Sekarang sudah bulan Mei tapi baru mau post bacaan bulan Maret. Alhamdulillah, pada bulan Maret ini keluarga kami kedatangan anggota baru, anak ketiga yang kami panggil Wawa. Bulan Maret saya hanya menyelesaikan 2 buah buku. Sebenarnya bukan karena sekarang ada newborn baru, akhir-akhir ini mulai lebih sering nonton (lagi) dibanding membaca. Huhhuhuhu. Netflix and Chill.
Berikut adalah daftar buku yang saya baca di bulan Maret yang lalu. Semuanya masih seputar Autobiography dan Memoir.
Berikut adalah daftar buku yang saya baca di bulan Maret yang lalu. Semuanya masih seputar Autobiography dan Memoir.
1. Voices from Chernobyl
Penulis: Svetlana Alexievich
Genre: Memoir
Rating Pribadi: 8.5/10
Review Singkat:
Karena nonton HBO Miniseries "Chernobyl" tahun lalu, saya jadi agak obsesi dengan Chernobyl dan bahkan memasukkannya sebagai bucket list saya. Tak lama setelah menonton series tersebut, saya pun membaca buku Midnight in Chernobyl karya Adam Higginbottom yang cukup tebal tapi sangat asik dan detail dan kabarnya dijadikan referensi dalam pembuatan miniseries HBO tersebut. Walaupun saya telah membaca buku Midnight in Chernobyl, membaca buku Voices of Chernobyl tidak membuatnya kehilangan informasi baru. Buku ini menyajikan kejadian tentang Chernobyl dengan gaya yang berbeda yaitu melalui sudut pandang berbagai tokoh dan peran. Di dalamnya terdapat cerita mulai dari orang-orang yang berada di Chernobyl saat itu seperti pemadam kebakaran/keluarganya, karyawan chernobyl, tentara yang ditugaskan, sampai dengan pihak-pihak yang tidak ada di lokasi namun melihat/merasakan sendiri dampaknya seperti penduduk Kiev. Chapter dalam buku ini pun tidak panjang, masing-masing menceritakan cerita dari seseorang. Saya pribadi suka dengan buku yang tidak memiliki chapter panjang, seperti checkpoint jika setelah itu mau berhenti membaca terlebih dahulu dan mengerjakan hal lain. Saya suka dan memang agak terobsesi tentang Chernobyl.
Karena nonton HBO Miniseries "Chernobyl" tahun lalu, saya jadi agak obsesi dengan Chernobyl dan bahkan memasukkannya sebagai bucket list saya. Tak lama setelah menonton series tersebut, saya pun membaca buku Midnight in Chernobyl karya Adam Higginbottom yang cukup tebal tapi sangat asik dan detail dan kabarnya dijadikan referensi dalam pembuatan miniseries HBO tersebut. Walaupun saya telah membaca buku Midnight in Chernobyl, membaca buku Voices of Chernobyl tidak membuatnya kehilangan informasi baru. Buku ini menyajikan kejadian tentang Chernobyl dengan gaya yang berbeda yaitu melalui sudut pandang berbagai tokoh dan peran. Di dalamnya terdapat cerita mulai dari orang-orang yang berada di Chernobyl saat itu seperti pemadam kebakaran/keluarganya, karyawan chernobyl, tentara yang ditugaskan, sampai dengan pihak-pihak yang tidak ada di lokasi namun melihat/merasakan sendiri dampaknya seperti penduduk Kiev. Chapter dalam buku ini pun tidak panjang, masing-masing menceritakan cerita dari seseorang. Saya pribadi suka dengan buku yang tidak memiliki chapter panjang, seperti checkpoint jika setelah itu mau berhenti membaca terlebih dahulu dan mengerjakan hal lain. Saya suka dan memang agak terobsesi tentang Chernobyl.
BACA JUGA: My January Reading List
2. Scrappy Little Nobody
Penulis: Anna Kendrick
Genre: Autobiography
Rating Pribadi: 7.5/10
Review Singkat:
Seperti umumnya autobiography aktris/aktor pada umumnya, buku ini menceritakan tentang perjuangan seorang Anna Kendrick mulai dari masa kecilnya sampai dia menjadi dirinya sekarang. Tentu saja memoir yang menarik adalah yang berisi tantangan dan kesulitan apa saja yang pernah ia hadapi dan lewati sampai akhirnya menjadi sukses seperti sekarang. (Hmmm, sepertinya kalo dari awal tidak pernah susah, tidak menarik untuk dibuat memoir, bukan begitu?). Saya sendiri baru mengenal Anna Kendrick dari perannya di Up in The Air yang dibintangi oleh George Clooney. Ternyata Anna Kendrick sudah melanglang buana di dunia seni peran sedari kecil. Mengapa saya suka baca memoir orang terkenal, karena pastinya ada inside story yang selama ini kita tidak tahu dan biasanya menarik (bisa jadi lucu, bisa jadi mengagetkan). Gaya bercerita yang digunakan dalam buku ini ringan dan lucu namun tidak sejenaka buku komika tentunya (coba baca memoirnya Trevor Noah dan Tiffany Haddish deh).
Seperti umumnya autobiography aktris/aktor pada umumnya, buku ini menceritakan tentang perjuangan seorang Anna Kendrick mulai dari masa kecilnya sampai dia menjadi dirinya sekarang. Tentu saja memoir yang menarik adalah yang berisi tantangan dan kesulitan apa saja yang pernah ia hadapi dan lewati sampai akhirnya menjadi sukses seperti sekarang. (Hmmm, sepertinya kalo dari awal tidak pernah susah, tidak menarik untuk dibuat memoir, bukan begitu?). Saya sendiri baru mengenal Anna Kendrick dari perannya di Up in The Air yang dibintangi oleh George Clooney. Ternyata Anna Kendrick sudah melanglang buana di dunia seni peran sedari kecil. Mengapa saya suka baca memoir orang terkenal, karena pastinya ada inside story yang selama ini kita tidak tahu dan biasanya menarik (bisa jadi lucu, bisa jadi mengagetkan). Gaya bercerita yang digunakan dalam buku ini ringan dan lucu namun tidak sejenaka buku komika tentunya (coba baca memoirnya Trevor Noah dan Tiffany Haddish deh).
BACA JUGA: My Reading List February 2020
Semoga bisa lebih rajin lagi bikin review bukunya. Oh yang terpenting, semoga kembali lagi mood rajin baca bukunya. Hehehehe.
0 comments:
Posting Komentar