Kamis, 30 Agustus 2018

Kolik dan Alergi bikin Stres #AsikTanpaToxic


Saya percaya bahwa Allah tidak akan memberikan ujian lebih dari kemampuan hambanya. Saya juga percaya, mungkin ujian diberikan karena sebelumnya kita tidak bersyukur dengan kemudahan yang diberikan sebelumnya.

Begitulah yang saya rasakan ketika menghadapi ternyata anak kedua saya sangat berbeda dari kakaknya. Walaupun dari luar semua orang selalu berkomentar mereka sangat mirip seperti anak kembar, namun sesungguhnya banyak sekali perbedaan mereka walaupun umur Salsa saat ini baru 5 bulan. Mungkin itulah sebabnya kita tidak bisa membanding-bandingkan anak, sama ibu dan ayah saja beda, apalagi beda. 

Salsabila Tanisha Nugraha, atau yang sering kami panggil Salsa atau Caca, lahir pada hari Jumat tanggal 23 April 2018 pukul 02.30 WIB di Depok. 

Seperti kakaknya yang terlahir kecil, Salsa pun juga lahir dengan berat rendah, 2.3 kg saja walaupun dilahirkan cukup bulan pada 38 minggu. BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) lagi, BBLR lagi. Hmmm, sepertinya anak-anak saya bakatnya kecil semua. Ketika mengandung Ammar dulu saya memang hanya naik 9 kg, saat hamil  saya naik 17 kg, tapi kok Salsa kalah 100 gr nih sama Aa'nya. Yowisss...

Bulan pertama bertambahnya anggota keluarga, kami jalani dengan cukup baik. Ammar lah yang banyak harus beradaptasi dengan kedatangan adiknya, masih banyak cemburu rupanya. Untung Salsa masih lebih banyak tidur sehingga masih banyak waktu yang bisa saya luangkan untuk Ammar. 

Alhamdulillah, aman nih kayanya. Bulan pertama terlewati. Seingat saya dulu bulan pertama punya Ammar rasanya cukup berat. 

BACA JUGA: SEBULAN RESMI JADI MAMAK ANAK 2

Salsa menyusu tanpa ada masalah berarti, perlekatannya langsung bagus dan saya tidak mengalami lecet sama sekali. Berbeda dengan saat Ammar dulu, sampai saya harus ke konselor laktasi. Kenaikan berat badan di bulan pertamanya pun menyalip Ammar dulu.

Saya selalu menjadikan Ammar patokan dan sejauh ini ternyata Salsa bisa lebih baik. Alhamdulillah, hidup saya di awal "motherhood of multiple kids" lancar.

Lalu memasuki usia 2 bulan, jeng jeng jeng. *pakai backsound kaget dramatis di sinetron*

Salsa selalu ngajak begadang di malam hari. Bukan, bukan begadang yang biasa, tapi ini luar biasa. Dia bisa bertahan menangis selama 4 jam atau bahkan lebih tanpa bisa didiamkan. Disusui tidak mau, diayun-ayun juga tidak diam. Praktis hidup saya berubah menjadi zombie. 

Setiap malam Salsa menangis, awalnya saya bacakan ayat kursi, atau surat-surat pendek serta doa lainnya. Terkadang saya ajak ngobrol "Salsa, kamu kenapa sayang?". Lalu saya pijat perutnya. Masih belum diam juga. Saya setelkan bunyi vacuum cleaner, bunyi hujan, dan bunyi-bunyian lain yang biasanya dapat menenangkan anak bayi. Sampai saya setel youtube video contrast agar bayi diam. Tidak mempan, buibuuu...

Masih ingat kan bagaimana biasanya para suami tetap tertidur lelap saat anaknya menangis? Nah, saat Salsa menangis yang kali ini, suami saya sampai terbangun dan kadang membantu menggendongnya. Kebayang kan besar dan lama tangisannya. 

Ada kalanya kalau saya sangat lelah, saya sampai marah pada Salsa, "Cacaaaa, kamu maunya apa sih? Kok tega banget sama mamah". 

Kondisi ini berlangsung selama hampir 2 bulan dengan rekor menangis dari jam 11 malam sampai 6 pagi. Selama itu juga saya tidur dengan posisi duduk terjaga sambil menggendong Salsa. Karena sekalinya dapat posisi yang enak dan dia tidak menangis, saya tidak lagi berani bergerak.

Saya pun resmi menderita baby blues setelah 2 anak. Saya sempat membenci anak saya sendiri dan tidak ingin dekat dengannya. Ada kalanya saya berharap kenapa tidak Allah ambil saja saya saat melahirkan kalau ternyata cara mengurangi dosa dengan mengurus anak segini beratnya (kayanya dangkal amat ya, padahal ibu lain ada yang lebih berat, tapi sestress dan selelah itu sayaa).

Telisik punya telisik, kondisi Salsa ini dinamakan Kolik atau Colic.

Kolik adalah kondisi dimana bayi terus menerus menangis tanpa sebab yang jelas dan sulit dikendalikan. Biasanya terjadi pada bayi sehat di bawah usia 5 bulan, bayi dapat menangis terus menerus selama 3 jam atau lebih selama 3 hari berturut-turut. Biasanya kolik mulai muncul pada saat bayi berumur 2-4 minggu dan mencapai puncaknya saat berumur 6-8 minggu. Sebagian besar mulai "sembuh" pada usia 3-4 bulan, walaupun ada segelintir yang masih mengalaminya saat 5 bulan.

Saya dan suami sibuk mencari solusi untuk mencegah bayi kolik. Mulai dari membaca artikel di web sampai video youtube ibu-ibu yang anaknya pernah kolik. The stress is real!

Karena Salsa masih menyusui, maka salah satu faktor penting yang harus dikendalikan adalah Air Susu Ibu yang berujung pada jeng jeng, makanan yang dimakan si Ibu alias sayaaa... Dan ternyata makanan pantangan kolik banyak sekaliiii... Dari banyak referensi, umumnya makanan yang harus dihindari yang paling utama adalah Dairy atau produk susu. Selain itu ada juga makanan alergen seperti gluten, telur, kerang-kerangan, seafood, kafein, dan makanan pedas. Sistem pencernaan bayi belum sempurna sehingga masih rentan dan dapat beraksi tidak nyaman terhadap makanan tertentu. 

Selain kolik, caca pun memiliki kecenderungan alergi. Dia sering sekali muntah berlebihan hampir setiap habis menyusu. Gumoh, apa itu gumoh, muntahan caca jauhhhhh lebih banyak, seringnya keluar dengan dorongan projectile dan pastinya saya harus ganti baju serta mandi karena kuyup sekali dan ganti sprei. Berat badannya pun naik sangat perlahan pada bulan ke 2 sampai bulan ke 4. Hiksss...

Dan lagi-lagi, karena masih menyusui, makanan saya lah yang harus dikoreksi. Dokter memberikan pantangan sebagai berikut: susu dan produk turunannya (keju, yoghurt), kacang-kacangan (tahu, tempe, bye bye susu kedelai yang bs jadi asi booster), seafood, serta coklat (karena biasanya mengandung susu dan kacang juga).

Sebelumnya saya termasuk yang menganut prinsip, ASI Booster itu yang penting makanan yang enak dan bisa buat ibu Happy. Prinsip ini terbukti ketika saya menyusui Ammar dulu. Bahkan saya sering makan sop duren dulu! Tapi sekarang, semuanya berubah. Semua makanan yang saya suka ada di list makanan pantangan. Walaupun untungnya ayam masih diperbolehkan, sisanya saya sudah mirip kambing yang makanannya daun-daun hijau saja. 

Alhamdulillah sekarang Salsa sudah tidak pernah kolik lagi sebelum usia 3 bulan. Walaupun begitu tetap ada beberapa makanan yang tetap saya pantang yaitu susu dan kafein. Dairy lagi dairy lagi. Padahal susu itu minuman paling mudah untuk mengganjal rasa lapar yang sering melanda ibu menyusui kannn. Keju, semua makanan enak pakai keju, mau sweet ataupun savory. Walau saya bukan pencinta kopi, tapi saya penikmat teh hijau yang bisa meningkatkan metabolisme tubuh biar cepat kurus gituuu... Selain itu minum teh dingin-dingin kan nikmat gitu, buktinya kalau ke minimarket produk minuman itu yang paling banyak teh.

Sampai pada suatu saat saya membaca info dari Blogger Perempuan tentang lomba blog Pokka Natsbee Honey Lemon. Saya icip-iciplah minuman tersebut. Eh enak dan segar plus ga ada kafein, aman nih buat saya minum. Jadilah sekarang saya setiap melipir minimarket beli minuman ini. Ternyata madu dan lemon punya banyak manfaat dan baik untuk diminum setiap hari loh (dilansir dari sini):

Pertama, air madu lemon terkenal dapat membantu melancarkan pencernaan dengan cara membantu produksi asam lambung dan sekresi empedu agar kandungan makanan mudah dipecah dan diserap oleh tubuh. 

Kedua, berfungsi sebagai diuretik. Nah loh apaan tuhhh... Diuretik itu adalah kandungan yang bisa membantu mengurangi kelebihan cairan dalam tubuh. Yaa begitulah kurang ga bagus lebih pun juga tidak baik. Kelebihan cairan biasanya bisa dilihat jika ada bengkak pada tubuh (nenek saya kaya giniii). Selain itu kelebihan cairan juga memperberat kerja jantung dan meningkatkan tekanan darah. 

Ketiga, meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ada kalanya sakit itu musiman, satu sakit semua ikut sakit. Apalagi pas musim pancaroba, ngga jelas hujan atau panas. Nah minunman madu lemon juga bisa melindungimu dari sakit musiman seperti flu karena lemon bisa membuat tubuh lebih kebal. Inget ibu tidak boleh sakit. Ciat ciat.. Minggir kau kuman-kuman.




Keempat, bisa berfungsi sebagai detoks untuk tubuh. Zat toksik ada dimana-mana di sekitar kita mulai dari pestisida yang ada di makanan kita sampai asap polusi kendaraan di jalanan. Polutan-polutan ini tidak hanya masuk melalui makanan dan pernapasan, tapi juga diserap melalui kulit. Waaaa... Mereka terakumulasi pada jaringan dalam tubuh kita terutama di liver dan ginjal, tentunya hal ini bisa mengganggu organ penting tersebut. Jus jeruk/citrus sudah terkenal fungsinya sebagai minuman detoks. Dicampur dengan madu menjadikannya cairan detoks yang ampuh namun lembut (gentle). Toksin pun selanjutnya dibuang melalui urin karena fungsi diuretik minuman ini. #AsikTanpaToxic banget kannn

Kelima, meningkatkan metabolisme. Masih berhubungan dengan fungsi detoks dan diuretiknya, lemon dan madu juga dapat meningkatkan metabolisme. Toksin dan zat asing lain yang terperangkap dalam tubuh juga sering menjadi penyebab kegemukan loh. Lemon meningkatkan sekresi tubuh membuat peredaran darah lebih teratur sehingga metabolisme meningkat. Lumayann bisa jadi alternatif dari teh hijau yang tidak boleh saya minum sampai saat ini.

Satu lagi yang saya suka dari minuman Pokka Natsbee Honey Lemon ini adalah kandungan vitamin C nya yang dapat memenuhi kebutuhan kita dalam sehari. 😊


Dan yang terpenting, jangan lupa bahagia. Karena #asiktanpatoxic itu utamanya ada di pikiran :)

At the end of everyday, I will always love you Salsa. #ASIKTANPATOXIC

1 komentar:

  1. hihihi, mbaaa... anaknya kok mirip nama ponakan saya, anak pertama Ammar, kedua Salsa :D

    Btw, saya juga pernah stres gegara anak kolik, dulu anak pertama saya, stres banget deh, kurang tidur mana besoknya kerja pula.

    Btw saya juga suka banget minum natsbee :)

    BalasHapus