Selasa, 18 Desember 2018

5 Hal yang Belum Kesampaian



Kyaaa, utang post ku membludakk nih... Selain ada godaan harbolnas, topiknya makin susah euy.. Perlu renungan khusus soalnya.

1. Pergi Umrah/Haji

Yang ini sih udah jelas ya, pengen banget. Sudah pernah saya sampaikan di post hari ke 13 tentang kota wisata impian bahwa saya pengen banget bisa umrah untuk pertama kalinya tapi masih terhalang oleh beberapa hal seperti dana dan anak-anak, hahaha... Semoga diberi kesempatan untuk berkunjung ke sana suatu hari nanti.

BACA JUGA: Sudah ke New York Tapi Belum ke Mekkah!

2. Memulai Usaha dengan Produk dan Brand Sendiri

Nah ini diaaa... sudah lama saya sangat ingin membuat produk dengan brand sendiri. Ide sih udah banyak, bahkan sempet corat coret Business Model Canvas, tapi realisasinya sampai sekarang masih belum. Duh lagi-lagi, excuse saya apalagi kalau bukan, anak. Cupu banget saya, padahal di luar sana banyak mompreneur, tapi kok saya masih belum bisa membagi waktu ya. Kadang buat mau pup dengan tuntas dan tenang saja susah, apalagi memulai bisnis baru. 

Source

Saat ini sebenarnya saya sudah mulai jualan kecil-kecilan. Biasanya yang saya jual adalah produk-produk yang saya suka atau produk-produk yang bisa saya jual di bawah harga pasar. Jadi value proposition di toko saya adalah kalau beli, ngga rugi karena lebih murah. Tapi era persaingan online lewat marketplace macam shopee itu benar-benar melelahkan. Kadang hanya ambil untung seribu rupiah agar produk kita menarik orang. Bedanya, saya toko kecil yang sudah tidak star seller lagi semenjak lahir anak kedua, dan saya harus bersaing dengan toko besar. Misalnya saya ambil untung seribu saja, toko besar mungkin tidak berbeda jauh namun volume penjualannya besar. Oleh karena itu, saya ingin punya produk sendiri yang beda dengan orang lain sehingga lebih fleksibel untuk saya menentukan harga. 

3. Membuat bangga orang tua

Saya sadar banget bahwa sebagai anak pertama dari sembilan bersaudara yang sudah hidup selama 28 tahun, saya belum bisa buat bangga orang tua. Kata-kata yang paling sering saya dengar dari orang tua saya: 

"Sebenarnya kakak pintar... "
"Sebenarnya kakak mampu..."
"...Sayang potensinya"

Iya, saya anak yang gagal. Karir tidak, keluarga pun masih engap-engapan mengurusnya. Selama ini saya terbiasa "beruntung". Saya bisa masuk perguruan tinggi negeri yang memanggil mahasiswanya dengan sebutan "putra-putri terbaik bangsa" pun sepertinya saya beruntung karena saya tidak bersusah payah. Namun karena terbiasa tidak bersusah payah membuat daya juang saya mungkin tidak terlalu tinggi sehingga apa yang saya lakukan dan jalani tidak ada yang istimewa, mediocre

My precious

Sampai saat ini, saya masih "memerangi" diri saya sendiri untuk berdamai dengan peran yang harus saya jalani sekarang: menjadi seorang Ibu. Saya ingin suatu saat nanti saya bisa mulai "terbang" kembali dan membuat orang tua saya bangga. 

4. Anak-anak menjadi anak yang sehat dan sukses

Ada banyak waktu dimana saya merasa gagal seperti yang saya sampaikan pada poin di atas, saya merasa terkekang. Saya ga mau kalah dua kali, biarlah pengorbanan saya saat ini akan berbuah manis bagi anak-anak saya kelak. Semoga mereka menjadi anak yang baik hati dan budi pekertinya, pintar, serta sukses dunia dan akhirat. Untuk jangka pendek ini saya harap mereka bisa makan dengan lancar serta sehat dan bagus tumbuh kembangnya. :p


5. Menjadi Istri Sholehah

Saya tahu saya jauh sekali dari kriteria istri ideal apalagi trophy wife. Berkali-kali entah hanya candaan atau tidak, tapi suami saya seperti menyesal dan apes dapet saya. Huhuhu... Ya mungkin ada benarnya juga sih, karena setiap saya kesal apapun penyebabnya, yang kena ya suami. Belum lagi, saya tidak pintar memasak dan juga tidak bisa memijit. Duh sebagai istri kayanya saya ga ada bagus-bagusnya. 

BACA JUGAEat, Read, Pray, Love, and Learn

Beberapa waktu yang lalu saya baca artikel tentang banyaknya perceraian di usia tua ketika anak sudah dewasa. Salah satu penyebabnya adalah karena terlalu mengutamakan anak-anak sehingga mengesampingkan pasangan, padahal anak-anak akan membangun keluarganya sendiri, tapi pasangan (Insya Allah) seumur hidup.  Saya akan mencoba untuk mengendalikan emosi saya dan menjadi istri yang lemah lembut terhadap suami. Taat juga tentunya, ga marah-marah kalau suami minta bikinin mie goreng di tengah malam. Saya akan mencobanya. Doakan saya berhasil ya. Aamiin...

My little family

0 comments:

Posting Komentar