membaca. Huhhuhuhu. Netflix and Chill. 

Berikut adalah daftar buku yang saya baca di bulan Maret yang lalu. Semuanya masih seputar Autobiography dan Memoir.

1.  Voices from Chernobyl


review buku chernobyl



Penulis: Svetlana Alexievich
Genre: Memoir
Rating Pribadi: 8.5/10
Review Singkat: 
Karena nonton HBO Miniseries "Chernobyl" tahun lalu, saya jadi agak obsesi dengan Chernobyl dan bahkan memasukkannya sebagai bucket list saya. Tak lama setelah menonton series tersebut, saya pun membaca buku Midnight in Chernobyl karya Adam Higginbottom yang cukup tebal tapi sangat asik dan detail dan kabarnya dijadikan referensi dalam pembuatan miniseries HBO tersebut. Walaupun saya telah membaca buku Midnight in Chernobyl, membaca buku Voices of Chernobyl tidak membuatnya kehilangan informasi baru. Buku ini menyajikan kejadian tentang Chernobyl dengan gaya yang berbeda yaitu melalui sudut pandang berbagai tokoh dan peran. Di dalamnya terdapat cerita mulai dari orang-orang yang berada di Chernobyl saat itu seperti pemadam kebakaran/keluarganya, karyawan chernobyl, tentara yang ditugaskan, sampai dengan pihak-pihak yang tidak ada di lokasi namun melihat/merasakan sendiri dampaknya seperti penduduk Kiev. Chapter dalam buku ini pun tidak panjang, masing-masing menceritakan cerita dari seseorang. Saya pribadi suka dengan buku yang tidak memiliki chapter panjang, seperti checkpoint jika setelah itu mau berhenti membaca terlebih dahulu dan mengerjakan hal lain. Saya suka dan memang agak terobsesi tentang Chernobyl. 



2. Scrappy Little Nobody





Penulis: Anna Kendrick
Genre: Autobiography
Rating Pribadi: 7.5/10
Review Singkat:
Seperti umumnya autobiography aktris/aktor pada umumnya, buku ini menceritakan tentang perjuangan seorang Anna Kendrick mulai dari masa kecilnya sampai dia menjadi dirinya sekarang. Tentu saja memoir yang menarik adalah yang berisi tantangan dan kesulitan apa saja yang pernah ia hadapi dan lewati sampai akhirnya menjadi sukses seperti sekarang. (Hmmm, sepertinya kalo dari awal tidak pernah susah, tidak menarik untuk dibuat memoir, bukan begitu?). Saya sendiri baru mengenal Anna Kendrick dari perannya di Up in The Air yang dibintangi oleh George Clooney. Ternyata Anna Kendrick sudah melanglang buana di dunia seni peran sedari kecil. Mengapa saya suka baca memoir orang terkenal, karena pastinya ada inside story yang selama ini kita tidak tahu dan biasanya menarik (bisa jadi lucu, bisa jadi mengagetkan). Gaya bercerita yang digunakan dalam buku ini ringan dan lucu namun tidak sejenaka buku komika tentunya (coba baca memoirnya Trevor Noah dan Tiffany Haddish deh).




Semoga bisa lebih rajin lagi bikin review bukunya. Oh yang terpenting, semoga kembali lagi mood rajin baca bukunya. Hehehehe.

Minggu, 12 April 2020

My Reading List: February 2020



Kalau bulan lalu saya berhasil membaca 7 buku, bulan Februari ini hanya 4 saja saudara-saudara. Dan penyebabnya adalah CRASH LANDING ON YOU! Setelah berusaha bertahan menonton pilotnya, saya akhirnya jadi tertarik untuk menontonnya. Tau kan, kalo K-Drama itu satu episodenya bisa 1.5 jam dan tidak bisa disambi dengar saja karena saya ga ngerti bahasa korea.

Berikut adalah daftar buku yang saya baca di bulan Februari yang lalu. 

1.  Attachments




Penulis: Rainbow Rowell
Genre: Fiction
Rating Pribadi: 7.5/10
Review Singkat: 
Meskipun ditulis pada tahun 2011, cerita ini memiliki latar belakang pada akhir tahun 99, menjelang milenium 2000 (y2k). Lincoln O'Neil bekerja di sebuah kantor media dan bertugas untuk menyaring email karyawan di kantor tersebut. Ya, Ia harus menyaringnya dengan manual, membaca email satu per satu, dan menandai atau meberi peringatan jika isi email mereka tidak sesuai atau terkena red flag. Tapi Lincoln melanggarnya dengan membiarkan Beth dan Jennifer berceloteh sesuka mereka dalam email. Bahkan Lincoln pun mulai mempunyai perasaan pada Beth hanya dengan membaca email kedua sahabat itu. 

2. Inside Out 





Penulis: Demi Moore
Genre: Autobiography
Rating Pribadi: 9/10
Review Singkat:
Buku memoir ini mengungkapkan banyak rahasia dan klarifikasi tentang berbagai kejadian di masa lalu seorang Demi Moore. Mulai dari masa kecil dan hubungan dengan ibu kandungnya yang cukup kompleks (dan bikin saya emosiii.. huhhh). Demi Moore juga berbagi cerita mengenai percintaannya mulai dari suami pertamanya yang memberikannya nama belakang panggungnya sampai sekarang, Freddy Moore, pernikahannya dengan Bruce Willis, sampai dengan pernikahan terakhirnya dengan Ashton Kutcher yang bertahan lima tahun. Banyak detail mengejutkan yang diceritakan oleh Demi Moore dalam memoir ini. Banyak yang bisa diambil sebagai pelajaran dari kisah hidup aktris senior ini. Yang pasti setelah baca buku ini, saya jadi ga suka sama Ashton Kutcher, hehehe. Demi Moore dibantu seorang co-author Ariel Levy dalam menulis buku ini.

3. I Heart My Little A-Holes





Penulis: Karen Alpert
Genre: Parenting
Rating Pribadi: 7.5/10
Review Singkat:
Buku tentang parenting ini ditulis dengan gaya sarkas dan realistis sesuai dengan judul bukunya. Saya pun melanggar "janji" saya untuk tidak membaca buku parenting. Sepertinya setiap orang tua pasti bisa relate dengan salah satu hal yang dibahas oleh Karen. This is my favorite excerpt.

OB: So what are you using for birth control?
ME: Our Baby
OB: (blank stare)
ME: Seriously, he's like constantly laying between us and cockblocking my husband.

4. A Man Called Ove



Penulis: Fredrick Backman
Genre: Fiction
Rating Pribadi: 8/10
Review Singkat:
Ove adalah seorang laki-laki tua yang cenderung sangat tidak ramah dan individualistis. Bahasa Indonesianya, Ove ini orangnya jutek banget dan blak-blakan, ga basa-basi banget deh. Tidak banyak orang yang akan mengatakan bahwa Ove adalah pribadi yang menyenangkan. Namun Ove memiliki istri bernama Sonja yang menerima dirinya apa adanya serta memiliki kepribadian yang bertolak belakang dengan Ove. Saat Sonja meninggal, Ove merasa sudah tidak ada alasan lagi untuk hidup, dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Namun setiap kali ia mencoba untuk bunuh diri, ada saja yang dilakukan tetangga barunya sehingga niatnya tertunda. Buku ini sangat menarik untuk dibaca, lucu dan penuh nilai kehidupan.

BACA JUGA: My January Reading List

Heu, I should've post my March reading list since this is April already.