Minggu, 03 Juni 2018

(Gak Sengaja) Nyicil Bahasa Inggris untuk Anak Usia Dini




Di era globalisasi seperti sekarang, persaingan semakin ketat dan perubahan semakin cepat, dimana lulusan S1 saja tidak cukup untuk mencari kerja dan orang berbondong-bondong mengambil S2. Kemampuan berbahasa Inggris sudah bukanlah sesuatu nilai tambah yang besar tapi mulai bergeser menjadi minimum requirement. Sudah sewajarnya lah sekarang jika kita lihat banyak orang tua yang mengajarkan bahasa Inggris sedari muda. Bahkan tidak sedikit dijumpai di kota besar seperti Jakarta, keluarga asli asal Indonesia, yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama sehari-harinya. (Walaupun menurut pendapat saya, kalau sampai bahasa Indonesia engga bisa sih, agak gimana gitu yaaa)

Saya sendiri sebenarnya belum benar-benar memperkenalkan bahasa Inggris kepada anak saya. Anak saya sendiri (sekarang 21 bulan) sebenarnya sempat mengalami speech delay, Ia berhenti berceloteh pada umur 13-14 bulan dan tidak mau mencontoh sama sekali. Yang dicurigai menjadi penyebab tentu saja screen time yang berlebih, Youtube. Video anak yang menarik di youtube biasanya menggunakan bahasa inggris sedangkan orang-orang di sekitar anak saya menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan anak bingung bahasa. Oleh karena itu kami mulai membatasi screen timenya, mulai dari yang tidak sama sekali, sampai jika terpaksa kami pilihkan yang berbahasa Indonesia.

Walaupun begitu, paparan bahasa Inggris terhadap Ammar sudah terjadi. Sejauh ini ada beberapa cara yang (tidak sengaja) saya terapkan pada Ammar untuk belajar bahasa Inggris. Sebenarnya tujuan awalnya lebih ke untuk mengurangi adanya “kebingungan bahasa.
  • Saya menyebutkan bahasa inggris dan bahasa Indonesia untuk hal yang sama. Misalnya ketika sedang membaca buku binatang, saya akan menyebutkan kata lion dan singa untuk gambar yang sama, sehingga ketika ditanya mana “lion” atau mana “singa” dia menunjuk ke hal yang sama.
  • Ada kalanya ketika mendengarkan lagu bahasa Inggris seperti If you’re happy, Little Teapot, Baa Baa Black Sheep, saya nyanyikan juga versi bahasa Indonesianya. Ammar pun merespon dengan gerakan yang sama untuk lagu tertentu walaupun bahasanya berbeda. Misalnya “if you’re happy and you know it clap your hand”, lalu Ammar akan tepuk tangan begitupun jika saya bernyanyi “Jika kau senang hati, tepuk tangan”.
Kakak angkat saya yang berkewarganegaraan Australia bercerita bahwa dia dan istrinya yang WNI menggunakan bahasa yang berbeda kepada anak perempuannya. Kakak saya menggunakan bahasa Inggris, sedangkan istrinya menggunakan bahasa Indonesia. Anaknya memang jika dibandingkan anak lain yang kemampuan berbicaranya sesuai milestone tergolong agak lambat, tetapi ketika dia mulai berbicara, dia bisa menggunakan kedua bahasa tersebut. Dia berbicara bahasa inggris dengan ayahnya, dan bahasa Indonesia dengan ibunya.

Sewaktu saya hamil anak pertama, bahkan saya pernah mendapat tips dari seorang teman "Jika ingin anaknya bisa bahasa asing tertentu, maka Ibunya sewaktu hamil sering-seringlah mendengarkan bahasa asing yang diinginkan tersebut". Bagaimana dengan kebenarannya? Saya belum membuktikannya sendiri walaupun memang ada studi yang menunjukkan bahwa pada 10 minggu terakhir kehamilan bayi mulai belajar dari mendengarkan perkataan Ibunya.

Walaupun Ammar agak lambat berbicara, tetapi dia mengerti semua yang kita ucapkan dan dapat membaca gerak-gerik kita walaupun dia masih belum bisa berbicara. Akhirnya, saya dan tante-tantenya (adik-adik saya) mulai menggunakan metode baru untuk berkomunikasi agar Ammar tidak langsung mengerti. Pakai Bahasa Inggris.

Iya, pakai bahasa Inggris. Padahal sih bahasa inggris kami juga bukannya yang fluent macam native speaker gitu. Ya cukuplah untuk dipahami dengan grammar yang masih suka salah tapi bisa dimaafkan, hehehe. Sekarang tinggal waktu saja, kapan kira-kira Ammar akan mulai mengerti bahasa Inggris yang kami gunakan.

Prioritas saat ini masih fokus agar Ammar bisa lancar berbicara dengan menggunakan bahasa ibu, baru setelah itu bahasa asing akan lebih dikenalkan. Apalagi katanya di usia muda, cepat sekali anak kecil bisa menyerap dan belajar.

Tips menyenangkan untuk belajar bahasa Inggris bagi anak bisa diintip di web KEB berjudul “Lima Tips Anak Jago Berbahasa Inggris”  oleh Mbak Nia

1 komentar:

  1. Insya Allah Ammar bisa cepet lancar bicaranya ya mak, dan yakin deh ntar bisa jago bahasa Inggris juga 😍

    BalasHapus